BAB X
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
A. DEFINISI AKUNTANSI
Akuntansi sering disebut sebagai
”Bahasa Bisnis” atau ”Bahasa Pengambilan Keputusan” , karena semakin kita dapat
memahami dan menguasai ilmu akuntansi, maka akan semakin baik pulan untuk
menangani dunia usaha, dan dapat menangani berbagai aspek keuangan suatu
perusahaan
Definisi akuntansi dapat dirumuskan
dari dua sudut pandang, yaitu :
- Definisi dari sudut pemakai, akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi.
- Definisi dari sudut proses kegiatan, akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi.
Menurut American Accounting
Association (AAA) Lembaga yang paling bertanggung jawab atas pengembangan
akuntansi d Amerika Serikat, Akuntansi adalah suatu proses
pengidentifikasian, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi, yang
memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas
oleh mereka yang menggunakan informasi keuangan tersebut.
Menurut American Institute of
Certified Public Accountants (AICPA), Akuntansi sebagai suatu seni
pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu, yang
dinyatakan dalam uang, transaksi dan peristiwa paling tidak mengenai karakter
keuangan dan penafsiran hasilnya. Atau Akuntansi
sebagai aktivitas jasa yang berfungsi untuk menghasilkan informasi yang
bersifat angka, terutama tentang finansial, dari suatu unit entitas ekonomi,
yang dimaksudkan untuk dapat berguna sebelum pengambilan keputusan ekonomi,
dalam menentukan pilihan yang dianggap memiliki dasar yang kuat dibandingkan
jika mengambil pilihan yang lain
B.
PROSES
AKUNTANSI
a.
Tahap pencatatan dan penggolongan meliputi kegiatan :
b.
Tahap pengikhtisaran / peringkasan meliputi kegiatan :
c.
Tahap pelaporan dan penganalisaan meliputi kegiatan :
C. SIFAT, JENIS, DAN FUNGSI LAPORAN KEUANGAN.
Laporan keuangan(Financial statement)
adalah hasil akhir dari proses kegiatan akuntansi atau merupakan suatu
ringkasan dari transaksi keuangan. Laporan keuangan disusun untuk memberikan
informasi tentang posisi harta, utang dan modal yang terjadi dalam rumah tangga
perusahaan serta laba dan ruginya. Laporan keuangan yang disusun memiliki
tujuan. Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi
tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi
sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat
keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban (stewardship)
manajemen atas penggunaan sumber-sumber
daya yang dipercayakan kepada mereka.
Jenis Laporan
Keuangan : Neraca, Laporan laba-rugi, Laporan perubahan ekuitas dan Laporan
arus kas
D. KLASIFIKASI DAN
KODE REKENING ATAU PERKIRAAN
1.Klasifikasi
Rekening atau Perkiraan
Rekening atau akun atau perkiraan (account)
adalah daftar tempat mencatat perubahan aktiva, kewajiban, modal, pendapatan
dan beban dari transaksi keuangan. Rekening memberikan informasi tentang
operasional perusahaan setiap hari, sehingga dapat diketahui besarnya perubahan
aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban.
Pada dasarnya rekening diklasifikasikan
(dikelompokkan) menjadi dua, yaitu :
a.
Rekening riel (neraca) adalah reeking yang pada akhir
periode dilaporkan dalam laporan neraca
Rekening ini
meliputi : Rekening Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas (Modal)
b.
Rekening nominal (rugi-laba) adalah rekening yang pada
akhir periode dilaporakan dalam laporan rugi-laba.
Rekening ini
meliputi : Rekening Pendapatan dan Beban
a.
Rekening
Aktiva atau Harta.
Rekening harta
atau aktiva dikelompokkan menjadi :
1. Aktiva Lancar (Current account)
Contoh nama
rekening : Kas, Piutang usaha, surat-surat berharga, Perlengkapan, Asuransi
dibauar di muka, sewa dibayar di muka dan sebagainya.
2. Investasi Jangka Panjang (Long term
investment)
Contoh nama
rekening : Investasi saham dan Investasi obligasi
3. Aktiva Tetap (Fixed Asset)
Contoh nama
rekening : Peralatan, Tanah, Gedung, Kendaraan, Mesin dan sebagainya.
4.
Aktiva tidak berujud (Intangible asset)
Contoh nama
rekening : Goodwill, Hak paten, Hak cipta dan sebagainya.
b.
Rekening
Kewajiban atau Utang
Rekening kewajiban dikelompokkan
menjadi :
1. Utang ancar (Current Liability)
Contoh nama rekening : Utang usaha, Utang gaji, Beban yang terurang,
Pendapatan diterima di muka dsb.
2.
Utang
Jangka Panjang (Long term liability)
Contoh nama rekening : Utang obligasi, Utang hipotik, KIK dan KMKP.
c.
Rekening
Ekuitas (Modal)
Modal adalah bagian hak pemilik
terhadap kekayaan perusahaan, yaitu selisih antara harta dikurangi dengan
utang. Contoh rekening
nama rekening : Modal Ani, Modal Tono, Modal Budi dan sebagainya.
d.
Rekening
Pendapatan atau penghasilan.
Pendapatan adalah hasil bruto yang
diterima perusahaan dalam melakukan operasionalnya.
Contoh nama rekening : Pendapatan
usaha, pendapatan bunga, pendapatan di luar usaha dan sebagainya.
e.
Rekening
Beban.
Beban adalah biaya – biaya yang
dikeluarkan perusahaan dan yang harus diakui dalam memperoleh pendapatan.
Contoh nama rekening : Beban gaji,
beban sewa, beban listrik dan air, beban perlengkapan dsb.
E. PERSAMAAN AKUNTANSI.
1.
Prinsip Keseimbangan antara Aktiva dan Pasiva.
2.
Pengaruh Transaksi Keuangan terhadap Persamaan Akuntansi.
Pencatatan transaksi ke dalam persamaan akuntansi dapat
dilakukan sebagai berikut :
Transaksi
|
Pencatatan |
||
Akun Harta
|
Akun Utang
|
Akun Modal
|
|
a. Adanya Investasi awal pemilik
|
Bertambah
|
-
|
Bertambah
|
b. Pembelian aktiva secara tunai
|
Bertambah/Berkurang
|
-
|
-
|
c. Pembelian aktiva secara kredit
|
Bertambah
|
Bertambah
|
-
|
d. Penerimaan pendapatan tunai / kredit
|
Bertambah
|
-
|
Bertambah
|
e. Pembayaran biaya atau beban
|
Berkurang
|
-
|
Berkurang
|
f. Pengambilan uang tunai untuk pribadi
|
Berkurang
|
-
|
Berkurang
|
g. Pembayaran / pelunasan utang
|
Berkurang
|
Berkurang
|
|
Sedangkan hal-hal
yang dapat mempengaruhi besarnya modal suatu perusahaan dalam pencatatan
persamaan akuntansi, antara lain :
a.
Adanya laba atau rugi perusahaan
b.
Adanya pendapatan yang diterima perusahaan
c.
Adanya beban yang dikeluarkan perusahaan
d.
Adanya pengambilan untuk keperluan pribadi (Prive)
e.
Adanya investasi tambahan dari pemilik atau dari
sumbangan (donasi)
F. LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL
STATEMENT)
1.
Laporan Rugi-Laba (Income Statement) adalah laporan
yang menunjukkan pendapatan dan beban dari suatu perusahaan dalam satu periode
akuntansi. Laporan laba-rugi perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan
berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar.
2.
Laporan Perubahan Modal (Capital Statement) adalah laporan
yang menunjukkan sebab-sebab adanya perubahan modal, dari modal awal sampai
dengan modal akhir periode.
3.
Neraca (Balance Sheet) adalah laporan yang menunjukkan
keadaan keuangan atau possisi keuangan suatu perusahaan pada akhir periode.
Posisi keuangan yang dimaksud terdiri atas jumlah aktiva, kewajiban dan modal.
Penyusunan neraca harus diurutkan sesuai dengan tingkat likuiditasnya atau
tingkat kelancarannya. Rekening yang lancar harus didahulukan penyusunannya dan rekening yang
kurang lancar disusun di bawahnya.
4.
Laporan
Arus Kas(Cash Flow Statement)
adalah laporan yang menunjukkan arus masuk dan aurs keluas tentang kas dan
setara dengan kas.
Laporan arus kas
harus menyajikan tiga aktivitas kas, yaitu :
a.
Arus Kas dari
Aktivitas Operasi adalah aktivitas penghasil
utama pendapatan perusahaan (principal revenue-producing activities) dan
aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas
pendanaan.
ARUS KAS
MASUK
|
ARUS KAS
KELUAR
|
- Penjualan barang dagangan
- Pendapatan dari jasa
- Penerimaan
kas dari royalty, fees, komisi dan pendapatan lain
- Pendapatan
bunga asset yang menghasilkan (bunga)
- Pendapatan ekuitas surat berharga (deviden)
|
- Pembayaran pembelian barang dagangan
- Pembayaran
untuk beban operasi (gaji, sewa, asuransi, listrik, telepon, air dsb)
- Pembayaran
untuk pembelian kepada supplier di luar persediaan
- Pembayaran
kepada pemberi pinjaman (bunga)
- Pembayaran
untuk pajak
|
b. Arus
Kas dari Aktivitas Investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva
jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas
ARUS KAS
MASUK
|
ARUS KAS
KELUAR
|
- Penjualan
aktiiva jangka panjang (property, pabrik, tanah, bangunan, peralatan, aktiva tak berujud, dsb)
- Penjualan
surat utang atau ekuitas perusahaan lain (kecuali surat berharga yang
diperlakukan sebagai setara kas)
- Pengembalian
dari pokok pinjaman kepada pihak ketiga
|
- Pembelian
aktiva jangka panjang (aktiva tetap, aktiva tak berujud, dan aktiva jangka
panjang lain termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap
yang dibangun sendiri)
- Pembelian
surat utang dan ekuitas perusahaan lain (kecuali trading securities)
-
Pinjaman kepada pihak lain
|
c.
Arus Kas dari
Aktivitas Pendanaan (financing) adalah aktivitas
yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman
perusahaan
ARUS KAS
MASUK
|
ARUS KAS
KELUAR
|
- Hasil Dari pinjaman
- Hasil dari penerbitan saham ekuitas sendiri
- Penerimaan
kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik dan pinjaman lainnya
|
- Pelunasan pokok pinjaman
- Pembelian
kembali saham perusahaan sendiri
- Pembayaran deviden
|
G.
MEKANISME DEBIT DAN KREDIT
Bukti
pencatatan yang ada dalam suatu perusahaan antara lain : Faktur, Kuitansi, Cek,
Nota kontan, Nota Debit , Nota Kredit, dan Memo tersebut dianalisis untuk
mengetahui rekening yang dicatat sebelah debit dan rekening yang dicatat
sebelah kredit.
Pencatatan
transaksi ke sebelah debit dan kredit berarti menunjukkan adanya penambahan
atau pengurangan terhadap rekening atau perkiraan atau akun. Berdasarkan analisis pengaruh transaksi keuangan ke dalam
suatu rekening atau perkiraan, maka dengan pertolongan bentuk rekening huruf T
yang sederhana, cara mendebit atau mengkredit
adalah sebagai berikut :
D Aktiva
K D Kewajiban
K D Modal K
+ - - + - +
D Pendapatan K D Beban K
- + + -
H. JURNAL (JOURNAL)
Jurnal adalah
pencatatan tentang pendebitan dan pengkreditan secara kronologis dari transaksi
keuangan beserta penjelasan yang diperlukan. Setiap transaksi yang terjadi
dalam perusahaan, sebelum dibukukan ke dalam Buku Besar, harus dicatat dahulud
alam jurnal. Oleh karena itu jurnal sering disebut sebagai buku catatan pertama
(Book of Original Entry)
I. BUKU BESAR
a. Bentuk Buku Besar
1.
Bentuk T sederhana
2.
Bentuk skontro atau bentuk dua kolom
3.
Bentuk saldo tunggal atau bentuk tiga kolom
4.
Bentuk saldo rangkap atau bentuk 4 kolom
b. Posting
Proses
memindahkan catatan dari jurnal yang telah dibuat ke buku besar atau
memindahkan dari kolom debit jurnal ke buku besar sebelah debit dan memindahkan
kolom kredit jurnal ke buku besar sebelah kredit disebut Posting.
J. JURNAL PENYESUAIAN
Jurnal penyesuaian (Adjustment journal)
adalah penyesuaian tentang catatan-catatan atau fakta yang sebenarnya pada
akhir periode. Jurnal penyesuaian
disusun berdasarkan data dari neraca saldo dan data penyesuaian akhir periode
Pada dasarnya pencatatan jurnal
penyesuaian bersumber dari neraca saldo serta keterangan-keterangan pada akhir
periode. Saldo-saldo di dalam neraca
saldo yang memerlukan jurnal penyesuaian antara lain sebagai berikut :
No
|
Macam Penyesuaian
|
Jurnal Penyesuaian
|
|
|
|
a.
|
Pemakaian perlengkapan
(Jumlah yang disesuai kan adalah jumlah yang terpakai)
|
Beban
perlengkapan
|
Rp. xxx
|
|
|
|
|
Perlengkapan
|
|
Rp. xxx
|
|
b.
|
Piutang pendapatan/pendapatan yang masih
harus diterima
|
Piutang ……
|
Rp. xxx
|
|
|
|
|
Pendapatan
…..
|
|
Rp. xxx
|
|
c.
|
Utang
beban/beban yang masih harus dibayar
|
Beban .… ..
|
Rp. xxx
|
|
|
|
|
|
Utang .……
|
|
Rp. xxx
|
d.
|
Utang pendapatan/pendapatan diterima di
muka
|
|
|
|
|
|
1)
Saat penerimaan dicatat sebagai utang (jumlah Yang disesuaikan adalah jumlah yang sudah terlampaui)
|
.... diterima di muka
|
Rp. xxx
|
|
|
|
|
Pendapatan .…
|
|
Rp. xxx
|
|
|
2)
Saat penerimaan dicatat sebagai pendapatan
|
Pendapatan .…
|
Rp. xxx
|
|
|
|
(jumlah yang disesuaikan adalah jumlah
yang belum terlampaui)
|
|
.... diterima
di muka
|
|
Rp. xxx
|
e.
|
Beban dibayar
di muka
|
|
|
|
|
|
1) Saat pembayaran dicatat sebagai harta
(jumlah Yang disesuaikan adalah jumlah yang sudah terlampaui)
|
Beban .…
|
Rp. xxx
|
|
|
|
|
.... dibayar di
muka
|
|
Rp. xxx
|
|
|
2) Saat pembayaran dicatat sebagai beban
(jumlah Yang disesuaikan adalah jumlah yang belum terlampaui)
|
.... dibayar di
muka
|
Rp. xxx
|
|
|
|
|
Beban .…
|
|
Rp. xxx
|
|
f.
|
Kerugian
piutang/piutang yang tidak tertagih
|
Beban kerugian
piutang
|
Rp. xxx
|
|
|
|
|
|
Cadangan
kerugian piutang
|
|
Rp. xxx
|
g.
|
Penyusutan
aktiva tetap
|
Beban
penyusutan .…
|
Rp. xxx
|
|
|
|
|
|
Akumulasi
penyusutan..…
|
|
Rp. xxx
|
K.
JURNAL PENUTUP (CLOSING ENTRY)
Jurnal Penutup adalah
ayat jurnal untuk mengenolkan saldo perkiraan sementara, jika perusahaan ingin
mengetahui laba atau rugi usaha selama satu periode. Sumber penyusunan ayat jurnal penutup berasal
dari kertas kerja kolom rugi–laba.
Prosedur penyusunan jurnal penutup
dilakukan dengan urutan sebagai berikut :
Menutup akun
|
Jurnal Penutup
|
||
1. Pendapatan
|
Pendapatan
Ikhtisar L/R
|
Rp xxx
|
Rp xxx
|
2. Beban
|
Ikhtisar L/R
Beban-beban
|
Rp xxx
|
Rp xxx
|
3. a. Ikhtisar
Laba Rugi jika diperoleh laba
Laba diperoleh
apabila Ikhtisar L/R K > D
|
Ikhtisar L/R
Modal pemilik
|
Rp xxx
|
Rp xxx
|
b. Ikhtisar Laba Rugi jika diderita rugi
Laba diperoleh
apabila Ikhtisar L/R D > K
|
Modal pemilik
Ikhtisar L/R
|
Rp xxx
|
Rp xxx
|
4. Pengambilan
prive
|
Modal pemilik
Prive pemilik
|
Rp xxx
|
Rp xxx
|
L. JURNAL PEMBALIK
Jurnal Pembalik (Reversing Entry) adalah jurnal kebalikan dari jurnal penyesuaian yang dilakukan pada awal
periode berikutnya. Akan tetap tidak
berarti semua jurnal penyesuaian dilakukan penyusunan jurnal pembalik. Bentuk
Jurnal penyesuaian yang dibuat jurnal pembalik sebagai berikut :
Jurnal penyesuaian
tentang
|
Bentuk Jurnal penyesuaian
|
Jurnal pembalik yang dibuat
|
1.
Utang beban
|
Beban
........ Rp xxx
Utang ......... Rp xxx
|
Utang
.......... Rp xxx
Beban .......... Rp xxx
|
2.
Piutang
pendapatan
|
Piutang ....... Rp xxx
Pendapatan ......... Rp xxx
|
Pendapatan..... .... Rp xxx
Piutang ......... Rp xxx
|
3.
Beban dibayar di muka saat membayar dicatat sebagai beban
|
........ dibayar di muka Rp xxx
Beban ......... Rp xxx
|
Beban..... ..... Rp xxx
......... dibayar di muka Rp xxx
|
4.
Pendapatan diterima di muka saat Menerima dicatat
sebagai pendapatan
|
Pendapatan ......... Rp xxx
...... diterima di muka Rp xxx
|
......... diterima di muka Rp xxx
Pendapatan ......... Rp xxx
|
BAB XI
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
A. PENGERTIAN
PERUSAHAAN DAGANG
Perusahaan
dagang adalah perusahaan yang bergerak dibidang membeli barang dagangan dan
menjualnya kembali tanpa merubah bentuk dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan (laba).
Sedangkan
barang dagangan (merchandise inventory) adalah barang yang dibeli perusahaan
untuk dijual kembali. Dari penjelasan
tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan utama perusahaan dagang adalah
membeli dan menjual barang dagangan tanpa merubah barang.
B. PENCATATAN TRANSAKSI DALAM PERUSAHAAN DAGANG.
Ada 2 metode pencatatan traksaksi yang berhubungan dengan perusahaan
dagang, yaitu :
a.
Metode phisik
atau periodik, artinya pencatatan yang berkaitan dengan barang dagangan tidak
dilakukan secara kontinve, sehingga persediaan barang dagangan akhirnya
dihitung secara fisik yang ada digudang.
Pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum sebagai berikut
:
No
|
Transaksi
|
Jurnal Umum
|
1.
|
Pembelian barang dagangan
|
Pembelian Rp. xxx
Kas/ Utang dagang Rp. xxx
|
2.
|
Pengiriman kembali barang dagangan yang telah dibeli (retur
pembelian)
|
Kas/Utang
dagang Rp. xxx
Retur pembelian dan
PH Rp. xxx
|
3.
|
Penjualan barang dagangan
|
Kas/Piutang dagang Rp. xxx
Penjualan Rp. xxx
|
4.
|
Penerimaan kembali barang yang telah
dijual (retur penjualan)
|
Retur penjualan dan
PH Rp. xxx
Kas/Piutang dagang Rp. xxx
|
5.
|
Pembayaran biaya angkut barang yang dibeli
|
Beban angkut
pembelian Rp. xxx
Kas Rp. xxx
|
6.
|
Pembayaran beban angkut barang yang dijual
|
Beban angkut
penjualan Rp. xxx
Kas Rp. xxx
|
7.
|
Pembayaran utang dagang tanpa adanya
potongan
|
Utang dagang Rp. xxx
Kas Rp. xxx
|
8.
|
Pembayaran utang dagang dengan adanya
potongan
|
Utang dagang Rp. xxx
Kas Rp. xxx
Potongan pembelian Rp. xxx
|
9.
|
Penerimaan pelunasan piutang tanpa potongan
|
Kas Rp. xxx
Piutang dagang Rp. xxx
|
10.
|
Penerimaan pelunasan piutang dengan potongan
|
Kas Rp. xxx
Potongan penjualan Rp. xxx
Piutang dagang Rp. xxx
|
b.
Metode perpetual
atau permanen terus-menerus, artinya pencatatan yang berkaitan dengan barang
dagangan dilakukan secara kontinve, sehingga bila terjadi pembelian akan
menambah persediaan barang dagangan dan bila terjadi penjualan akan mengurangi
persediaan barang dagangan.
Pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum sebagai berikut
:
No
|
Transaksi
|
Jurnal Umum
|
1.
|
Pembelian barang dagangan
|
Persediaan
barang dagangan Rp. xxx
Kas / Utang dagang Rp. xxx
|
2.
|
Pengiriman kembali barang dagangan yang telah dibeli (retur
pembelian)
|
Kas / Utang dagang Rp.
xxx
Persediaan barang dagangan
Rp. xxx
|
3.
|
Penjualan barang dagangan
|
Kas/Piutang dagang Rp. xxx
Penjualan Rp. xxx
Harga pokok
penjualan Rp. xxx
Persediaan barang
dagangan Rp. xxx
|
4.
|
Penerimaan kembali barang yang telah
dijual (retur penjualan)
|
Retur penjualan dan
PH Rp. xxx
Kas/Piutang dagang Rp. xxx
Persediaan barang
dagangan Rp. xxx
Harga pokok
penjualan Rp. xxx
|
5.
|
Pembayaran biaya angkut barang yang dibeli
|
Persediaan barang
dagangan Rp. xxx
Kas Rp. xxx
|
6.
|
Pembayaran beban angkut barang yang dijual
|
Beban angkut
penjualan Rp. xxx
Kas Rp. xxx
|
7.
|
Pembayaran hutang dagang tanpa adanya
potongan
|
Utang dagang Rp. xxx
Kas Rp. xxx
|
8.
|
Pembayaran utang dagang dengan adanya
potongan
|
Utang dagang Rp. xxx
Kas Rp. xxx
Persediaan brg
dagangan Rp. xxx
|
9.
|
Penerimaan pelunasan piutang tanpa potongan
|
Kas Rp. xxx
Piutang dagang Rp. xxx
|
10.
|
Penerimaan pelunasan piutang dengan potongan
|
Kas Rp. xxx
Potongan penjualan Rp. xxx
Piutang dagang Rp. xxx
|
C. JURNAL KHUSUS
Jurnal khususadalah jurnal yang dirancang secara khusus untuk mencatat transaksi yang
bersifat sama dan sering terjadi atau berulang-ulang, dengan tujuan agara dapat
bekerja secara efektif dan efisien.
Jurnal khusus (Special Journal) yang biasa digunakan dalam akutansi
perusahaan dagang ada 4 macam:
a.
Jurnal Penerimaan
Kas (JKM), untuk mencatat transaksi penerimaan kas.
b.
Jurnal
Pengeluaran Kas (JKK), untuk mencatat
transaksi pengeluaran kas.
c.
Jurnal Pembelian
(JB), untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan dan
aktiva lain secara kredit.
d.
Jurnal penjualan
(JP), untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan secara kredit.
Disamping keempat jurnal khusus tersebut, perusahaan dagang harus tetap
mempuyai Jurnal Umum untuk mencatat transaksi yang tidak dapat ditampung
dalam jurnal khusus yang tersedia.
Pencatatan transaksi ke dalam jurnal khusus dapat
dilakukan sebagai berikut :
Jurnal Khusus
|
Pencatatan |
|
Akun didebit
|
Akun dikredit
|
|
1. Jurnal penerimaan kas
|
Kas dan Potongan Penjualan
|
Penjualan, Piutang dagang,
Serba-serbi / rekening lain (Pendapatan, Retur pembelian, utang bank dan
sebagainya)
|
2. Jurnal pengeluaran kas
|
Pembelian, Utang dagang,
Serba-serbi / rekening lain (Beban, Perlengkapan, Peralatan, retur penjualan
dsb)
|
Kas dan Potongan Pembelian
|
3. Jurnal pembelian
|
Pembelian, Serba-serbi / rekening
lain (Perlengkapan, Peralatan dan aktiva lainnya)
|
Utang dagang
|
4. Jurnal penjualan
|
Piutang dagang
|
Penjualan
|
5. Jurnal umum / memorial
|
Utang dagang, Retur penjualan, dan Akun lain yang
perlu didebit
|
Piutang dagang, Retur pembelian dan Akun lain yang
perlu dikredit
|
D. BUKU BESAR PEMBANTU
Buku besar pembantu merupakan pencatatan secara rinci nama–nama pelanggan
beserta jumlahnya. Selanjutnya buku besar utama merupakan perkiraan kontrol
atau perkiraan pengendali dan buku besar pembantu merupakan rincian dari
perkiraan kontrol. Bentuk buku pembantu sama dengan bentuk buku besar utama.
Terdapat tiga macam buku besar pembantu dalam perusahaan dagang, antara
lain :
a.
Buku besar
pembantu piutang,
b.
Buku besar
pembantu utang,
c.
Buku besar
pembantu persediaan
E. JURNAL
PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG
Untuk menyusun jurnal penyesuaian perusahaan dagang sama
dengan penyusunan jurnal penyesuaian perusahaan jasa, hanya dalam perusahaan
dagang masih terdapat jurnal penyesuaian untuk Persediaan Barang Dagangan, yang
dapat disusun sebagai berikut :
No
|
Macam Penyesuaian
|
Jurnal Penyesuaian
|
|
|
||||
a.
|
Persediaan Barang Dagangan
|
|
|
|
|
|||
|
1)
Metode/Pendekatan Ikhtisar L/R
|
Ikhtisar L/R
|
Rp. xxx
|
|
||||
|
|
|
Persed.barang
dagangan (awal)
|
Rp. xxx
|
||||
|
|
Persed.barang
dagangan (akhir)
|
Rp. xxx
|
|
||||
|
|
|
Ikhtisar L/R
|
|
Rp. xxx
|
|||
|
2) Metode/Pendekatan Harga pokok penjualan
|
Harga pokok penjualan
|
Rp. xxx
|
|
||||
|
|
|
Persed.barang
dagangan (awal)
|
Rp. xxx
|
||||
|
|
|
Pembelian
|
|
Rp. xxx
|
|||
|
|
|
Beban angkut
pembelian
|
|
Rp. xxx
|
|||
|
|
Persed.barang
dagangan (akhir)
|
Rp. xxx
|
|
||||
|
|
Retur pembelian
dan PH
|
Rp. xxx
|
|
||||
|
|
Potongan
pembelian
|
Rp. xxx
|
|
||||
|
|
|
Harga pokok
penjualan
|
|
Rp. xxx
|
|||
F. LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
Laporan keungan (financial statement) adalah
hasil akhir dari akuntansi yang merupakan suatu ringkasan transaksi
keuangan. Laporan keuangan disajikan
dengan maksud memberikan informasi mengenai posisi harta, utang, dan modal yang
terjadi dalam rumah tangga perusahaan dan membantu pimpinan dalam pengambilan
keputusan. Pada umumnya laporan keuangan meliputi laporan laba/rugi, laporan
perubahan modal, dan neraca.
1.
Laporan Laba/Rugi (Income Statement)
Laporan laba/rugi adalah
laporan yang menunjukkan pendapatan dan beban pada akhir periode
akuntansi. Penyajian laporan laba/rugi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu tahap
langsung (single step) dan bentuk
bertahap (multiple step).
Penyajian laporan laba/rugi secara singkat sebagai
berikut :
PD ________________________
Laporan laba/Rugi
untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 200___
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Penjualan Rp…………….
Retur penjualan dan Potongan penjualan Rp ……………
-
Penjualan
bersih Rp
……………
Harga Pokok Penjualan Rp
……….... -
Laba kotor Rp
……………
Beban Usaha (Beban penjualan& Beban admi. dan
umum) Rp …………… -
Laba usaha Rp
……………
Pendapatan di luar usaha Rp ……………
+
Rp
……………
Beban di luar usaha Rp
…………… -
Laba bersih sebelum pajak Rp
……………
Pajak penghasilan Rp
…………… -
Laba bersih setelah pajak Rp ……………
===========
Ada dua cara menghitung Laba / Rugi dalam Akuntansi :
2. Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)
Laporan perubahan modal adalah laporan yang
menunjukkan adanya perubahan modal.
Hal-hal yang diperhitungkan dalam penyusunan laporan perubahan modal
adalah sebagai berikut :
a.
Besar modal
awal periode
b.
Besar laba
atau rugi usaha
c.
Besar
pengambilan pribadi pemilik atau prive
d.
Besar
investasi tambahan dari pemilik
e.
Besar modal
akhir periode
Laporan perubahan modal hanya lazim berlaku dibuat
pada perusahaan perseorangan, persekutuan, atau firma, sedangkan untuk
perusahaan berbentuk perseorangan terbatas (PT) istilahnya adalahlaporan laba ditahan atau Return Earning
Statement.
3. Neraca (Balance Sheet)
Neraca adalah laporan yang
menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode, yaitu laporan
tentang besarnya harta, utang, dan modal perusahaan. Penyusunan laporan necara pada perusahaan
dagang caranya sama seperti menyusun laporan neraca dalam perusahaan jasa dan
disusun sesuai dengan tingkat likuiditasnya
G. PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN (Cost of Goods Sold)
Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold) adalah harga pokok dari
barang-barang yang telah laku dijual selama periode tertentu.
Dalam menghitung harga pokok penjualan harus diperhatikan
unsur-unsurnya :
a. Persediaan
Barang Dagangan awal (+)
b. Pembelian (+)
c. Beban
angkut pembelian (+)
d. Retur
pembelian dan Pengurangan harga (–) Pembelian
bersih
e. Potongan
pembelian (–)
f. Persediaan
Barang Dagangan akhir (–)
DAFTAR PUSTAKA
1.
Algifari dan Rudy Bahrudin, 1992, Matematika Ekonomi,
STIE YKPN, Yogyakarta
2.
AL Haryono Jusup, Dasar-dasar Akuntansi Jilid I, Bagian
Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta, 2001
3.
Boediono, Dr, Ekonomi Internasional, BPFE, Yogyakarta,
2001
4.
Boediono, Dr,
Ekonomi Makro, BPFE, Yogyakarta, 1993
5.
Boediono, Dr, Ekonomi Mikro, BPFE, Yogyakarta,
1982
6.
Dumairy, 1983, Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi,
BPFE UGM, Yogyakarta
7.
Ismawanto, Drs, Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X, Gema
Ilmu, Surakarta, 2007
8.
Ismawanto, Drs, Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI, Gema
Ilmu, Surakarta, 2007
9.
Ismawanto, Drs, Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XII, Gema
Ilmu, Surakarta, 2007
10. Iswardono SP, Drs, MA, Uang dan Bank,
BPFE, Yogyakarta, 1999
11.
Kasmir, SE, MM, Dasar-Dasar Perbankan, PT Raja Grafindo
Perkasa, Jakarta, 2004
12.
Lyn M Fraser, Aileen Ormiston, Memahami Laporan Keuangan,
PT Indeks, Jakarta, 2004
13.
Manulang M, 1992, Dasar-dasar Manajemen, Ghalia
Indonesia, Jakarta
14.
Noorroso Kuhardjo, Drs, Ilmu Ekonomi Bagi Negara
Berkembang, Akademika Pressindo, Jakarta, 1984
15. Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makro
Ekonomi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003
16. Sadono Sukirno, Pengantar Teori Mikro
Ekonomi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005
17.
Soediyono, Prof, Dr, MBA, Ekonomi Internasional, Liberty,
Yogyakarta, 1995
18.
Soelistya, Dr, MBA, Ekonomi Internasional (Teori
Perdagangan Internasional), Liberty, Yogyakarta, 1986
Tidak ada komentar:
Posting Komentar