Jumat, 30 September 2016

Pendalaman Materi Ekonomi SMA Bab 10 dan 11



BAB X
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

A.    DEFINISI AKUNTANSI
Akuntansi sering disebut sebagai ”Bahasa Bisnis” atau ”Bahasa Pengambilan Keputusan” , karena semakin kita dapat memahami dan menguasai ilmu akuntansi, maka akan semakin baik pulan untuk menangani dunia usaha, dan dapat menangani berbagai aspek keuangan suatu perusahaan
Definisi akuntansi dapat dirumuskan dari dua sudut pandang, yaitu :
  1. Definisi dari sudut pemakai, akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan  suatu organisasi.
  2. Definisi dari sudut proses kegiatan, akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi.
Menurut American Accounting Association (AAA) Lembaga yang paling bertanggung jawab atas pengembangan akuntansi d Amerika Serikat, Akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi, yang memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas oleh mereka yang menggunakan informasi keuangan tersebut.
Menurut American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), Akuntansi sebagai suatu seni pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu, yang dinyatakan dalam uang, transaksi dan peristiwa paling tidak mengenai karakter keuangan dan penafsiran hasilnya. Atau  Akuntansi sebagai aktivitas jasa yang berfungsi untuk menghasilkan informasi yang bersifat angka, terutama tentang finansial, dari suatu unit entitas ekonomi, yang dimaksudkan untuk dapat berguna sebelum pengambilan keputusan ekonomi, dalam menentukan pilihan yang dianggap memiliki dasar yang kuat dibandingkan jika mengambil pilihan yang lain

B.    PROSES AKUNTANSI
a.    Tahap pencatatan dan penggolongan meliputi kegiatan :
b.    Tahap pengikhtisaran / peringkasan meliputi kegiatan :
c.     Tahap pelaporan dan penganalisaan meliputi kegiatan :

C.  SIFAT, JENIS, DAN FUNGSI LAPORAN KEUANGAN.
      Laporan keuangan(Financial statement) adalah hasil akhir dari proses kegiatan akuntansi atau merupakan suatu ringkasan dari transaksi keuangan. Laporan keuangan disusun untuk memberikan informasi tentang posisi harta, utang dan modal yang terjadi dalam rumah tangga perusahaan serta laba dan ruginya. Laporan keuangan yang disusun memiliki tujuan. Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber  daya yang dipercayakan kepada mereka.
      Jenis Laporan Keuangan : Neraca, Laporan laba-rugi, Laporan perubahan ekuitas dan Laporan arus kas

D. KLASIFIKASI DAN KODE REKENING ATAU PERKIRAAN
1.Klasifikasi Rekening atau Perkiraan
          Rekening atau akun atau perkiraan (account) adalah daftar tempat mencatat perubahan aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban dari transaksi keuangan. Rekening memberikan informasi tentang operasional perusahaan setiap hari, sehingga dapat diketahui besarnya perubahan aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban.
         Pada dasarnya rekening diklasifikasikan (dikelompokkan) menjadi dua, yaitu :
a.    Rekening riel (neraca) adalah reeking yang pada akhir periode dilaporkan dalam laporan neraca
Rekening ini meliputi : Rekening Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas (Modal)
b.    Rekening nominal (rugi-laba) adalah rekening yang pada akhir periode dilaporakan dalam laporan rugi-laba.
Rekening ini meliputi : Rekening Pendapatan dan Beban

a.    Rekening Aktiva atau Harta.
Rekening harta atau aktiva dikelompokkan menjadi :
    1.  Aktiva Lancar (Current account)
         Contoh nama rekening : Kas, Piutang usaha, surat-surat berharga, Perlengkapan, Asuransi dibauar di muka, sewa dibayar di muka dan sebagainya.
2.  Investasi Jangka Panjang (Long term investment)
         Contoh nama  rekening : Investasi saham dan Investasi obligasi
     3.  Aktiva Tetap (Fixed Asset)
         Contoh nama rekening : Peralatan, Tanah, Gedung, Kendaraan, Mesin dan sebagainya.
      4.  Aktiva tidak berujud (Intangible asset)
         Contoh nama rekening : Goodwill, Hak paten, Hak cipta dan sebagainya.
b.    Rekening Kewajiban atau Utang
Rekening kewajiban dikelompokkan menjadi :
1. Utang  ancar (Current Liability)
   Contoh nama rekening : Utang usaha, Utang gaji, Beban yang terurang, Pendapatan diterima di muka dsb.
2.    Utang Jangka Panjang (Long term liability)
      Contoh nama rekening : Utang obligasi, Utang hipotik, KIK dan KMKP.
c.    Rekening Ekuitas (Modal)
Modal adalah bagian hak pemilik terhadap kekayaan perusahaan, yaitu selisih antara harta dikurangi dengan utang. Contoh rekening nama rekening : Modal Ani, Modal Tono, Modal Budi dan sebagainya.
d.    Rekening Pendapatan atau penghasilan.
Pendapatan adalah hasil bruto yang diterima perusahaan dalam melakukan operasionalnya.
Contoh nama rekening : Pendapatan usaha, pendapatan bunga, pendapatan di luar usaha dan sebagainya.
e.    Rekening Beban.
Beban adalah biaya – biaya yang dikeluarkan perusahaan dan yang harus diakui dalam memperoleh pendapatan.
Contoh nama rekening : Beban gaji, beban sewa, beban listrik dan air, beban perlengkapan dsb.

E.   PERSAMAAN AKUNTANSI.
1.    Prinsip Keseimbangan antara Aktiva dan Pasiva.


Text Box: AKTIVA   =   KEWAJIBAN + EKUITAS    atau    HARTA = UTANG + MODAL
 



2.    Pengaruh Transaksi Keuangan terhadap Persamaan Akuntansi.
Pencatatan transaksi ke dalam persamaan akuntansi dapat dilakukan sebagai berikut :
Transaksi

Pencatatan

Akun Harta
Akun Utang
Akun Modal
a. Adanya Investasi awal pemilik
Bertambah
-
Bertambah
b. Pembelian aktiva secara tunai
Bertambah/Berkurang
-
-
c. Pembelian aktiva secara kredit
Bertambah
Bertambah
-
d. Penerimaan pendapatan tunai / kredit
Bertambah
-
Bertambah
e. Pembayaran biaya atau beban
Berkurang
-
Berkurang
f. Pengambilan uang tunai untuk pribadi
Berkurang
-
Berkurang
g. Pembayaran / pelunasan utang
Berkurang
Berkurang

Sedangkan hal-hal yang dapat mempengaruhi besarnya modal suatu perusahaan dalam pencatatan persamaan akuntansi, antara lain :
a.      Adanya laba atau rugi perusahaan
b.      Adanya pendapatan yang diterima perusahaan
c.      Adanya beban yang dikeluarkan perusahaan
d.      Adanya pengambilan untuk keperluan pribadi (Prive)
e.      Adanya investasi tambahan dari pemilik atau dari sumbangan (donasi)

F. LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT)
1.    Laporan Rugi-Laba (Income Statement) adalah laporan yang menunjukkan pendapatan dan beban dari suatu perusahaan dalam satu periode akuntansi. Laporan laba-rugi perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar.
2.    Laporan Perubahan Modal (Capital Statement) adalah laporan yang menunjukkan sebab-sebab adanya perubahan modal, dari modal awal sampai dengan modal akhir periode.
3.    Neraca (Balance Sheet) adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan atau possisi keuangan suatu perusahaan pada akhir periode. Posisi keuangan yang dimaksud terdiri atas jumlah aktiva, kewajiban dan modal. Penyusunan neraca harus diurutkan sesuai dengan tingkat likuiditasnya atau tingkat kelancarannya. Rekening yang lancar harus didahulukan penyusunannya dan rekening yang kurang lancar disusun di bawahnya.
4.    Laporan Arus Kas(Cash Flow Statement) adalah laporan yang menunjukkan arus masuk dan aurs keluas tentang kas dan setara dengan kas.
Laporan arus kas harus menyajikan tiga aktivitas kas, yaitu :
a.    Arus Kas dari Aktivitas Operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
ARUS KAS MASUK
ARUS KAS KELUAR
- Penjualan barang dagangan
- Pendapatan dari jasa
- Penerimaan kas dari royalty, fees, komisi dan pendapatan lain
- Pendapatan bunga asset yang menghasilkan (bunga)
- Pendapatan ekuitas surat berharga (deviden)
- Pembayaran pembelian barang dagangan
- Pembayaran untuk beban operasi (gaji, sewa, asuransi, listrik, telepon, air dsb)
- Pembayaran untuk pembelian kepada supplier di luar persediaan
- Pembayaran kepada pemberi pinjaman (bunga)
- Pembayaran untuk pajak

b.    Arus Kas dari Aktivitas Investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas
ARUS KAS MASUK
ARUS KAS KELUAR
- Penjualan aktiiva jangka panjang (property, pabrik, tanah, bangunan,  peralatan, aktiva tak berujud, dsb)
- Penjualan surat utang atau ekuitas perusahaan lain (kecuali surat berharga yang diperlakukan sebagai setara kas)
- Pengembalian dari pokok pinjaman kepada pihak ketiga
- Pembelian aktiva jangka panjang (aktiva tetap, aktiva tak berujud, dan aktiva jangka panjang lain termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri)
- Pembelian surat utang dan ekuitas perusahaan lain (kecuali trading securities)
- Pinjaman kepada pihak lain

c.     Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan (financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan
ARUS KAS MASUK
ARUS KAS KELUAR
- Hasil Dari pinjaman
- Hasil dari penerbitan saham ekuitas sendiri
- Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik dan pinjaman lainnya

- Pelunasan pokok pinjaman
- Pembelian kembali saham perusahaan sendiri
- Pembayaran deviden


G.  MEKANISME DEBIT DAN KREDIT
      Bukti pencatatan yang ada dalam suatu perusahaan antara lain : Faktur, Kuitansi, Cek, Nota kontan, Nota Debit , Nota Kredit, dan Memo tersebut dianalisis untuk mengetahui rekening yang dicatat sebelah debit dan rekening yang dicatat sebelah kredit.
      Pencatatan transaksi ke sebelah debit dan kredit berarti menunjukkan adanya penambahan atau pengurangan terhadap rekening atau perkiraan atau akun. Berdasarkan analisis pengaruh transaksi keuangan ke dalam suatu rekening atau perkiraan, maka dengan pertolongan bentuk rekening huruf T yang sederhana, cara mendebit atau mengkredit  adalah sebagai berikut :

     D        Aktiva             K              D            Kewajiban          K      D             Modal K









 
     +                            -                      -             +                      -                      +


                             D        Pendapatan            K         D         Beban                K






 
                                      -                  +                        +                    -

H. JURNAL (JOURNAL)

      Jurnal adalah pencatatan tentang pendebitan dan pengkreditan secara kronologis dari transaksi keuangan beserta penjelasan yang diperlukan. Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan, sebelum dibukukan ke dalam Buku Besar, harus dicatat dahulud alam jurnal. Oleh karena itu jurnal sering disebut sebagai buku catatan pertama (Book of Original Entry)

I. BUKU BESAR

      a. Bentuk Buku Besar
1.    Bentuk T sederhana
2.    Bentuk skontro atau bentuk dua kolom
3.    Bentuk saldo tunggal atau bentuk tiga kolom
4.    Bentuk saldo rangkap atau bentuk 4 kolom
      b. Posting
      Proses memindahkan catatan dari jurnal yang telah dibuat ke buku besar atau memindahkan dari kolom debit jurnal ke buku besar sebelah debit dan memindahkan kolom kredit jurnal ke buku besar sebelah kredit disebut Posting.

J. JURNAL PENYESUAIAN
Jurnal penyesuaian (Adjustment journal) adalah penyesuaian tentang catatan-catatan atau fakta yang sebenarnya pada akhir periode.  Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca saldo dan data penyesuaian akhir periode
Pada dasarnya pencatatan jurnal penyesuaian bersumber dari neraca saldo serta keterangan-keterangan pada akhir periode.  Saldo-saldo di dalam neraca saldo yang memerlukan jurnal penyesuaian antara lain sebagai berikut :
No
Macam Penyesuaian
Jurnal Penyesuaian


a.
Pemakaian perlengkapan  (Jumlah yang disesuai kan adalah jumlah yang terpakai)
 Beban perlengkapan
 Rp. xxx 



 Perlengkapan

 Rp. xxx 
b.
 Piutang pendapatan/pendapatan yang masih harus diterima
Piutang ……
 Rp. xxx 



 Pendapatan ….. 

 Rp. xxx 
c.
 Utang beban/beban yang masih harus dibayar
 Beban .… ..
 Rp. xxx 




 Utang .……

 Rp. xxx 
d.
 Utang pendapatan/pendapatan diterima di muka 





 1)  Saat penerimaan dicatat sebagai utang (jumlah Yang disesuaikan adalah jumlah yang sudah  terlampaui)
.... diterima di muka
 Rp. xxx 



 Pendapatan .…

 Rp. xxx 

 2)  Saat penerimaan dicatat sebagai pendapatan
Pendapatan .…
 Rp. xxx 


       (jumlah yang disesuaikan adalah jumlah yang belum terlampaui)

 .... diterima di muka

 Rp. xxx 
e.
 Beban dibayar di muka





 1)  Saat pembayaran dicatat sebagai harta (jumlah Yang disesuaikan adalah jumlah yang sudah terlampaui)    
 Beban .…
 Rp. xxx 



 .... dibayar di muka

 Rp. xxx  

 2)  Saat pembayaran dicatat sebagai beban (jumlah Yang disesuaikan adalah jumlah yang belum terlampaui)
 .... dibayar di muka
 Rp. xxx 



 Beban .…

 Rp. xxx 
f.
 Kerugian piutang/piutang yang tidak tertagih
 Beban kerugian piutang
 Rp. xxx  




 Cadangan kerugian piutang

 Rp. xxx 
g.
 Penyusutan aktiva tetap
 Beban penyusutan .…
 Rp. xxx 




 Akumulasi penyusutan..…

 Rp. xxx 


K.  JURNAL PENUTUP (CLOSING ENTRY)
Jurnal Penutup adalah ayat jurnal untuk mengenolkan saldo perkiraan sementara, jika perusahaan ingin mengetahui laba atau rugi usaha selama satu periode.  Sumber penyusunan ayat jurnal penutup berasal dari kertas kerja kolom rugi–laba.
Prosedur penyusunan jurnal penutup dilakukan dengan urutan sebagai berikut :
Menutup akun
Jurnal Penutup
1. Pendapatan
Pendapatan
         Ikhtisar L/R
Rp xxx

Rp xxx
2. Beban
Ikhtisar L/R
         Beban-beban
Rp xxx

Rp xxx
3. a. Ikhtisar Laba Rugi jika diperoleh laba
Laba diperoleh apabila Ikhtisar L/R K > D
Ikhtisar L/R
         Modal pemilik
Rp xxx

Rp xxx
    b. Ikhtisar Laba Rugi jika diderita rugi
Laba diperoleh apabila Ikhtisar L/R D > K
Modal pemilik
         Ikhtisar L/R
Rp xxx

Rp xxx
4. Pengambilan prive
Modal pemilik
         Prive pemilik
Rp xxx

Rp xxx


L.  JURNAL PEMBALIK
Jurnal Pembalik (Reversing Entry) adalah jurnal kebalikan dari jurnal penyesuaian yang dilakukan pada awal periode berikutnya.  Akan tetap tidak berarti semua jurnal penyesuaian dilakukan penyusunan jurnal pembalik. Bentuk Jurnal penyesuaian yang dibuat jurnal pembalik sebagai berikut :
Jurnal penyesuaian tentang
Bentuk Jurnal penyesuaian
Jurnal pembalik yang dibuat
1.     Utang beban
Beban ........                    Rp xxx
          Utang .........                Rp xxx
Utang ..........                  Rp xxx
          Beban ..........                Rp xxx
2.    Piutang pendapatan
Piutang .......                  Rp xxx
          Pendapatan .........      Rp xxx
Pendapatan..... ....        Rp xxx
          Piutang  .........              Rp xxx
3.   Beban dibayar di muka saat membayar  dicatat sebagai beban
 ........ dibayar di muka  Rp xxx
          Beban .........                Rp xxx
Beban..... .....                 Rp xxx
          ......... dibayar di muka Rp xxx
4.   Pendapatan diterima di muka saat Menerima dicatat sebagai pendapatan
Pendapatan .........         Rp xxx
          ...... diterima di muka Rp xxx
......... diterima di muka Rp xxx
          Pendapatan .........        Rp xxx




BAB XI
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

A.   PENGERTIAN PERUSAHAAN DAGANG
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak dibidang membeli barang dagangan dan menjualnya kembali tanpa merubah bentuk dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan (laba).
Sedangkan barang dagangan (merchandise inventory) adalah barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali.  Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan utama perusahaan dagang adalah membeli dan menjual barang dagangan tanpa merubah barang.

B. PENCATATAN TRANSAKSI DALAM PERUSAHAAN DAGANG.
Ada 2 metode pencatatan traksaksi yang berhubungan dengan perusahaan dagang, yaitu :
a.    Metode phisik atau periodik, artinya pencatatan yang berkaitan dengan barang dagangan tidak dilakukan secara kontinve, sehingga persediaan barang dagangan akhirnya dihitung secara fisik yang ada digudang.

Pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum sebagai berikut :

No
Transaksi
Jurnal Umum
1.
Pembelian barang dagangan
Pembelian                             Rp. xxx
Kas/ Utang dagang                            Rp. xxx
2.
Pengiriman kembali barang dagangan yang telah dibeli (retur pembelian)
Kas/Utang dagang                  Rp. xxx
Retur pembelian dan PH                  Rp. xxx
3.
Penjualan barang dagangan
Kas/Piutang dagang               Rp. xxx
Penjualan                                         Rp. xxx
4.
Penerimaan kembali barang yang telah dijual (retur penjualan)
Retur penjualan dan PH        Rp. xxx
Kas/Piutang dagang                          Rp. xxx
5.
Pembayaran biaya angkut barang yang dibeli
Beban angkut pembelian       Rp. xxx
Kas                                                   Rp. xxx
6.
Pembayaran beban  angkut barang yang dijual
Beban angkut penjualan        Rp. xxx
Kas                                                   Rp. xxx
7.
Pembayaran utang dagang tanpa adanya potongan
Utang dagang                         Rp. xxx
Kas                                                   Rp. xxx
8.
Pembayaran utang dagang dengan adanya potongan
Utang dagang                         Rp. xxx
Kas                                                   Rp. xxx 
Potongan pembelian                         Rp. xxx
9.
Penerimaan pelunasan  piutang tanpa potongan
Kas                                        Rp. xxx
Piutang dagang                                 Rp. xxx
10.
Penerimaan pelunasan piutang dengan  potongan
Kas                                        Rp. xxx
Potongan penjualan               Rp. xxx 
Piutang dagang                                 Rp. xxx

b.    Metode perpetual atau permanen terus-menerus, artinya pencatatan yang berkaitan dengan barang dagangan dilakukan secara kontinve, sehingga bila terjadi pembelian akan menambah persediaan barang dagangan dan bila terjadi penjualan akan mengurangi persediaan barang dagangan.

Pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum sebagai berikut :
No
Transaksi
Jurnal Umum
1.
Pembelian barang dagangan
Persediaan barang  dagangan  Rp. xxx
Kas / Utang dagang                              Rp. xxx
2.
Pengiriman kembali barang dagangan yang telah dibeli (retur pembelian)
Kas / Utang dagang                Rp. xxx
Persediaan barang dagangan              Rp. xxx
3.
Penjualan barang dagangan
Kas/Piutang dagang               Rp. xxx
Penjualan                                          Rp. xxx
Harga pokok penjualan          Rp. xxx
Persediaan barang dagangan              Rp. xxx
4.
Penerimaan kembali barang yang telah dijual (retur penjualan)
Retur penjualan dan PH        Rp. xxx
Kas/Piutang dagang                           Rp. xxx
Persediaan barang dagangan   Rp. xxx
Harga pokok penjualan                       Rp. xxx
5.
Pembayaran biaya angkut barang yang dibeli
Persediaan barang dagangan   Rp. xxx
Kas                                                     Rp. xxx
6.
Pembayaran beban  angkut barang yang dijual
Beban angkut penjualan        Rp. xxx
Kas                                                     Rp. xxx
7.
Pembayaran hutang dagang tanpa adanya potongan
Utang dagang                         Rp. xxx
Kas                                                   Rp. xxx
8.
Pembayaran utang dagang dengan adanya potongan
Utang dagang                         Rp. xxx
Kas                                                     Rp. xxx 
Persediaan brg dagangan               Rp. xxx
9.
Penerimaan pelunasan  piutang tanpa potongan
Kas                                        Rp. xxx
Piutang dagang                                    Rp. xxx
10.
Penerimaan pelunasan piutang dengan  potongan
Kas                                        Rp. xxx
Potongan penjualan               Rp. xxx 
Piutang dagang                                    Rp. xxx

C. JURNAL KHUSUS
Jurnal khususadalah jurnal yang dirancang secara khusus untuk mencatat transaksi yang bersifat sama dan sering terjadi atau berulang-ulang, dengan tujuan agara dapat bekerja secara efektif dan efisien.
Jurnal khusus (Special Journal) yang biasa digunakan dalam akutansi perusahaan dagang ada 4 macam:
a.    Jurnal Penerimaan Kas (JKM), untuk mencatat transaksi penerimaan kas.
b.    Jurnal Pengeluaran Kas (JKK), untuk mencatat transaksi pengeluaran kas.
c.     Jurnal Pembelian (JB), untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan dan aktiva lain secara kredit.
d.    Jurnal penjualan (JP), untuk mencatat transaksi penjualan  barang dagangan secara kredit.
Disamping keempat jurnal khusus tersebut, perusahaan dagang harus tetap mempuyai Jurnal Umum untuk mencatat transaksi yang tidak dapat ditampung dalam jurnal khusus yang tersedia.
Pencatatan transaksi ke dalam jurnal khusus dapat dilakukan sebagai berikut :
Jurnal Khusus

Pencatatan

Akun didebit
Akun dikredit
1. Jurnal penerimaan kas
Kas dan Potongan Penjualan
Penjualan, Piutang dagang, Serba-serbi / rekening lain (Pendapatan, Retur pembelian, utang bank dan sebagainya)
2. Jurnal pengeluaran kas
Pembelian, Utang dagang, Serba-serbi / rekening lain (Beban, Perlengkapan, Peralatan, retur penjualan dsb)
Kas dan Potongan Pembelian
3. Jurnal pembelian
Pembelian, Serba-serbi / rekening lain (Perlengkapan, Peralatan dan aktiva lainnya)
Utang dagang
4. Jurnal penjualan
Piutang dagang
Penjualan
5. Jurnal umum / memorial
Utang dagang, Retur penjualan, dan Akun lain yang perlu didebit
Piutang dagang, Retur pembelian dan Akun lain yang perlu dikredit

D. BUKU BESAR PEMBANTU
Buku besar pembantu merupakan pencatatan secara rinci nama–nama pelanggan beserta jumlahnya. Selanjutnya buku besar utama merupakan perkiraan kontrol atau perkiraan pengendali dan buku besar pembantu merupakan rincian dari perkiraan kontrol. Bentuk buku pembantu sama dengan bentuk buku besar utama.
Terdapat tiga macam buku besar pembantu dalam perusahaan dagang, antara lain  :
a.   Buku besar pembantu piutang,
b.   Buku besar pembantu utang,
c.   Buku besar pembantu persediaan

E.  JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG
       Untuk menyusun jurnal penyesuaian perusahaan dagang sama dengan penyusunan jurnal penyesuaian perusahaan jasa, hanya dalam perusahaan dagang masih terdapat jurnal penyesuaian untuk Persediaan Barang Dagangan, yang dapat disusun sebagai berikut :
No
Macam Penyesuaian
Jurnal Penyesuaian


a.
Persediaan Barang Dagangan





 1)  Metode/Pendekatan  Ikhtisar L/R
Ikhtisar L/R
 Rp. xxx 




 Persed.barang dagangan (awal)
 Rp. xxx 


 Persed.barang dagangan (akhir)
 Rp. xxx 




 Ikhtisar L/R

 Rp. xxx 

 2)  Metode/Pendekatan  Harga pokok penjualan
Harga pokok penjualan 
 Rp. xxx 




 Persed.barang dagangan (awal)
 Rp. xxx 



 Pembelian

 Rp. xxx 



 Beban angkut pembelian 

 Rp. xxx 


 Persed.barang dagangan (akhir)
 Rp. xxx 



 Retur pembelian dan PH
 Rp. xxx 



 Potongan pembelian 
 Rp. xxx 




 Harga pokok penjualan 

 Rp. xxx 










F. LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG

Laporan keungan (financial statement) adalah hasil akhir dari akuntansi yang merupakan suatu ringkasan transaksi keuangan.  Laporan keuangan disajikan dengan maksud memberikan informasi mengenai posisi harta, utang, dan modal yang terjadi dalam rumah tangga perusahaan dan membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan. Pada umumnya laporan keuangan meliputi laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, dan neraca.

1.    Laporan Laba/Rugi (Income Statement)
Laporan laba/rugi adalah laporan yang menunjukkan pendapatan dan beban pada akhir periode akuntansi.  Penyajian laporan laba/rugi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu tahap langsung (single step) dan bentuk bertahap (multiple step).
Penyajian laporan laba/rugi secara singkat sebagai berikut :

PD ________________________
Laporan laba/Rugi 
untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 200___
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Penjualan                                                                                Rp…………….
Retur penjualan dan Potongan penjualan                                Rp …………… -
            Penjualan bersih                                                         Rp ……………
Harga Pokok Penjualan                                                                        Rp ……….... -
Laba kotor                                                                                Rp ……………
Beban Usaha (Beban penjualan& Beban admi. dan umum)      Rp …………… -
Laba usaha                                                                               Rp ……………
Pendapatan di luar usaha                                                        Rp …………… +
                                                                                                Rp ……………
Beban di luar usaha                                                                 Rp …………… -
Laba bersih sebelum pajak                                                      Rp ……………
Pajak penghasilan                                                                    Rp …………… -
Laba bersih setelah pajak                                            Rp ……………
                                                                                                            ===========
    
     Ada dua cara menghitung Laba / Rugi dalam Akuntansi :





Text Box: 1.	Laba / Rugi = Pendapatan – Beban
2.	Dari laporan perubahan modal :
Modal awal		Rp ...............
Laba bersih		Rp ............... +
			Rp ...............
Prive pemilik	Rp ............... –
Modal akhir		Rp ...............
			==========
Text Box: Pendapatan terdiri dari :
a.	Penjualan
b.	Pendapatan lain-lain
Beban terdiri dari :
a.	Retur penjualan dan Potongan penjualan
b.	Harga pokok penjualan
c.	Beban penjualan
d.	Beban administrasi
e.	Beban lain-lain
f.	Pajak penghasilan
 











2.    Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)
Laporan perubahan modal adalah laporan yang menunjukkan adanya perubahan modal.  Hal-hal yang diperhitungkan dalam penyusunan laporan perubahan modal adalah sebagai berikut :
a.    Besar modal awal periode
b.    Besar laba atau rugi usaha
c.     Besar pengambilan pribadi pemilik atau prive
d.    Besar investasi tambahan dari pemilik
e.    Besar modal akhir periode
Laporan perubahan modal hanya lazim berlaku dibuat pada perusahaan perseorangan, persekutuan, atau firma, sedangkan untuk perusahaan berbentuk perseorangan terbatas (PT) istilahnya adalahlaporan laba ditahan atau Return Earning Statement.

3.    Neraca (Balance Sheet)
Neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode, yaitu laporan tentang besarnya harta, utang, dan modal perusahaan.  Penyusunan laporan necara pada perusahaan dagang caranya sama seperti menyusun laporan neraca dalam perusahaan jasa dan disusun sesuai dengan tingkat likuiditasnya

G.  PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN  (Cost of Goods Sold)
Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold) adalah harga pokok dari barang-barang yang telah laku dijual selama periode tertentu.
Dalam menghitung harga pokok penjualan harus diperhatikan unsur-unsurnya :
a.    Persediaan Barang Dagangan awal (+)
b.    Pembelian (+)
c.    Beban angkut pembelian (+)
d.    Retur pembelian dan Pengurangan harga (–)                     Pembelian bersih
e.    Potongan pembelian (–)
f.     Persediaan Barang Dagangan akhir (–)


 
















DAFTAR PUSTAKA

1.    Algifari dan Rudy Bahrudin, 1992, Matematika Ekonomi, STIE YKPN, Yogyakarta
2.    AL Haryono Jusup, Dasar-dasar Akuntansi Jilid I, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta, 2001
3.    Boediono, Dr, Ekonomi Internasional, BPFE, Yogyakarta, 2001
4.    Boediono, Dr,  Ekonomi Makro, BPFE, Yogyakarta, 1993
5.    Boediono, Dr, Ekonomi Mikro, BPFE, Yogyakarta, 1982
6.    Dumairy, 1983, Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, BPFE UGM, Yogyakarta
7.    Ismawanto, Drs, Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X, Gema Ilmu, Surakarta, 2007
8.    Ismawanto, Drs, Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI, Gema Ilmu, Surakarta, 2007
9.    Ismawanto, Drs, Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XII, Gema Ilmu, Surakarta, 2007
10.  Iswardono SP, Drs, MA, Uang dan Bank, BPFE, Yogyakarta, 1999
11.  Kasmir, SE, MM, Dasar-Dasar Perbankan, PT Raja Grafindo Perkasa, Jakarta, 2004
12.  Lyn M Fraser, Aileen Ormiston, Memahami Laporan Keuangan, PT Indeks, Jakarta, 2004
13.  Manulang M, 1992, Dasar-dasar Manajemen, Ghalia Indonesia, Jakarta
14.  Noorroso Kuhardjo, Drs, Ilmu Ekonomi Bagi Negara Berkembang, Akademika Pressindo, Jakarta, 1984
15.  Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makro Ekonomi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003
16.  Sadono Sukirno, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005
17.  Soediyono, Prof, Dr, MBA, Ekonomi Internasional, Liberty, Yogyakarta, 1995
18.  Soelistya, Dr, MBA, Ekonomi Internasional (Teori Perdagangan Internasional), Liberty, Yogyakarta, 1986