Minggu, 20 Agustus 2017

Kliping Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi





















Contoh Soal Pendapatan Nasional




Makalah Pendapatan Nasional

PENDAPATAN NASIONAL
SMAN1JUWANA.jpeg
Makalah
Disusun untuk melengkapai tugas mata pelajaran
Ekonomi
oleh    :
                                1.        Desembrina Andytia Putri                       (08)
                                2.        Diana Anzili Rohmah                               (09)
                                3.        Dina Triana Wahyuningsih                     (10)
                                4.        Dini Fitria Sari                                          (11)
                                5.        Fiki Rahmansyah                                     (13)
                                6.        Leli Wahyu Purnomo                               (20)
                                7.        Moh.Faishol Khawabi                              (22)
                                8.        M.Syaefullah                                            (24)
                                9.        Nafita Andriyani                                      (25)
                              10.     Seranti Wecaningsih                                 (30)
                              11.     Taufiqul Hannan                                      (32)
                              12.     Verra Indah Irawati                                  (33)
                              13.     Viky Alfandy                                            (34)
XI-IPS 1

SMA NEGERI 1 JUWANA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
A.Pengertian Pendapatan Nasional
         1.         Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.
         2.         Menurut Sukirno (2000:28) pendapatan nasional atau PDB adalah nilai barang akhir yang dihasilkan atau diproduksi suatu negara dalam satu tahun tertentu. Nilai pendapatan nasional suatu negara merupakan indikator ekonomi yang paling penting.
         3.         Pendapatan nasional merupakan faktor penentu dalam menentukan tinggi rendahnya jumlah uang kuasi (berupa deposito, tabungan) yang dihimpun dalam lembaga perbankan. Pendapatan juga merupakan faktor penentu dalam pertumbuhan tabungan deposito dimana semakin meningkatnya pendapatan maka semakin meningkat pula tabungan deposito pada masyarakat dengan asumsi jumlah konsumsi tetap (Cateris Paribus). Dengan demikian jumlah uang kuasi juga akan mengalami peningkatan dimana pendapatan nasional merupakan ukuran dari tingkat perekonomian suatu negara.
         4.         Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode tertentu (Wikipedia.org/wiki/Pendapatan_Nasional).
















B.Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional

1.      Membantu menghitung jumlah pendapatan suatu negara,
2.      Membantu mengetahui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan suatu negara,
3.      Membantu untuk mengetahui pengeluaran suatu negara,
4.      Membantu untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi disuatu negara,
5.      Sebagai acuan dalam melakukan analisis ekonomi,
6.      Membandingkan pertumbuhan ekonomi suatu negara dengan negara lainnya,
7.      Mengetahui seberapa besar kontribusi dari sektor bisnis terhadap pendapatan nasional,
8.      Menjadi salah satu rumusan pembuatan kebijakan dari pemerintah,
9.      Digunakan untuk penggolongan suatu negara,
10. Mengukur tingkat kemakmuran suatu negara.



















C. Komponen –Komponen Pendapatan Nasional

1.Gross Domestic Product(GDP/Produk Domestik Bruto (PDB)
2.Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) /Gross Domestic Regional Product (GDRP)
3.Gross National Product (GNP)/Product Nasional Bruto
4.Net National Product (NNP)/Product Nasional Neto(PNN)
5.Net National Income (NNI)/Pendapatan Nasional Neto(PN)
6.Personal Income (PS)/Pendapatan Perseorangan
7.Disposable Income (DI)

















D.Konsep-Konsep atau Pengertian dan Komponen
Pendapatan Nasional

1.Gross Domestic Product(GDP/Produk Domestik Bruto (PDB)
Adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan seluruh masyarakat dalam batas suatu wilayah negara (domestik) selama 1 tahun.PDB melandaskan pengukuran pada nilai produksi yang terjadi dalam sebuah negara tanpa memperdulikan dari mana warga negara tersebut berasal.
GDP=Pendapatan WN didalam negeri +Pendapatan WNA diluar negeri
 
 



2.Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) /Gross Domestic Regional Product (GDRP)
Merupakan jumlah nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi didalam batas wilayah provinsi dalam 1 tahun.
3.Gross National Product (GNP)/Product Nasional Bruto
Adalah jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh faktor produksi milik warga negara sendiri..
PNB melandaskan pengukuran pada nilai produksi yang dihasilkan oleh penduduk negara yang bersangkutan.
             GNP= GDP-Pendapatan WNA didalam Negeri + Pendapatan WN diluar Negeri

 
GNP=GDP-Pendapatan WNA didalam Negeri + Pendapatan WNA diluar Negeri

 
GNP=GDP+Pendapatan Netto atas Luar Negeri

 
 





GNP=GDP-Pembayaran Netto atas Luar Negeri

 
            


4.Net National Product (NNP)/Product Nasional Neto(PNN)
Adalah GNP yang dikurangi penyusutan atau depresiasi (Replacement) dari barang-barang modal.Dalam hal ini penyusutan dimaksudkan adalah penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produksi yang terpakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran.
NNP=GNP-Penyusutan

 
 



5.Net National Income (NNI)/Pendapatan Nasional
Adalah nilai bersih dari semua barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh warga negara.Produk nasional netto dikurangi dengan pajak tidak langsung (misalnya cukai bea rokok ,bea impor,pajak penjualan ,dan lain-lain.)
NNI=NNP-Pajak tidak langsung.

 
 



6.Personal Income (PI)/Pendapatan Perseorangan
Adalah pendapatan nasional netto dikurangi pajak perusahaan laba ditahan,dan di jamin atau jaminan sosial ditambah dengan tranfer payment.Transfer payment dapat terdiri dari dana pensiun ,subsidi pengangguran ,tunjangan veteran,bunga utang.
PI=NNI + Transfer Payment – (laba ditahan + Pajak perseroan + Iuran jaminan sosial

 
 



7.Disposable Income (DI)
Adalah pendapatan yang diterima oleh perorangan setelah dikurangi pajak perorangan.atau pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi.
DI= PI – Pajak Langsung

 
 














E. Macam-Macam Metode Penghitungan Pendapatan Nasional

1.      Metode Pendekatan Produksi  (Production Approach)
Pendekatan Produksi merupakan nilai tambah yang di ciptakan dalam suatu proses produksi.
Kegiatan produksi sendiri adalah kegiatan yang menciptakan nilai tambah (value added). Jadi pada perhitungan pendekatan produksi, hanya mencakup perhitungan niai tambah pada setiap sektor (lahan) produksi.Dengan pendekatan ini, pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan nilai tambah (value added) dari seluruh sektor produksi selama satu periode tertentu (biasanya dalam satu tahun).
Nilai tambah yang dimaksud disini adalah selisih antara nilai produksi (nilai output) dengan nilai biaya antara (nilai input), yang terdiri atas bahan yang terlibat dalam proses produksi termasuk bahan baku dan bahan penolong.
ISIC (International Standard Industrial Classification) mengklasifikasikan perekonomian Indonesia  menjadi 9 sektor atau lapangan usaha yang terbagi dalam tiga kelompok, diantaranya:
1.      Sektor Primer                                                                                                              
  • Pertanian, Pertenakan, Kehutanan, dan Perikanan.
  • Pertambangan dan penggalian.
2.      Sektor Sekunder
  • Industri pengolahan.
  • Listrik, air, dan gas. 
3.      Sektor Tersier
  • Perdagangan, Hotel, dan Restoran.
  • Pengangkutan dan telekomunikasi.
  • Jasa lain-lain.
Rumus Pendekatan Produksi adalah sebagai berikut:
Y=(P1X Q1)+(P2X Q2)+….(PnX Qn)
Keterangan :
Y= Pendapatan nasional
P1= harga barang ke-1             Pn= harga barang ke-n
Q1= jenis barang ke-1             Qn= jenis barang ke-n
Contohnya :
metode perhitungan pendapatan nasional
2. Metode Pendekatan Pendapatan
Pendekatan Pendapatan (income a product) adalah jenis pendekatan pendapatan nasional yang diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan dari berbagai faktor produksi yang memberikan sumbangan terhadap proses produksi.
Metode pendekatan pendapatan merupakan pendapatan nasional hasil dari penjumlahan seluruh penerimaan yang diterima oleh pemilik faktor produksi dalam suatu negara selama satu periode / tahun.
Yang termasuk faktor produksi adalah tenaga kerja, modal, tanah, dan keahlian/kewirausahaan.Masing-masing dari faktor produksi akan menghasilkan  pendapatan yang berbeda-beda, misalnya:
  • tenaga kerja dapat memperoleh gaji/upah,
  • pemilik modal akan mendapat bunga,
  • pemilik tanah dapat memperoleh sewa, dan
  • keahlian atau skill dapat memperoleh laba.
Rumus pendekatan pendapatan adalah sebagai berikut:  
Y = r + w + i + p
Keterangan :

Y = Pendapatan Nasional

r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya

w = Pendapatan bersih dari sewa

i = Pendapatan dari bunga

p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan



3. Pendekatan Pengeluaran
Perhitungan dengan menggunakan pendekatan pengeluaran dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran berbagai sektor ekonomi, yaitu rumah tangga, pemerintah, perusahaan, dan masyarakat luar negeri suatu negara pada periode tertentu.
Jenis pengeluaran dari masing-masing pelaku ekonomi terdiri dari
  • Pengeluaran untuk konsumsi (C),
  • Pengeluaran untuk investasi (I),
  • Pengeluaran untuk pemerintah (G),
  • Pengeluaran untuk ekspor (X), dan impor (M).
Sehingga diperoleh rumus pendekatan pengeluaran sebagai berikut:
Y = C + I + G + ( X – M )
Keterangan :
Y = Pendapatan nasional
C = consumption ( konsumsi rumah tangga )
I = investment ( investasi )
G = government expenditure ( pengeluaran pemerintah )
X = ekspor
M = impor
F. Pengertian Pendapatan Perkapita
Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara.
            Jumlah Pendapatan Nasional
                                                            Jumlah Penduduk
 
Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumplah penduduk negara tersebut.Pendapatan perkapita juga merefleksikan PDB perkapita.
 



Kegunaan perhitungan pendapatan per kapita sebagai berikut  :
a.      Sebagai data perbandingan tingkat kesejahteraan suatu negara dengan negara lain,
b.      Sebagai perbandingan tingkat standar hidup suatu negara dengan negara lain,
c.      Sebagai data untuk kebijakan atau sebagai bahan baku pertimbangan mengambil langkah di bidang ekonomi,
d.      Sebagai data untuk melihat tingkah perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu negara dari tahun ke tahun.

Untuk menentukan tingkat pertumbuhan pendapatan per kapita dari tahun ke tahun dapat di tentukan dengan cara penentuan pertumbuhan pendapatan nasional rill, yang dirumuskan sebagai berikut :
                                            IH t0
                                             IH tn
Keterangan    :
PNB Rill tn      =PNB Rill tahun ke n
IH t0                =Indeks Harga pada tahun  sebelumnya tahun dasar
IH tn                     =Indeks harga pada tahun n
PNB tn            =PNB pada tahun n
 
 


PNB Rill tn =

 
× PNB tn
 
 







Contoh penghitungan pendapatan perkapita :
Ada dua cara untuk menghitung pendapatan perkapita :
a.Berdasarkan harga yang sedang berlaku
b.berdasarkan harga tetap (konstan)

Pendapatan perkapita nominal adalah Pendapatan perkapita yang tidak menghitung tingkat kenaikan harga atau inflasi.Sedangkan pendapatan perkapita riil adalah Pendapatan perkapita yang sudah menghitung tingkat kenaikan harga atau inflasi.
Misalnya : Pada tahun 2000,jumplah penduduk indonesia 205 juta maka
                    Maka besarnya pendapatan perkapita riil dan nomina adalah :
a).Pendapatan perkapita riil = 373.073,6 miliar rupiah : 205.000.000 miliar rupiah = Rp 0,001819871
Jadi,pendapatan perkapita riil di indonesia pada tahun 2000 sebesar Rp1.819.871.
   Pendapatan sebesar itu merupakan pendapatan rata-rata untuk satu tahun yang dimiliki orang indonesia.
b).Pendapatan perkapita nominal = 1.201.4278 miliar rupiah : 205.000.000 = Rp 0,005860623 miliar rupiah = Rp 5.860.623
      Dari penghitungan diatas,tampak bahwa pendapatan perkapita riil indonesia pada tahun 2000 hanya sebesar  Rp 1.819.871 sedangkan pendapatan perkapita nominal sebesar Rp5.860.623 (jumplah ini tiga kali lipat dari pendapatan perkapita riil).

















G.Uraian Distribusi Pendapatan Nasional
Distribusi pendapatan nasional merupakan unsur penting untuk mengetahui tinggi atau rendahnya kesejahteraan atau kemakmuran suatu negara. Distribusi pendapatan yang merata kepada masyarakat akan mampu menciptakan perubahan dan perbaikan suatu negara seperti peningkatan pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan, mengurangi pengangguran, dan sebagainya. Sebaliknya, jika distribusi pendapatan nasional tidak merata, maka perubahan atau perbaikan suatu negara tidak akan tercapai, hal seperti ini yang akan menunjukkan adanya ketimpangan distribusi pendapatan.
Perbedaan pendapatan timbul karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor produksi. Pihak yang memiliki faktor produksi yang lebih banyak akan memperoleh pendapatan yang lebih banyak juga.
Ada sejumlah alat atau media untuk mengukur tingkat ketimpangan distribusi pendapatan. Alat atau media yang lazim digunakan adalah Koefisien Gini (Gini Ratio) dan cara perhitungan yang digunakan oleh Bank Dunia.
Koefisien Gini biasanya diperlihatkan oleh kurva yang dinamakan Kurva Lorenz. Kurva ini memperlihatkan hubungan kuantitatif antara prosentase penerimaan pendapatan penduduk dengan prosentase pendapatan yang benar-benar diperoleh selama kurun waktu tertentu, biasanya setahun.
Perhatikan gambar berikut!










Dari gambar di atas, sumbu horisontal menggambarkan prosentase kumulatif penduduk, sedangkan sumbu vertikal menyatakan bagian dari total pendapatan yang diterima oleh masing-masing prosentase penduduk tersebut. Sedangkan garis diagonal di tengah disebut “garis kemerataan sempurna”. Karena setiap titik pada garis diagonal merupakan tempat kedudukan prosentase penduduk yang sama dengan prosentase penerimaan pendapatan.
Semakin jauh jarak garis kurva Lorenz dari garis diagonal, semakin tinggi tingkat ketidakmerataannya. Sebaliknya semakin dekat jarak kurva Lorenz dari garis diagonal, semakin tinggi tingkat pemerataan distribusi pendapatannya. Pada gambar di atas, besarnya ketimpangan digambarkan sebagai daerah yang diarsir.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa suatu distribusi pendapatan makin merata jika nilai Koefisien Gini mendekati nol (0). Sebaliknya, suatu distribusi pendapatan dikatakan makin tidak merata jika nilai Koefisien Gininya makin mendekati
 satu. Perhatikan tabel 1.5.




Selain penggunaan Koefisien Gini, untuk melihat distribusi pendapatan dapat menggunakan kriteria yang ditentukan Bank Dunia (World Bank). Perhatikan tabel 1.6.







Menurut teori neoklasik, perbedaan kepemilikan faktor produksi, lama kelamaan akan hilang atau berkurang melalui suatu proses penyesuaian otomatis. Bila proses otomatis tersebut masih belum mampu menurunkan perbedaan pendapatan yang sangat timpang, maka dapat dilakukan melalui sistem perpajakan dan subsidi. Kedua sistem ini dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan redistribusi pendapatan.
Penetapan pajak pendapatan/penghasilan akan mengurangi pendapatan penduduk yang pendapatannya tinggi. Sebaliknya subsidi akan membantu penduduk yang pendapatannya rendah, asalkan tidak salah sasaran dalam pemberiannya. Pajak yang telah dipungut apalagi menggunakan sistem tarif progresif (semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi prosentase tarifnya), oleh pemerintah digunakan untuk membiayai roda pemerintahan, subsidi dan proyek pembangunan. Dari sinilah terjadi proses redistribusi pendapatan yang akan mengurangi terjadinya ketimpangan.