BAB I
INTI MASALAH EKONOMI, KEBUTUHAN,
KELANGKAAN DAN SISTEM EKONOMI
A. KEBUTUHAN MANUSIA
kebutuhanadalahkeinginanmanusiaatasbarangdanjasayang
beraneka ragam untuk
dapat terpenuhi dengan
alat atau sarana yangada,sehinggatercapaikemakmuran.
Macam kebutuhan
diantaranya :
- Kebutuhan menurut instensitasnya, dibedakan menjadi : Kebutuhan primer, Kebutuhan sekunder dan Kebutuhan tersier
- Kebutuhan menurut sifatnya, dibedakan menjadi ; Kebutuhan jasmani dan Kebutuhan rokhani
- Kebutuhan menurut waktu penggunaannya, dibedakan menjadi : Kebutuhan sekarang dan Kebutuhan mendatang
- Kebutuhan menurut subyeknya atau konsumennya, dibedakan menjadi ; Kebutuhan perseorangan (individu) dan Kebutuhan masyarakat (sosial)
B. KELANGKAAN
Keadaan timpang antara kebutuhan manusia tidak terbatas, dihadapkan pada
sarana atau alat yang terbatas dinamakan kelangkaan (scarcity).
Barang dibedakan menjadi beberapa
macam, diantaranya:
a.
Menurut sifatnya, barang dibedakan menjadi : Barang
ekonomi dan Barang bebas
b.
Menurut fungsinya (tujuan penggunaannnya), barang
dibedakan menjadi : Barang konsumsi dan
Barang produksi/barang modal
c.
Menurut wujudnya, barang dibedakan menjadi : Barang
konkrit/nyata/material dan Barang abstrak/immaterial
d.
Menurut cara penggunaannya, barang dibedakan menjadi :
Barang substitusi dan Barang komplementer
e.
Menurut pengerjaannya, barang dapat dibedakan menjadi :
Barang mentah/bahan mentah, Barang setengah jadi dan Barang jadi
Menurut AL Meyers
jenis-jenis kegunaan barang atau benda sebagai berikut :
a. Element Utility (faedah
elemen)
b. Time Utility
(faedah waktu)
c. Place utility (faedah tempat)
d. Form Utility (faedah bentuk)
e.
Ownership
utility (faedah hal milik)
Macam-macam barang yang lain dalam
ilmu ekonomi, diantaranya :
a. Barang inferior adalah Barang yang
permintaannya turun pada saat pendapatan seseorang naik, contob : gaplek,
cirinya kualiasnya rendah.
b. Barang
giffen
adalah Hampir sama dengan barang inferior yaitu barang yang kualitasnya
rendah. Bedanya barang giffen memiliki efek pendapatan yang lebih besar dari
efek substitusinya, sedangkan barang inferior memiliki efek pandapatan yang
negatif yang lebih besar dari efek substitusinya.
c. Barang superior : Barang
yang bermutu tinggi, jika pendapatan naik permintaannya bertambah dan jika
pendapatan turu permintaannya berkurang
C. INTI MASALAH EKONOMI ATAU PERSOALAN DASAR EKONOMI
Problema / masalah ekonomi adalah
adanya kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan alat pemenuhan kebutuhan
sangat terbatas.
Inti masalah ekonomi atau Persoalan
dasar ekonomi adalah :
a. Secara Umum, masalah ekonomi adalah
kebutuhan lebih besar dari alat pemuas kebutuhan
b. Secara klasik, masalah ekonomi
meliputi : Masalah produksi, Konsumsi dan Distribusi
c. Secara Modern, masalah ekonomi
meliputi : Barang apa yang akan diproduksi dan berapa banyak (what), Bagaimana
cara memproduksi (How), dan Untuk siapa barang-barang tersebut (For Whom).
d. Masalah pokok ekonomi yang keempat
adalah Kapan barang tersebut diproduksi (When)
D. BIAYA SEHARI-HARI DAN BIAYA PELUANG
Biaya sehari-hari adalah biaya / ongkos yang dikeluarkan untuk mencukupi
kebutuhan sehari-hari dengan berbagai macam barang/jasa yang diperlukan agar
tercapai kemakmuran
Sedangkan Biaya Peluang/Ongkos Alternatif (Opportunity Cost) adalah
sejumlah barang atau pendapatan yang harus dikorbankan agar sejumlah barang
yang lain dapat diproduksi/digunakan. Jadi Ongkos alternatif sejumlah barang X
adalah sejumlah barang Y yang harus dikorbankan agar sejumlah barang X dapat
diproduksikan.
Contoh :
Suatu ruangan Toko disewakan dengan pendapatan sewa Rp 150.000,00 perbulan.
Pemilik mempertimbangkan untuk menggunakan sendiri, karena jika digunakan
sendiri diperkirakan akan menghasilkan Rp 175.000,00 perbulan. Jadi biaya
kesempatan yang dikorbankan sebesar Rp 150.000,00 dan keuntungan yang diperoleh
atas keputusan ini sebesar Rp 25.000,00, yang diperoleh dari Rp 175.000,00
dikurangi Rp 150.000,00.
E. METODE EKONOMI
1. Metode
Induksi : Metode yang bermula dari
kenyataan/fakta yang ada ,di masyarakat, dianalisa kemudian dibuat kesimpulan
ekonomi
2. Metode
Deduksi : Metode yang bermula dari
teori-teori / dalil-dalil umum yang telah
ada lalu dianalisa kemudian dibuat kesimpulan ekonomi.
3. Metode Sintesa : Metode
yang menggunakan kenyataan dan teori secara bersama-sama untuk membuat
kesimpulan ekonomi.
F. PRINSIP DAN MOTIF EKONOMI
1.
Prinsip ekonomi
adalah pedoman / patokan yang digunakan manusia dalam melakukan kegiatan
tindakan ekonomi. Pedoman tersebut berupa : “Dengan pengorbanan yang
sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil yang tertentu atau dengan pengorbanan
yang tertentu untuk memperoleh hasil yang sebesar-besarnya.”
2. Motif ekonomi adalah gejala sesuatu
yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan ekonomi
Tindakan atau motif ekonomi
tersebut berupa :
a.
Untuk mencari
keuntungan / kemakmuran
b.
Untuk mencapai
penghargaan
c.
Untuk mencapai
kekuasaan
d.
Untuk melakukan
kegiatan sosial
G. HUKUM EKONOMI
Hukum ekonomi adalah hubungan /
pertalian antara dua variabel ekonomi yang saling berkaitan.
Contoh : Hukum permintaan, hukum
penawaraan, hukum Gresham, dan lain-lain
Ciri-ciri
Hukum Ekonomi:
Hukum ekonomi berlaku jika keadaan yang lain tetap
(Ceteris Paribus), dan keadaan tersebut adalah :
a. Pendapatan
konsumen tetap
b. Selera
konsumen tetap
c. Harga
barang lain tetap
d. Praduga
tentang harga tetap
e. Tidak ada
barang pengganti /substitusi
Hubungan dalam hukum ekonomi ada
dua macam, yaitu:
1.
Hubungan Kausal
(sebab akibat)
Adalah hubungan yang menerangkan bahwa perubahan suatu variabel akan menyebabkan perubahan variabel yang lain (hubungan ini bersifat searah)
2. Hubungan Fungsional / Interdependence (saling mempengaruhi)
Adalah perubahan variabel ekonomi dimana perubahan suatu variabel ekonomi akan menyebabkan perubahan variabel ekonomi yang lain, dan sebaliknya (hubungan ini berlaku secara timbal balik)
H. SISTEM EKONOMI
- Sistem ekonomi tradisional
Masyarakat yang mempunyai sistem
ekonomi tradisional adalah masyarakat yang belum ada pembagian kerja, cara
mendapatkan barang dengan “barter” (natura), belum mengenal uang sebagai alat
pembayaran, produksi dan distribusi terbentuk karena tradisi dan hanya untuk
memenuhi kebutuhan sendiri/masyarakat.
Ciri-ciri
|
Kebaikan
|
Keburukan
|
1.
Belum
ada pembagian kerja
2.
Pertukaran
dengan sistem barter
3.
Jenis produksi ditentukan sesuai dengan kebutuhan
4.
Hubungan
masyarakat bersifat kekeluargaan
5.
Bertumpu
pada sektor agraris
6.
Keadaan masyarakatnya masih statis, tradisional dan
msikin
|
1.
Setiap masyarakat termotivasi untuk menjadi produsen
2.
Produksi tidak ditujukan untuk mencari keuntungan
3.
Dengan sistem pertukaran barter, masyarakat cenderung bertindak
jujur
|
1.
Tidak ada kerjasama antar individu atau masyarakat
2.
Sulit mempertemukan kedua belah pihak yang saling
membutuhkan
3.
Jenis dan jumlah barang yang diproduksi sering tidak
mencukupi kebutuhan
4.
Sulit menetapkan ukuran dari barang yang dipertukarkan
|
- Sistem ekonomi sosialis/terpusat
Sistem ekonomi sosialis adalah system
ekonomi dimana seluruh kebijaksaanaan perekonomian ditentukan oleh pemerintah
sedangkan masyarakat hanya menjalankan peraturan yang ditentukan. Sistem
ekonomi terpusat ini berdasar pada teori yang dikemukakan oleh Karl Marx
dalam bukunya yang benjudul ‘Das Kapital’ tahun 1867. Jadi sistem ini
lebih bersifat memerintah, karena campur tangan pemerintah di bidang ekonomi
melakukan pembatasan - pembatasan atas kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat.
Ciri-ciri
|
Kebaikan
|
Keburukan
|
1.
Perencanaan
disusun oleh pemerintah pusat
2.
Semua alat produksi dikuasai oleh negara
3.
Produksi, distribusi dan konsumsi diatur secara terpusat
4.
Inisiatif dan hak milik perorangan dibatasi
|
1.
Pemerintah bertanggung jawab penuh dalam perekonomian
2.
relatif tidak ada jurang pemisah antara orang kaya dan
miskin
3.
Hasil produksi dapat dinikmati secara rata
4.
Mudah
melakukan pengendalian harga
|
1.
Hak milik perorangan sangat dibatasi dan rakyat kurang
memiliki pilihan
2.
Potensi dan daya kreasi tidak berkembang
3.
Tidak
terdapat kebebasan individu
|
- Sistem ekonomi liberal
Sistem ekonomi liberal adalah suatu
sistem dimana negara memberi kebebasan kepada setiap orang untuk mengadakan
kegiatan ekonomi. Sistem ini berdasar pada teori yang dikekukakan oleh Adam
Smith (1723 - 1790) dalam bukunya yang berjudul ‘The Wealth of Nations’, yang
diterbitkannya pada tahun 1776, dengan ajaran pokoknya yaitu memberikan
kebebasan perseorangan di setiap sektor ekonomi.
Ciri-ciri
|
Kebaikan
|
Keburukan
|
1.
Hak milik atas alat produksi di tangan perorangan
2.
Harga barang ditentukan oleh permintaan dan penawaran
di pasar
3.
Adanya
persaingan bebas
4.
Tidak ada campur tangan pemerintah dalam perekonomian
5.
Modal
memegang perang penting
6.
terbuka kesempatan bagi individu untuk mengejar
keuntungan
|
1.
Dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas barang yang
diproduksi
2.
Terdorong untuk mengejar kemakamuran bagi dirinya
sendiri
3.
Setiap orang atau pengusaha termotivasi mencari
keuntungan
4.
Pemilihan sektor usaha disesuaikan dengan
kemampuan
|
1.
Menimbulkan
persaingan tidak sehat
2.
Terdapat
kesenjangan kaya dan miskin
3.
Menimbulkan
monopoli
4.
Terdapat
eksploitasi SDM
5.
Pemanfaatan SDA sering tidak memperhatikan kelestarian
lingkungan
|
- Sistem ekonomi campuran (sosialis dan liberal)
Sistem ekonomi
campuran merupakan perpaduan antara sistem liberal dan sistem sosialis, yang
mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang juga berarti
garis antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu.
Ciri-ciri
|
Kebaikan
|
Keburukan
|
1.
Adanya campur
tangan pemerintah dalam perekonomian
2.
Pihak swasta
ikut berperan dalam kegiatan perekonomian
|
1.
Sektor ekonomi
pemerintah dan swasta terpisah secara jelas
2. Fluktuasi
harag dapat lebih terkendali
3.
Hak milik
perorangan diakui dan pemerintah mendorongnya
|
1.
Jika peran
pemerintah mendominasi akan timbul etatisme
2.
Jika peran
swasta mendominasi, akan timbul monopoli yang merugikan masyarakat
|
BAB II
PERILAKU KONSUMEN DAN PERILAKU
PRODUSEN
KOMPETENSI
DASAR
|
MATERI
PEMBELAJARAN
|
1. Mendeskripsikan
pola perilaku konsumen dan produsen dalam kegiatan ekonomi
|
Perilaku
konsumen dan produsen
·
Manfaat dan nilai suatu barang
·
Perilaku konsumen
·
Perilaku produsen
|
2. Mendeskripsikan
Circulair Flow Diagram
|
Arus
lingkaran kegiatan ekonomi
·
Diagram interaksi pelaku ekonomi (Circulair
Flow Diagram)
·
Pelaku ekonomi
·
Manfaat
interaksi pelaku ekonomi
|
3. Mendeskripsikan
peran konsumen dan produsen
|
Peran
konsumen dan produsen dalam kegiatan ekonomi
|
A.
PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN
Konsumen adalah pihak
yang melakukan kegiatan untuk menghabiskan
atau memanfaatkan barang dan jasa. Sedang Produsen adalah pihak
yang melakukan kegiatan untuk menghasilkan atau menciptakan barang dan jasa,
sehingga kedua pihak tersebut dapat melakukan kegiatan ekonomi.
1. Pelaku ekonomi untuk menjalankan kegiatan ekonomi
Kegiatan-kegiatan
ekonomi dilakukan atau dijalankan oleh 5 pelaku dalam suatu perekonomian,
yaitu:
1.
Rumah tangga / Rumah Tangga
Konsumsi
2.
Perusahaan / Produsen atau
Rumah Tangga Produksi
3.
Pemerintah / Negara
4.
Lembaga-lembaga
keuangan (Bank dan Bukan Bank)
5.
Masyarakat
Luar Negeri
2. Nilai suatu barang
- Nilai pakai (Value in use), yang terdiri dari : Nilai pakai subyektif dan Nilai pakai obyektif
- Nilai Tukar (Value in exchange), yang terdiri dari : Nilai tukar subyektif dan Nilai tukar obyektif
TEORI NILAI OBYEKTIF
Ada beberapa teori nilai obyektif dan
tokohnya, diantaranya :
- Teori nilai pasar (oleh Humme dan Locke).Nilai suatu barang sangat tergantung pada permintaan dan penawaran barang di pasar.
- Teori nilai biaya produksi (oleh Adam Smith). Nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya produksi yang dikeluarkan oleh produsen untuk membuat barang tersebut.
- Teori nilai tenaga kerja (oleh David Recardo). Nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya tenaga kerja yang diperlukan untuk menghasilkan barang tersebut.
- Teori nilai biaya reproduksi (oleh Carey). Nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang itu kembali (biaya reproduksi). Sebab untuk menentukan nilai suatu barang tidak berpangkal pada biaya produksi yang pertama kali, tetapi pada biaya produksi yang dikeluarkan sekarang.
- Teori nilai kerja rata-rata atau Teori nilai lebih (oleh Karl Marx).
TEORI NILAI
SUBYEKTIF
a. Herman Henrich Gossen (1854)
Gossen mempelajari cara pemuasan
kebutuhan menjadi Hukum Gossen I dan Hukum Gossen II.
Hukum Gossen I, yaitu hukum
kepuasan yang semakin berkurang (Law of diminishing utility), yang berbunyi :
“ Jika suatu kebutuhan dipenuhi terus
menerus, maka kenikmatannya makin lama makin berkurang, sehingga akhirnya
dicapai rasa kepuasan”
Hukum Gossen II, yaitu hukum
perata nilai batas atau Law of Marginal utility, yang berbunyi :
“Manusia akan berusaha untuk memenuhi
berbagai macam kebutuhannya sampai pada tingkat intensitas yang sama”
b.
Karl Manger (Teori nilai Austria)
Karl Manger melanjutkan penelitiannya
berdasarkan Hukum Gossen dengan membuat daftar kebutuhan konsumen, sehingga
konsumen akan membagi pendapatnya untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan
sampai mencapai tingkat intensitas yang harmonis.
c.
Von Bohm Bawerk (Teori nilai batas)
Nilai batas adalah nilai yang
diberikan kepada barang yang dimilikinya paling akhir atau nilai pemuasan yang
paling akhir.
c. Teori Produksi
a.
Tahapan Produksi
1.
Sektor produksi primer meliputi bidang ekstraktif dan
bidang agraris
2.
Sektor produksi sekunder meliputi bidang industri dan
bidang perdagangan
3.
Sektor produksi tersier meliputi bidang jasa/ pelayanan
b. Faktor-faktor Produksi
1.
Faktor produksi asli, terdiri dari : Faktor produksi
alam dan Faktor produksi tenaga kerja
2.
Faktor produksi turunan, terdiri dari : Faktor
produksi modal dan Faktor produksi pengusaha
d. Produktivitas
Produktivitas dapat ditingkatkan
dengan cara sebagai berikut :
1.
Secara Ektensif yaitu menambah jumlah faktor produksinya.
2.
Secara Intensif yaitu meningkatkan produktivitas setiap
faktor produksi atau memaksimalkan faktor produksi yang sudah ada.
3.
Rasionalisasi yaitu mengeluarkan kebijaksanaan yang
rasional yang mengarah pada efisiensi produksi agar produktivitas optimal.
Rasionalisasi dapat ditempuh dengan jalan
:
1.
Mekanisasi Yaitu mengganti alat-alat produksi dengan
mesin-mesin/ alat-alat yang serba modern.
2.
Standardisasi yaitu dilakukan dengan membuat suatu
standar/ ukuran dalam hal mutu, bentuk, ukuran dan lain-lain terhadap suatu
produk tertentu.
3.
Spesialisasi/
pembagian kerja.
4.
Menempatkan
pekerja pada tempat yang sebenarnya (the right man on the right place)
4.
Kurva
Kemungkinan Produksi (Production Possibility Curve = PPC)
Kurva kemungkinan produksi adalah
kurva yang menggambarkan berbagai kemungkinan kombinasi maksimum output yang
dapat dihasilkan.
Contoh :
Suatunegaramemproduksiduajenisbarang yaitubarang(X)sebagaibarangkonsumsidan(Y)sebagaibarang modal.Jumlahtotalmaksimumyangdapatdiproduksisebagai barang modal adalah
sebesar 1.000 unit, pilihan kombinasi
maksimum yang dapat dipilih
akan tampak
dalam gambar berikut.
Barang Y
300
A
PPC
100 B
0 700
900 Barang X
Dari Gambar tersebut, sepanjang kurva PPC jumlah
produksi maksimumya itu 1.000 unit dengan asumsi sebagai berikut.
a. Jika suatu
negara memilih kombinasi di titik A, artinya ia
memilih kombinasi maksimum 1.000 unit yang terdiri atas 300 unit barang Y dan barang X sebanyak 700 unit.
b.
Jika ia memilih kombinasi di
titik B berarti ia memilih kombinasi maksimum yang terdiri atas barang Y sebesar 100 unit dan barang X sebesar
900 unit
(sepanjang garis PPC kombinasinya maksimum 1.000
unit).
c. Menggesernya kurva PPC kekanan (menjauhi sumbu nol) berarti perekonomian mengalami pertumbuhan. Hal ini bisa terjadi apabila pertumbuhan ekonomi diukur denganjumlah hasil produksi
B.
DIAGRAM ARUS KEGIATAN EKONOMI
Aktivitas ekonomi yang melibatkan
Rumah Tangga Produksi dan Rumah Tangga Konsumsi digambarkan oleh Francois
Quesney (1694-1774) dalam bukunya yang berjudul “Tableua Economique”, yang
disebut sebagai “the Circular Flow of Economic Activity” yang artinya arus
lingkaran kegiatan ekonomi yangmeliputi arus barang dan arus uang.
ARUS LINGKARAN
KEGIATAN EKONOMI
Pasar
Output
Penjualan barang
dan jasa
1
b
3
2 aUang hasil
penjualan
5
2 bSewa, Upah,
Bunga dan Laba
4
1
aFaktor Produksi
Pasar
Input
Keterangan :
1.
Aliran arus barang
a.
RTK menawarkan Faktor produksi kepada RTP
b.
RTP Menghasilkan barang / jasa untuk dijual kepada RTK
2.
Aliran arus uang
a.
Uang hasil penjualan barang / jasa
b.
Uang untuk membeli atau membayar faktor produksi (sewa,
upah, bunga dan laba)
3.
Pasar hasil produksi / Pasar output
4.
Pasar Faktor Produksi / Pasar Input
5.
Hubungan antara RTP dengan RTK
C.
MANFAAT INTERAKSI PELAKU EKONOMI
Dari interaksi pelaku kegiatan ekonomi, manfaat yang
dapat diperoleh diantaranya :
1.
Dapat memecahkan permasalahan ekonomi modern (masalah
what, how dan for whom)
2.
Dapat meningkatkan kegiatan perekonomian suatu negara,
baik arus uang maupun arus barang
3.
Tercukupinya kebutuhan produsen akan faktor produksi dan
kebutuhan konsumen akan barang atau jasa
4.
Dapat meningkatkan pendapatan suatu masyarakat / negara
5.
Dapat meningkatkan tabungan dan investasi
D. PERAN KONSUMEN DAN PRODUSEN
a.
Peran Konsumen
1.
Sebagai pemakai barang atau jasa yang dihasilkan oleh
produsen
2.
Sebagai penyedia faktor-faktor produksi (alam, tenaga
kerja, modal dan pengusaha)
3.
Dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam rangka
melindungi konsumen
4.
Memperlancar peredaran atau perputaran barang dan jasa
5.
Dapat menaikkan harga faktor-faktor produksi, artinya
dapat menaikkan harga sewa, upah, bunga dan laba
b.
Peran Produsen
1.
Sebagai penghasil barang atau jasa yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan konsumen
2.
Sebagai pemakai atau pengguna faktor-faktor produksi yang
dimiliki oleh konsumen
3.
Dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam rangka
meingkatkan produksinya
4.
Memperlancar penyediaan barang atau jasa yang dibutuhkan
konsumen
5.
Dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sehingga
akan meningkatkan kemakmuran bangsa
6.
Sebagai pihak yang dapat meingkatkan inovasi-inovasi di
bidang produksi barang atau jasa
7.
Melakukan pembayaran faktor-faktor produksi sehingga
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
E. TEORI PERILAKU KONSUMEN
1. UTILITAS KARDINAL
Utilitas Kardinal atau Kegunaan
Kardinal adalah kepuasan absolut / mutlak
yang diperoleh konsumen dari mengkonsumsi suatu produk. Dan manfaat atau
kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif,
bisa dengan angka, uang atau menggunakan satuan lainnya.
Teori utilitas kardinal dikemukakan
oleh tokoh dari aliran Austria yaitu Herman Henrich Gossen (1854),
Stanley Jevons (1871) dan Leon Walras (1894).
Dalam teori nilau guna (utilitas)
kardinal, dapat dibedakan diantara dua pengertian, yaitu :
a. Nilai Guna Total atau Total Utility
artinya jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah
barang tertentu.
b. Nilai Guna Marjinal atau Marginal
Utility artinya pertambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat
perubahan penggunaan satu unit barang tertentu. Atau dengan kata lain Marginal
Utility adalah tambahan kepuasan karena bertambahnya mengkonsumsi satu unit
barang. Jadi Marginal Utility dapat dihitung dengan rumus :
|
||||
|
||||
Atau
Gossen mempelajari cara
pemuasan kebutuhan menjadi Hukum Gossen I dan Hukum Gossen II.
Hukum Gossen I, yaitu hukum
kepuasan yang semakin berkurang (Law of diminishing utility), yang berbunyi :
“ Jika suatu kebutuhan dipenuhi terus
menerus, maka kenikmatannya makin lama makin berkurang, sehingga akhirnya
dicapai rasa kepuasan”
Hukum Gossen II, yaitu hukum perata
nilai batas atau Law of Marginal utility, yang berbunyi :
“Manusia akan berusaha untuk memenuhi
berbagai macam kebutuhannya sampai pada tingkat intensitas yang sama”
Memaksimumkan
Nilai guna (Maximalize utility) atau Kepuasan Maksimum Konsumen
Setiap orang akan berusaha untuk
memaksimumkan kepuasan yang dapat dinikmatinya atau memaksimumkan nilai guna
dari barang-barang yang dikomsumsinya. Dan cara memaksimumkan nilai guna adalah
:
a. Seseorang akan memaksimumkan nilai
guna dari barang-barang yang dikonsumsinya apabila perbandingan nilai guna
marjinal berbagai barang tersebut adalah sama dengan perbandingan harga
barang-barang tersebut.
b. Seseorang akan memaksimumkan nilai
guna dari barang-barang yang dikonsumsinya apabila nilai guna marjinal untuk
setiap rupiah yang dikeluarkan adalah sama untuk setiap barang yang
dikonsumsikan.
|
2. UTILITAS ORDINAL
Utilitas Ordinal atau Kegunaan
Ordinal adalah kepuasan yang diperoleh
seorang konsumen dari penggunaan sebuah produk yang diukur dengan suatu sekala
relatif. Dan manfaat atau kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari
mengkonsumsikan barang-barang tidak dikuantifikasi.
Teori utilitas Ordinal dikemukakan
oleh JR Hicks dan RJ Allen (1934).
Menurut Pendekatan Utilitas Ordinal
ini tingkat kepuasan seseorang dari mengkonsumsi barang atau jasa tidak dapat
dihitung dengan uang atau angka atau satuan lainnya tetapi dapat dikatakan
lebih tinggi atau lebih rendah, maka untuk menganalisis nilai
guna tersebut digunakan beberapa analisis yaitu :
a.
Kurva Indifferen (Indifference Curve)
Kurvaindiferenadalahkurvayangmenunjukkankombinasi konsumen antara dua
macam barang, yang memberikan tingkat kepuasan sama bagi konsumen.
Perhatikan kurva
indiference berikut ini :
Y
A
IC 3
E IC
2
IC
1
0 B X
Keterangan :
OX : jumlah konsumsi barang X
OY : jumlah konsumsi barang Y
AB : garis pendapatan (budget line) atau garis
anggaran
IC 1 :
kurva yang belum menunjukkan kepuasan optimum, karena masih ada sisa anggaaran
IC 2 : tingkat kepuasan konsumen (titik
E) atau kurva keseimbangan konsumen
Kepuasan optimum konsumen bila seluruh
anggaran yang dimiliki dapat dipakai untuk membeli barang
IC 3 :
kurva yang semakin menunjukkan kepuasan optimum, tetapi anggaran tidak cukup
b.
Garis Anggaran (Budget Line)
Garis anggaran adalah suatu kurva yang berbetuk garis lurus yang
menggambarkan kombinasi dua barang yang dapat dibeli oleh sejumlah tertentu
pendapatan. Atau Garis Anggaran merupakan kombinasi dua macam barang (X dan Y)
yang dapat dikonsumsi oleh konsumen dengan menghabiskan seluruh anggaran pada
harga barang X (Px) dan harga barang Y (Py)
Gambar Garis
anggaran :
Y
A
Konsumsi
Barang Y
B X
Konsumsi barang X
c.
Keseimbangan Konsumen (Ekuilibrium Konsumen)
Keseimbangan konsumen adalah pencapaian kepuasan konsumen yang maksimum
yang menyebabkan konsumen tidak lagi berusaha untuk menentukan gabungan barang
lain yang akan digunakannya. Menurut pendekatan ordinal (seperti gambar di
atas), Keseimbangan konsumen dicapai pada saat kemiringan garis anggaran
konsumen sama atau bersinggungan dengan kurva Indiferen, atau kepuasan
maksimum dicapai pada saat :
|
d.
Price consumption
curve dan income consumption curve
Kurva
Harga Konsumen (Price consumption curve) adalah kurva yang menggambarkan pengaruh
perubahan harga dengan perubahan garis anggaran konsumen. Jika harga konsumen
berubah, maka garis anggaran akan bergeser untuk konsumen barang tertentu.
Gambar
kurva harga konsumen sebagai berikut :
|
Y2
E
Y1 F
G H
Y
0 X2 X1 D C X B
Kurva
Pendapatan Konsumen (income
consumption curve) adalah kurva yang menggambarkan pengaruh
perubahan pendapatan dengan perubahan garis anggaran konsumen. Jika pendapatan
konsumen bertambah, maka garis anggaran konsumen akan bergeser sejajar ke arah
kanan. Dan jika pendapatan konsumen berkurang, maka garis anggaran akan
bergeser sejajar ke arah kiri.
Gambar kurva pendapatan
konsumen :
Y
|
|||
B1
E
B
D
C
0 X
X1 A A1 X
e.
Kurva Engel
Kurva Engel adalah kurva yang menunjukkan kuantitas dari salah satu
barang yang dibeli atau dikonsumsi dengan pendapatan konsumen. Hubungan antara
pendapatan dengan konsumsi adalah berbanding terbalik seperti yang dikemukakan
oleh sarjana ekonomi Jerman bernama “ENGEL” yang terkenal dengan HUKUM ENGEL,
berbunyi :“Semakin besar
pendapatan, semakin kecil bagian pendapatan yang digunakan untuk konsumsi, dan
sebaliknya”
Kurva Engel untuk barang inferior (barang bermutu rendah) berbanding terbalik atau
melereng dari kiri atas ke kanan bawah. Dan Kurva Engel untuk barang
Superior (barang bermutu tinggi) berbanding lurus atau melereng dari kiri
bawah ke kanan atas
Gambar Kurva Engel :
Pendapatan (B)
Kurva
Engel
B1
B
X
0 X X1
Barang yang dikonsumsi
f.
Efek Penggantian dan Efek Pendapatan
Hubungan antara teori nilai guna dan teori permintaan individu dapat
dikemukakan bahwa kalau harga naik permintaan berkurang dan kalau harga turun
permintaan bertambah (ceteris paribus), dapat juga dijelaskan dengan
menganalisis dua faktor, yaitu Efek Penggantian dan Efek Pendapatan :
1) Konsumen lebih banyak mengkonsumsi
suatu barang dan mengurangi konsumsi barang yang lain (efek
substitusi/penggantian)
2) Penurunan harga menambah pendapatan
riil konsumen dan kenaikan pendapatan riil konsumen akan menambah konsumsi
berbagai barang (efek pendapatan)
Jadi Kurva permintaan individu
suatu barang diturunkan dari kurva harga konsumen (Price consumption curve). Sedangkan kurva Engel suatu barang dapat
diperoleh dengan cara menurunkan dari Kurva pendapatan konsumen (income consumption curve)
F. TEORI PRODUKSI
1.
PRODUKSI DENGAN 1 MACAM INPUT VARIABEL
a. Fungsi Produksi atau Persamaan Produksi
Fungsi produksi adalah suatu fungsi
atau persamaan yang menunjukkan hubungan antara tingkat output dan tingkat
(kombinasi) penggunaan input-input.
Secara matematis fungsi produksi
adalah :
Sedangkan Dan
Keterangan : ∆ TP
= Selisih besarnya total produksi TP
= Total produksii
∆ X = Selisih besarnya input X = besarnya input
b. Perilaku Produksi
Menurut David Recardo penambahan
faktor produksi tidak selalu dapat memberikan hasil yang sebanding, seperti
yang digambarkan dalam “Hukum hasil lebih yang semakin berkurang” atau “The Law
of diminishing returns” yang berbunyi “
“Dengan suatu tekhnik tertentu, maka
mulai titik tertentu penambahan faktor produksi tidak lagi memberikan
penambahan hasil produksi yang sebanding”. Atau dengan kata lain tambahan hasil
lama kelamaan akan menurun, meskipun faktor produksi terus bertambah.
Untuk lebih
jelasnya perhatikan tabel di bawah ini :
Contoh :
Tanah : 1 Ha,
Modal Rp 5.000.000,00
Pekerja
|
Hasil Total
(Total Product)
|
(Marginal Product)
|
||
1
2
3
4
5
6
|
10
21
34
42
46
48
|
10
11
13
8
4
2
|
2. PRODUKSI
DENGAN 2 MACAM INPUT VARIABEL
a.
Kurva Isoquant
(produksi sama) merupakan kurva yang
menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasi factor-faktor produksi yang
menghasilkan tingkat produksi yang sama, kurvanya berbentuk cembung ke titik
asal atau titik origin(tidak boleh lurus vertical maupun horizontal) dan
tidak boleh berpotongan dengan kurva isoquant yang lainnya, seperti kurva
Indiference.
Misal :Gabungan / kombinasi
Faktor produksi Tenaga Kerja dan Modal untuk menghasilkan 1000 unit produksi
sebagai berikut :
Kombinasi
|
Tenaga kerja
|
Modal
|
A
|
1
|
6
|
B
|
2
|
3
|
C
|
3
|
2
|
D
|
6
|
1
|
|
6 A
3 B IQ2 = 3000
C
2
IQ1 = 2000
D
1 IQ = 1000
0
1 2 3 6
Tenaga Kerja
b.
Kurva Isocost
(ongkos produksi sama) merupakan kurva
yang menggambarkan kombinasi faktor-faktor produksi yang dapat dibeli dengan
menggunakan sejumlah anggaran tertentu, jadi ongkos yang dikeluarkan untuk
harga capital/modal dan harga tenaga kerja besarnya sama. Dan garisnya
melereng dari kiri atas ke kanan bawah.
Misal :
Upah tenaga kerja Rp
10.000,00 dan modal yang digunakan 20.000 untuk memproduksi 1 unit, sedang
jumlah uang yang tersedia Rp 80.000,00. Apabila uang tersebut digunakan untuk
modal saja, maka akan diperoleh 80.000 / 20.000 = 4 unit, Dan kalau digunakan
untuk tenaga kerja sana, maka akan diperoleh 80.000 / 10.000 = 8 unit.
Kurva Isocost dapat
digambakan :
|
||||
5
4
A
2
TC
TC1
0 4
8 10
Tenaga Kerja
c.
Keseimbangan
Produsen
Keseimbangan produsenadalah pencapaian produksi yang
maksimum dengan meminimumkan biaya produksi pada kombinasi faktor produksi
Modal dan Tenaga kerja.Keseimbangan produsen dicapai pada saat kemiringan
garis anggaran produsen/isocost sama atau bersinggungan dengan kurva isoquant
(produksi sama).
BAB III
PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA KESEIMBANGAN
A. PERMINTAAN (DEMAND) DAN PENAWARAN (SUPPLY)
No.
|
Keterangan
|
Permintaan
|
Penawaran
|
1.
|
Pengertian
|
Jumlah keseluruhan barang dan jasa yang ingin dibeli oleh konsumen
pada berbagai macam tingkat harga
|
Jumlah keseluruhan barang atau jasa yang akan dijual atau ditawarkan
oleh produsen pada berbagai macam tingkat harga
|
2.
|
Hukum atau hubungan antara harga dengan jumlah barang
|
Jumlah barang yang diminta akan selalu berbanding terbalik dengan
harganya(negatif), artinya jika harga barang naik, maka jumlah barang yang
diminta akan berkurang, dan jika harga barang turun, maka jumlah barang yang
diminta akan bertambah
|
Jumlah barang yang ditawarkan akan selalu berbanding lurus dengan
harganya (positif) artinya jika harga barang naik, maka jumlah barang yang
ditawarkan bertambah, sebaliknya jika harga turun, maka jumlah barang yang
ditawarkan berkurang
|
3.
|
Faktor yang mempengaruhi
|
a. Pendapatan
atau penghasilan masyarakat
b. Distribusi
pendapatan masyarakat
c. Selera
konsumen terhadap barang
d. Jumlah
penduduk
e. Harga barang lain yang berhubungan dengan barang
tersebut
f. Prediksi masyarakat tentang kondisi di masa yang
akan datang
g. Adanya
barang substitusi
h. Kegunaan
akan suatu barang
|
a. Biaya produksi artinya biaya yang dikeluarkan untuk
membuat barang atau jasa
b. Kemajuan tehnologi atau adanya tehnologi baru
c. Harga bahan baku untuk membuat barang
d. Banyaknya
produsen yang menawarkan barang
e. Laba yaang diinginkan produsen
f. Kebijakan pajak dan subsidi
|
4.
|
Fungsi
|
P = a
– b Q atauQ = a – b P
|
P = a
+ bQatauQ = a + b P
|
5.
|
Syarat mutlak fungsi
|
Nilai a = Ujudnya angka saja (harus +)
Nilai b = Yang ada hurufnya ( harus –)
|
Nilai a = Ujudnya angka saja (boleh +/–)
Nilai b = Yang ada hurufnya ( harus +)
|
6.
|
Cara menentukan persamaan fungsi
|
|
|
7.
|
Grafiknya
|
Melereng dari kiri atas ke kanan bawah
|
Melereng dari kiri bawah ke kanan atas
|
Ada tiga macam barang dimana kurva
permintaan yang menurun tidak berlaku, yaitu;
a.
Barang giffen adalah barang inferior (barang
bermutu rendah) yang efek pendapatannya lebih besar dari pada efek
substitusinya
b.
Barang spekulasi adalah bila konsumen berhadap bahwa
harga barang di masa mendatang akan mengalami kenaikan, maka kenaikan harga
sekarang justru diikuti dengan kenaikan permintaan
c.
Barang prestise adalah kesediaan konsumen untuk
membayar barang dengan harga yang lebih tinggi, karena unsur prestise, misal
pakaian bekas milik orang kenamaan, permataan bekas orang terkenal dan
sebagainya.
B. KESEIMBANGAN PASAR
Keseimbangan pasar (Price Equillibrium) adalah harga yang
terjadi apabila jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang
ditawarkan.
Rumus keseimbangan pasar adalah sebagai berikut.
atau
Keterangan :
Pd = P untuk fungsi permintaan Qd = Q untuk fungsi permintaan
Ps = P untuk fungsi penawaran Qs = Q untuk fungsi penawaran.
D.
PENGARUH PAJAK
DAN SUBSIDI TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR
1.
Pengaruh pajak terhadap
keseimbangan pasar
Pajak (Tax) yang dikenakan atas penjualan selalu menambah harga barang yang
ditawarkan, sehingga hanya mempengaruhi fungsi penawaran, sedang fungsi
permintaannya tetap.
Sehingga Rumusnya :
2.
Pengaruh subsidi
terhadap keseimbangan pasar
Subsidi merupakan bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen dan
konsumen, sehingga subsidi selalu megurangi harga barang yang ditawarkan atau
hanya mempengaruhi fungsi penawaran, sedang fungsi permintaannya tetap.
Sehingga Rumusnya :
F. KEGAGALAN PASAR
Dalam
mekanisme pasar terdapat beberapa kebaikan dan kelemahan yaitu :
KEBAIKAN MEKANISME PASAR
|
KELEMAHAN MEKANISME PASAR
|
2. Pasar
dapat memberi informasi yang lebih tepat
3. Pasar
memberi perangsang untuk mengembangkan kegiatan usaha
4. Pasar
memberi perangsang untuk memperoleh keahlian modern
5. Pasar
menggalakkan penggunaan barang dan faktor produksi secara efisien
6. Pasar
memberikan kebebasan yang tinggi kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan
ekonomi
|
1. Kebebasan
yang tidak terbatas menindas golongan-golongan tertentu
2. Kegiatan
ekonomi sangat tidak stabil keadaannya
3. Sistem
pasar / liberal dapat menimbulkan monopoli
4. Mekanisme
pasar tidak dapat menyediakan beberapa jenis barang secara efisien
5. Kegiatan
konsumen dan produsen mungkin menimbulkan Eksternalitas yang merugikan
|
Sedangkan
Kegagalan Pasar adalah ketidakmampuan dari suatu perekonomian pasar untuk
berfungsi secara efisien dan menimbulkan keteguhan dalam kegiatan dan
pertumbuhan ekonomi. Kegagalan ini mendorong pemerintah untuk menjalankan kegiatan
ekonomi. Untuk itu pemerintah perlu adanya campur tangan dalam meningkatkan
kegiatan ekonomi, diantaranya :
1. Menjamin agar kesamaan hak untuk
setiap individu tetap wujud dan penindasan dapat dihindarkan
2. Menjaga agar perekonomian dapat
tumbuh dan mengalami perkembangan yang teratur dan stabil serta mengurangi imperfect
information atau informasi pasar yang tidak sumpurna
3. Mengawasi kegiatan-kegiatan
perusahaan, terutama perusahan-perusahaan besar yang dapat mempengaruhi pasar
agar mereka tidak menjalankan praktik-praktik monopoli yang merugikan
4. Menyediakan ”Barang Bersama /
Barang Publik”, yaitu barang yang penggunaannya dilakukan secara bersama.
Jalan raya, siaran radio dan televisi, kegiatan dan bantuan polisi, jasa
pengamat cuaca, yang penggunaannya dilakukan secara kolektif oleh masyarakat
untuk mempertinggi kesejahteraan sosial masyarakat, atau juga disebut sebagai Barang
Altruisme, yakni barang yang dapat digunakan untuk kepentingan orang
banyak.
5. Mengawasi agar ”eksternalitas”
kegiatan ekonomi yang merugikan masyarakat dihindari atau dikurangi masalahnya.
Eksternalitas adalah akibat sampingan (baik atau buruk) yang ditimbulkan
oleh kegiatan mengkonsumsi atau memproduksi
G. ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Elastisitas
adalah Kepekaan atau angka yang menunjukkan perubahan harga barang
terhadap perubahan jumlah barang atau pengaruh perubahan harga terhadap jumlah
barang yang diminta dan jumlah barang yang ditawarkan.
Terdapat beberapa macam Koefisien elastisitas (E),
diantaranya :
1. Elastisitas Harga (Price Elasticity) adalah Perbandingan antara persentase perubahan
jumlah barang dengan persentase perubahan harga barang.
2. Elastisitas
silang (Cross Elaticity) adalah pengaruh perubahan harga
barang x terhadap jumlah barang y yang diminta, jadi rasio antara jumlah barang
y yang diminta dengan harga barang x
3. Elastisitas
Pendapatan (Income Elasticity) adalah pengaruh perubahan
pendapatan terhadap jumlah barang yang diminta.
Untuk
lebih memberikan gambaran seberapa besar pengaruh perubahan harga terhadap jumlah
barang yang diminta atau yang ditawarkan, maka koefisien elastisitasnya dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Rumus : atau
Dan atau
Keterangan :
DQ = selisih jumlah barang
DP = selisih harga barang
P = harga mula-mula
Q = jumlah barang mula-mula
Macam-macam sifat
elastisitas
No.
|
Jenis
Elastisitas
|
Rumus
|
Logika
|
Contoh
barang
|
1.
|
Permintaan elastis
|
E > 1
|
% D Q > % D P
|
Keb. Lux atau mewah
|
2.
|
Permintaan inelastis
|
E < 1
|
% D Q < % D P
|
Keb. Primer/pokok
|
3.
|
Permintaan uniter/normal
|
E = 1
|
% D Q = % D
P
|
Keb. Sekunder
|
4.
|
Permintaan elastis sempruna
|
E = ~
|
% D Q , % D
P = 0
|
Keb. Dunia (gandum, minyak)
|
5.
|
Permintaan inelastis Sempurna
|
E = 0
|
% DQ = 0, % D
P
|
Keb. Tanah, air minum dsb.
|
Cara Praktis menentukan besarnya elastisitas,
tanpa mencari turunan Q atau Q’, yaitu :
- Jika persamaan gungsi menunjukkan P = a – bQ (fungsi permintaan) dan P = a + bQ (fungsi penawaran) maka rumus elastisitas :
- Jika persamaan menunjukkan Q = a – bP (fungsi permintaan) dan Q = a + bP (fungsi penawaran), maka rumus Elastisitasnya :
H. ELASTISITAS SILANG
Untuk menentukan besarnya Elastisitas silang dirumuskan
sebagai berikut :
Atau
Keterangan
:
Qy
= Jumlah barang Y yang diminya
Px = Harga barang X
Elastisitas silang
hanya berlaku untuk 2 macam barang :
- untuk barang komplementer, elastisitas silang bersifat negatif.
- untuk barang subtitusi, elastisitas silang bersifat positif.
I. ELASTISITAS PENDAPATAN
Untuk menentukan besarnya Elastisitas pendapatan
dirumuskan sebagai berikut :
|
||||
Elastisitas
pendapatan hanya berlaku untuk 2 macam barang :
- untuk barang inferior (bermutu rendah), elastisitas pendapatan bersifat negatif.
- untuk barang superior (bermutu tinggi), elastisitas pendapatan bersifat positif.
BAB IV
BIAYA
PRODUKSI, PENERIMAAN, LABA/RUGI
A.
BIAYA PRODUKSI (COST)
Biaya produksi adalah jumlah
pengorbanan biaya yang dikeluarkan produsen untuk menghasilkan sejumlah output.
Untuk memperoleh keuntungan
maksimum, setiap produsen harus berusaha menekan biaya produksi serendah
mungkin
Pada
dasarnya biaya produksi ada dua macam, yaitu :
a. Biaya Tetap Total/Total Fixed
Cost/TFC adalah biaya yang besarnya tak tergantung pada unit yang diproduksi
b. Biaya variabel Total/Total
Variable Cost/TVC adalah biaya yang tergantung pada unit yang diproduksi
Secara
matematis Konsep biaya produksi (fungsi biaya produksi ) adalah :
1.
Biaya Total /
Total Cost / TC artinya keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk produksi
Atau
2.
Biaya Tetap Rata-rata / Average Fixed Coast / AFC
artinya biaya tetap yang dibebankan pada setiap unit produksi
Q
= Unit produksi
3. Biaya Variabel Rata-rata / Average
Variabel Cost / AVC artinya biaya variable yang dibebankan pada setiap unit
produksi
4. Biaya Rata-rata / Average Coast /AC artinya biaya
total yang dibebankan pada setiap unit produksi atau setiap output
5. Biaya Marjinal / Marginal Cost / MC
artinya tambahan biaya karena adanya tambahan satu unit produksi
Grafik-grafik
yang berkaitan dengan biaya produksi
Biaya MC
AC
AVC
TFC
AFC
0 Q
Jumlah
produksi
B.
PENERIMAAN (REVENUE)
PRODUSEN
Penerimaan (revenue) adalah penerimaan yang
diperoleh dari hasil penjualan outputnya.
Secara matematis konsep revenue
(Fungsi penerimaan) antara lain :
a. Total Revenue (TR)Yaitu penerimaan produsen sebagai
hasil penjualan seluruh outputnya. Total Revenue adalah jumlah output
(Quantity) kali harga jual (Price)
Dan
b. Average Revenue (AR) Yaitu penerimaan produsen per
unit output. Jadi AR adalah harga jual per unit output
c. Marginal Revenue (MR) Yaitu kenaikan penerimaan total
(TR) sebagai akibat bertambahnya satu unit output
C.
KEUNTUNGAN MAKSIMAL (PROFIT)
1. Keuntungan
/ kerugian (p)
- Titik impas / titik pulang pokok / tidak laba dan tidak rugi
- Keuntungan maksimum atau laba maksimum
Jadi keuntungan maksimum
atau laba maksimum yang diperoleh suatu perusahaan dalam berbagai bentuk pasar,
terjadi saat kurva MC memotong kurva MR atau MC = MR
Kurva Penerimaan
dan laba/Rugi
TR
TC
Laba
BEP
TVC
Rugi
TFC
0 Q
BAB V
EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO
A.
PERBEDAAN ANTARA EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO
No.
|
Keterangan
|
Ekonomi Mikro
|
Ekonomi Makro
|
1.
|
Pengertian
|
Ilmu yang mempelajari aktivitas-aktivitas perekonomian
yang bersifat bagian kecil, sehingga memusatkan perhatiannya pada masalah
bagaimana konsumen akan mengalokasikan pendapatannya yang terbatas terhadap
berbagai macam barang dan jasa yang dibutuhkan, yang akhirnya memperoleh
kepuasan maksimum.
|
Ilmu Ekonomi yang mempelajari mekanisme bekerjanya
perekonomian secara keseluruhan. Dengan demikian hubungan kausal yang
dipelajari dalam ekonomi makro, pada intinya adalah hubungan antar variabel-variabel
ekonomi agregatif (secara keseluruhan).
|
2.
|
Ruang lingkup yang dipelajari
|
a.
Permintaan, penawaran dan keseimbangan pasar
b.
Elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran
c.
Teori perilaku konsumen
d.
Teori produksi, biaya produksi, penerimaan produsen
dan laba
e.
Pasar persaingan sempurna
f.
Pasar Monopoli
g.
Pasar oligopoli
h.
Pasar Persaingan monopolistik
i.
Permitaan akan input
j.
Mekanisme harga (harga maksimum dan harga minimum)
|
a.
Penghitungan pendapatan nasional
b.
Keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian dua
sektor
c.
Keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian
tiga sektor
d.
Kebijakan fiskal dan sistem perpajakan
e.
Uang, Bank dan Penciptaan uang
f.
Kebijakan moneter dan Uang yang beredar
g.
Pasar uang dan Pasar tenaga kerja
h.
Teori inflasi
i.
Perdagangan luar negeri, nilai valuta asing dan neraca
pembayaran
j.
Perdagangan luar negeri dan tingkat kesimbangan
pendapatan nasional
k.
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
|
D. KEBIJAKAN
MONETER DAN PENGARUHNYA DALAM PEREKONOMIAN
1. Pengertian Kebijakan moneter
Kebijakan moneter atau politik moneter
adalah kebijakan yang meliputi langkah-langkah pemerintah yang dilaksanakan
oleh Bank Sentral (Bank Indonesia) untuk mempengaruhi (merubah) penawaran uang
(jumlah uang yang beredar) dalam perekonomian atau merubah tingkat bunga,
dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agregat.
Kebijakan moneter dibedakan menjadi
dua macam yaitu :
a. Kebijakan
Moneter Ekspansif (Easy Money Policy / politik uang longgar) adalah
kebijakan untuk meningkatkan permintaan agregat sehingga dapat menaikkan
pendapatan nasional atau produksi nasional dan berakibat terjadi kenaikan
harga-harga (inflasi). Permintaan
Agregat (Aggregate Demand : AD)
adalah permintaan keseluruhan dalam
perekonomian pada berbagai tingkat harga.
b. Kebijakan
Moneter Kontraktif (Tight Money Policy / Politik uang ketat)adalah
kebijakan untuk meningkatkan penawaran agregat sehingga dapat menambah produksi
barang/jasa nasional dan berakibat terjadi penurunan harga-harga (deflasi). Penawaran Agregat (Aggregate Supply : AS) adalah
pendapatan nasional riil (nilai barang dan jasa) yang akan
diproduksikan/diciptakan oleh perusahaan pada berbagai tingkat harga.
2. Jenis-jenis / Bentuk-bentuk kebijakan
moneter
a. Kebijakan Moneter Kuantitatif
Kebijakan moneter dalam rangka untuk
mempengaruhi JUB yang bersifat kuantitatif antara lain:
a. Discount Policy (Politik diskonto)
artinya kebijakan untuk menaikkan atau menuruntak suku bunga bank dalam rangka
untuk memperlancar likuiditas sehari-hari.
b. Open Market Policy (Politik pasar
terbuka atau operasi pasar terbuka) artinya Kebijakan untuk memperjualbelikan surat-surat berharga oleh
Bank Indonesia di pasar uang.
c.
Cash
Receive Ratio (Politik Cadangan Kas atau Giro wajib minimum) artinya kebijakan
untuk menaikan atau menurunkan cadangan
kas yang harus ada di bank-bank umum.
Jumlah uang yang beredar dapat dirumuskan
sebagai berikut :
2.
Kebijakan Moneter Kualitatif
a. Plafon Credit Policy (Politik Pagu
kredit) artinya kebijakan untuk mmperketat atau mempermudah dalam pembelian
pinjaman kepada masyarakat.
b. Moral Suation Policy (Politik
Pembujukan Moral) artinya Bank Indonesia menghimbau kepada bank-bank umum untuk
mempertimbangkan kondisi ekonomi secara makro agar arus uang dapat
berjalanlancar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar