Jumat, 30 September 2016

Pendalaman Materi Ekonomi SMA Bab 1 dan 2



BAB I
INTI MASALAH EKONOMI, KEBUTUHAN,
KELANGKAAN DAN SISTEM EKONOMI

 

A. KEBUTUHAN MANUSIA
kebutuhanadalahkeinginanmanusiaatasbarangdanjasayang beraneka ragam untuk dapat terpenuhi dengan alat atau sarana yangada,sehinggatercapaikemakmuran.
Macam kebutuhan diantaranya :
  1. Kebutuhan menurut instensitasnya, dibedakan menjadi : Kebutuhan primer, Kebutuhan sekunder  dan Kebutuhan tersier
  2. Kebutuhan menurut sifatnya, dibedakan menjadi ; Kebutuhan jasmani dan Kebutuhan rokhani
  3. Kebutuhan menurut waktu penggunaannya, dibedakan menjadi : Kebutuhan sekarang dan Kebutuhan mendatang
  4. Kebutuhan menurut subyeknya atau konsumennya, dibedakan menjadi ; Kebutuhan perseorangan (individu) dan Kebutuhan masyarakat (sosial)

 

B. KELANGKAAN
Keadaan timpang antara kebutuhan manusia tidak terbatas, dihadapkan pada sarana atau alat yang terbatas dinamakan kelangkaan (scarcity).
Barang dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya:
a.    Menurut sifatnya, barang dibedakan menjadi : Barang ekonomi dan Barang bebas
b.    Menurut fungsinya (tujuan penggunaannnya), barang dibedakan menjadi : Barang konsumsi  dan Barang produksi/barang modal
c.     Menurut wujudnya, barang dibedakan menjadi : Barang konkrit/nyata/material dan Barang abstrak/immaterial
d.    Menurut cara penggunaannya, barang dibedakan menjadi : Barang substitusi dan Barang komplementer
e.    Menurut pengerjaannya, barang dapat dibedakan menjadi : Barang mentah/bahan mentah, Barang setengah jadi dan Barang jadi
Menurut AL Meyers jenis-jenis kegunaan barang atau benda sebagai berikut :
a.    Element Utility (faedah elemen)
b.    Time Utility (faedah waktu)
c.     Place utility (faedah tempat)
d.    Form Utility (faedah bentuk)
e.    Ownership utility (faedah hal milik)
Macam-macam barang yang lain dalam ilmu ekonomi, diantaranya :
  a. Barang inferior adalah Barang yang permintaannya turun pada saat pendapatan seseorang naik, contob : gaplek, cirinya kualiasnya rendah.
b.   Barang giffen  adalah Hampir sama dengan barang inferior yaitu barang yang kualitasnya rendah. Bedanya barang giffen memiliki efek pendapatan yang lebih besar dari efek substitusinya, sedangkan barang inferior memiliki efek pandapatan yang negatif yang lebih besar dari efek substitusinya.
c.   Barang superior : Barang yang bermutu tinggi, jika pendapatan naik permintaannya bertambah dan jika pendapatan turu permintaannya berkurang

C. INTI MASALAH EKONOMI ATAU PERSOALAN DASAR EKONOMI

Problema / masalah ekonomi adalah adanya kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan alat pemenuhan kebutuhan sangat terbatas.
Inti masalah ekonomi atau Persoalan dasar ekonomi adalah :
a.    Secara Umum, masalah ekonomi adalah kebutuhan lebih besar dari alat pemuas kebutuhan
b.    Secara klasik, masalah ekonomi meliputi : Masalah produksi, Konsumsi dan Distribusi
c.     Secara Modern, masalah ekonomi meliputi : Barang apa yang akan diproduksi dan berapa banyak (what), Bagaimana cara memproduksi (How), dan Untuk siapa barang-barang tersebut (For Whom).
d.    Masalah pokok ekonomi yang keempat adalah Kapan barang tersebut diproduksi (When)

D. BIAYA SEHARI-HARI DAN BIAYA PELUANG
Biaya sehari-hari adalah biaya / ongkos yang dikeluarkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan berbagai macam barang/jasa yang diperlukan agar tercapai kemakmuran
Sedangkan Biaya Peluang/Ongkos Alternatif (Opportunity Cost) adalah sejumlah barang atau pendapatan yang harus dikorbankan agar sejumlah barang yang lain dapat diproduksi/digunakan. Jadi Ongkos alternatif sejumlah barang X adalah sejumlah barang Y yang harus dikorbankan agar sejumlah barang X dapat diproduksikan.
Contoh :
Suatu ruangan Toko disewakan dengan pendapatan sewa Rp 150.000,00 perbulan. Pemilik mempertimbangkan untuk menggunakan sendiri, karena jika digunakan sendiri diperkirakan akan menghasilkan Rp 175.000,00 perbulan. Jadi biaya kesempatan yang dikorbankan sebesar Rp 150.000,00 dan keuntungan yang diperoleh atas keputusan ini sebesar Rp 25.000,00, yang diperoleh dari Rp 175.000,00 dikurangi Rp 150.000,00.

E.   METODE EKONOMI
1.   Metode Induksi   : Metode yang bermula dari kenyataan/fakta yang ada ,di masyarakat, dianalisa kemudian dibuat kesimpulan ekonomi
2.   Metode Deduksi  : Metode yang bermula dari teori-teori / dalil-dalil umum yang telah  ada lalu dianalisa kemudian dibuat kesimpulan ekonomi.
3.   Metode Sintesa   : Metode yang menggunakan kenyataan dan teori secara bersama-sama untuk membuat kesimpulan ekonomi.

F.   PRINSIP DAN MOTIF EKONOMI
1.    Prinsip ekonomi adalah pedoman / patokan yang digunakan manusia dalam melakukan kegiatan tindakan ekonomi. Pedoman tersebut berupa : “Dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil yang tertentu atau dengan pengorbanan yang tertentu untuk memperoleh hasil yang sebesar-besarnya.”
2.    Motif ekonomi adalah gejala sesuatu yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan ekonomi
Tindakan atau motif ekonomi tersebut berupa :
a.    Untuk mencari keuntungan / kemakmuran
b.    Untuk mencapai penghargaan
c.     Untuk mencapai kekuasaan
d.    Untuk melakukan kegiatan sosial

G.   HUKUM EKONOMI
Hukum ekonomi adalah hubungan / pertalian antara dua variabel ekonomi yang saling berkaitan.
Contoh : Hukum permintaan, hukum penawaraan, hukum Gresham, dan lain-lain
Ciri-ciri Hukum Ekonomi:
Hukum ekonomi berlaku jika keadaan yang lain tetap (Ceteris Paribus), dan keadaan tersebut adalah :
a.   Pendapatan konsumen tetap
      b.                                   Selera konsumen tetap
c.   Harga barang lain tetap
d.   Praduga tentang harga tetap
e.   Tidak ada barang pengganti /substitusi
Hubungan dalam hukum ekonomi ada dua macam, yaitu:
1.    Hubungan Kausal (sebab akibat)
Adalah hubungan yang menerangkan bahwa perubahan suatu variabel akan menyebabkan perubahan variabel yang lain (hubungan ini bersifat searah)
2.    Hubungan Fungsional / Interdependence (saling mempengaruhi)
Adalah perubahan variabel ekonomi dimana perubahan suatu variabel ekonomi akan menyebabkan perubahan variabel ekonomi yang lain, dan sebaliknya (hubungan ini berlaku secara timbal balik)
H. SISTEM EKONOMI
  1. Sistem ekonomi tradisional
Masyarakat yang mempunyai sistem ekonomi tradisional adalah masyarakat yang belum ada pembagian kerja, cara mendapatkan barang dengan “barter” (natura), belum mengenal uang sebagai alat pembayaran, produksi dan distribusi terbentuk karena tradisi dan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri/masyarakat.
Ciri-ciri
Kebaikan
Keburukan
1.     Belum ada pembagian kerja
2.     Pertukaran dengan sistem barter
3.     Jenis produksi ditentukan sesuai dengan kebutuhan
4.     Hubungan masyarakat bersifat kekeluargaan
5.     Bertumpu pada sektor agraris
6.     Keadaan masyarakatnya masih statis, tradisional dan msikin
1.       Setiap masyarakat termotivasi untuk menjadi produsen
2.       Produksi tidak ditujukan untuk mencari keuntungan
3.       Dengan sistem pertukaran barter, masyarakat cenderung bertindak jujur
1.     Tidak ada kerjasama antar individu atau masyarakat
2.     Sulit mempertemukan kedua belah pihak yang saling membutuhkan
3.     Jenis dan jumlah barang yang diproduksi sering tidak mencukupi kebutuhan
4.     Sulit menetapkan ukuran dari barang yang dipertukarkan

  1. Sistem ekonomi sosialis/terpusat
Sistem ekonomi sosialis adalah system ekonomi dimana seluruh kebijaksaanaan perekonomian ditentukan oleh pemerintah sedangkan masyarakat hanya menjalankan peraturan yang ditentukan. Sistem ekonomi terpusat ini berdasar pada teori yang dikemu­kakan oleh Karl Marx dalam bukunya yang benjudul ‘Das Kapit­al’ tahun 1867. Jadi sistem ini lebih bersifat memerintah, karena campur tangan pemerintah di bidang ekonomi melakukan pembatasan - pembatasan atas kegiatan yang dilakukan oleh mas­yarakat.
Ciri-ciri
Kebaikan
Keburukan
1.     Perencanaan disusun oleh pemerintah pusat
2.     Semua alat produksi dikuasai oleh negara
3.     Produksi, distribusi dan konsumsi diatur secara  terpusat
4.     Inisiatif dan hak milik perorangan dibatasi
1.     Pemerintah bertanggung jawab penuh dalam perekonomian
2.     relatif tidak ada jurang pemisah antara orang kaya dan miskin
3.     Hasil produksi dapat dinikmati secara rata
4.     Mudah melakukan pengendalian harga
1.     Hak milik perorangan sangat dibatasi dan rakyat kurang memiliki pilihan
2.     Potensi dan daya kreasi tidak berkembang
3.     Tidak terdapat kebebasan individu

  1. Sistem ekonomi liberal
Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem dimana negara memberi kebebasan kepada setiap orang untuk mengadakan kegiatan ekonomi. Sistem ini berdasar pada teori yang dikekukakan oleh Adam Smith (1723 - 1790) dalam bukunya yang berjudul ‘The Wealth of Nations’, yang diterbitkannya pada tahun 1776, dengan ajaran pokoknya yaitu memberikan kebebasan perseorangan di setiap sektor ekonomi.
Ciri-ciri
Kebaikan
Keburukan
1.     Hak milik atas alat produksi di tangan perorangan
2.     Harga barang ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar
3.     Adanya persaingan bebas
4.     Tidak ada campur tangan pemerintah dalam perekonomian
5.     Modal memegang perang penting
6.     terbuka kesempatan bagi individu untuk mengejar keuntungan
1.     Dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas barang yang diproduksi
2.     Terdorong untuk mengejar kemakamuran bagi dirinya sendiri
3.     Setiap orang atau pengusaha termotivasi mencari keuntungan
4.     Pemilihan sektor usaha disesuaikan dengan kemampuan 
1.     Menimbulkan persaingan tidak sehat
2.     Terdapat kesenjangan kaya dan miskin
3.     Menimbulkan monopoli
4.     Terdapat eksploitasi SDM
5.     Pemanfaatan SDA sering tidak memperhatikan kelestarian lingkungan 

  1. Sistem ekonomi campuran (sosialis dan liberal)
Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem liberal dan sistem sosialis, yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang juga berarti garis antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu.
Ciri-ciri
Kebaikan
Keburukan
1.     Adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian
2.     Pihak swasta ikut berperan dalam kegiatan perekonomian
1.  Sektor ekonomi pemerintah dan swasta terpisah secara jelas
2.  Fluktuasi harag dapat lebih terkendali
3.  Hak milik perorangan diakui dan pemerintah mendorongnya
1.     Jika peran pemerintah mendominasi akan timbul etatisme
2.     Jika peran swasta mendominasi, akan timbul monopoli yang merugikan masyarakat

BAB II
PERILAKU KONSUMEN DAN PERILAKU PRODUSEN
KOMPETENSI DASAR
MATERI PEMBELAJARAN
1.    Mendeskripsikan pola perilaku konsumen dan produsen dalam kegiatan ekonomi
Perilaku konsumen dan produsen
·         Manfaat dan nilai suatu barang
·         Perilaku konsumen
·         Perilaku produsen
2.    Mendeskripsikan Circulair Flow Diagram
Arus lingkaran kegiatan ekonomi
·         Diagram interaksi pelaku ekonomi (Circulair Flow Diagram)
·         Pelaku ekonomi
·         Manfaat interaksi pelaku ekonomi
3.    Mendeskripsikan peran konsumen dan produsen
Peran konsumen dan produsen dalam kegiatan ekonomi

A.    PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN
Konsumen adalah pihak yang melakukan kegiatan untuk menghabiskan  atau memanfaatkan barang dan jasa. Sedang Produsen adalah pihak yang melakukan kegiatan untuk menghasilkan atau menciptakan barang dan jasa, sehingga kedua pihak tersebut dapat melakukan kegiatan ekonomi.

1.    Pelaku ekonomi untuk menjalankan kegiatan ekonomi

 Kegiatan-kegiatan ekonomi dilakukan atau dijalankan oleh 5 pelaku dalam suatu perekonomian, yaitu:
1.    Rumah tangga / Rumah Tangga Konsumsi
2.    Perusahaan / Produsen atau Rumah Tangga Produksi
3.    Pemerintah / Negara
4.    Lembaga-lembaga keuangan (Bank dan Bukan Bank)
5.    Masyarakat Luar Negeri
2.    Nilai suatu barang
  1. Nilai pakai (Value in use), yang terdiri dari : Nilai pakai subyektif dan Nilai pakai obyektif
  2. Nilai Tukar (Value in exchange), yang terdiri dari : Nilai tukar subyektif dan Nilai tukar obyektif
TEORI NILAI OBYEKTIF
Ada beberapa teori nilai obyektif dan tokohnya, diantaranya :
  1. Teori nilai pasar (oleh Humme dan Locke).Nilai suatu barang sangat tergantung pada permintaan dan penawaran barang di pasar.
  2. Teori nilai biaya produksi (oleh Adam Smith). Nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya produksi yang dikeluarkan oleh produsen untuk membuat barang tersebut.
  3. Teori nilai tenaga kerja (oleh David Recardo). Nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya tenaga kerja yang diperlukan untuk menghasilkan barang tersebut.
  4. Teori nilai biaya reproduksi (oleh Carey). Nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang itu kembali (biaya reproduksi). Sebab untuk menentukan nilai suatu barang tidak berpangkal pada biaya produksi yang pertama kali, tetapi pada biaya produksi yang dikeluarkan sekarang.
  5. Teori nilai kerja rata-rata atau Teori nilai lebih (oleh Karl Marx).
TEORI NILAI SUBYEKTIF
a.    Herman Henrich Gossen (1854)
Gossen mempelajari cara pemuasan kebutuhan menjadi Hukum Gossen I dan Hukum Gossen II.
Hukum Gossen I, yaitu hukum kepuasan yang semakin berkurang (Law of diminishing utility), yang berbunyi :
“ Jika suatu kebutuhan dipenuhi terus menerus, maka kenikmatannya makin lama makin berkurang, sehingga akhirnya dicapai rasa kepuasan”
Hukum Gossen II, yaitu hukum perata nilai batas atau Law of Marginal utility, yang berbunyi :
“Manusia akan berusaha untuk memenuhi berbagai macam kebutuhannya sampai pada tingkat intensitas yang sama”
b.    Karl Manger (Teori nilai Austria)
Karl Manger melanjutkan penelitiannya berdasarkan Hukum Gossen dengan membuat daftar kebutuhan konsumen, sehingga konsumen akan membagi pendapatnya untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan sampai mencapai tingkat intensitas yang harmonis.
c.    Von Bohm Bawerk (Teori nilai batas)
Nilai batas adalah nilai yang diberikan kepada barang yang dimilikinya paling akhir atau nilai pemuasan yang paling akhir.

c.    Teori Produksi

a.    Tahapan Produksi
                         1.      Sektor produksi primer meliputi bidang ekstraktif dan bidang agraris
                         2.      Sektor produksi sekunder meliputi bidang industri dan bidang perdagangan
                         3.      Sektor produksi tersier meliputi bidang jasa/ pelayanan
b.    Faktor-faktor Produksi
                         1.      Faktor produksi asli, terdiri dari : Faktor produksi alam dan Faktor produksi tenaga kerja
                         2.      Faktor produksi turunan, terdiri dari : Faktor produksi modal dan Faktor produksi pengusaha

d.    Produktivitas

Produktivitas dapat ditingkatkan dengan cara sebagai berikut :
             1.      Secara Ektensif yaitu menambah jumlah faktor produksinya.
             2.      Secara Intensif yaitu meningkatkan produktivitas setiap faktor produksi atau memaksimalkan faktor produksi yang sudah ada.
             3.      Rasionalisasi yaitu mengeluarkan kebijaksanaan yang rasional yang mengarah pada efisiensi produksi agar produktivitas optimal.
      Rasionalisasi dapat ditempuh dengan jalan :
1.    Mekanisasi Yaitu mengganti alat-alat produksi dengan mesin-mesin/ alat-alat yang serba modern.
2.    Standardisasi yaitu dilakukan dengan membuat suatu standar/ ukuran dalam hal mutu, bentuk, ukuran dan lain-lain terhadap suatu produk tertentu.
3.    Spesialisasi/ pembagian kerja.
4.    Menempatkan pekerja pada tempat yang sebenarnya (the right man on the right place)

             4.      Kurva Kemungkinan Produksi (Production Possibility Curve = PPC)
Kurva kemungkinan produksi adalah kurva yang menggambarkan berbagai kemungkinan kombinasi maksimum output yang dapat dihasilkan.
Contoh :
Suatunegaramemproduksiduajenisbarang yaitubarang(X)sebagaibarangkonsumsidan(Y)sebagaibarang modal.Jumlahtotalmaksimumyangdapatdiproduksisebagai barang modal adalah sebesar 1.000 unit, pilihan kombinasi maksimum yang dapat dipilih akan tampak dalam gambar berikut.
Barang Y


     300                                 A
                                                  PPC

                                               
     100                                            B


            0                        700     900            Barang X
Dari Gambar tersebut, sepanjang kurva PPC jumlah produksi maksimumya itu 1.000 unit dengan asumsi sebagai berikut.
a.  Jika suatu negara memilih kombinasi di titik A, artinya ia memilih kombinasi maksimum 1.000 unit yang terdiri atas 300 unit barang Y dan barang X sebanyak 700 unit.
b.  Jika ia memilih kombinasi di titik B berarti ia memilih kombinasi maksimum yang terdiri atas barang Y sebesar 100 unit dan barang X sebesar 900 unit (sepanjang garis PPC kombinasinya maksimum 1.000 unit).
c.  Menggesernya kurva PPC kekanan (menjauhi sumbu nol) berarti perekonomian mengalami pertumbuhan. Hal ini bisa terjadi apabila pertumbuhan ekonomi diukur denganjumlah hasil produksi

B.    DIAGRAM ARUS KEGIATAN EKONOMI
Aktivitas ekonomi yang melibatkan Rumah Tangga Produksi dan Rumah Tangga Konsumsi digambarkan oleh Francois Quesney (1694-1774) dalam bukunya yang berjudul “Tableua Economique”, yang disebut sebagai “the Circular Flow of Economic Activity” yang artinya arus lingkaran kegiatan ekonomi yangmeliputi arus barang dan arus uang.

ARUS LINGKARAN KEGIATAN EKONOMI
                  Pasar Output
Penjualan barang dan jasa
                                          1 b
                                                      3

2 aUang hasil penjualan




                                          5




2 bSewa, Upah, Bunga dan Laba

                                                      4
                                          1 aFaktor Produksi
                  Pasar Input

Keterangan :
1.    Aliran arus barang  
a.    RTK menawarkan Faktor produksi kepada RTP
b.    RTP Menghasilkan barang / jasa untuk dijual kepada RTK
2.    Aliran arus uang
a.    Uang hasil penjualan barang / jasa
b.    Uang untuk membeli atau membayar faktor produksi (sewa, upah, bunga dan laba)         
3.    Pasar hasil produksi / Pasar output
4.    Pasar Faktor Produksi / Pasar Input
5.    Hubungan antara RTP dengan RTK

C.    MANFAAT INTERAKSI PELAKU EKONOMI
Dari interaksi pelaku kegiatan ekonomi, manfaat yang dapat diperoleh diantaranya :
1.    Dapat memecahkan permasalahan ekonomi modern (masalah what, how dan for whom)
2.    Dapat meningkatkan kegiatan perekonomian suatu negara, baik arus uang maupun arus barang
3.    Tercukupinya kebutuhan produsen akan faktor produksi dan kebutuhan konsumen akan barang atau jasa
4.    Dapat meningkatkan pendapatan suatu masyarakat / negara
5.    Dapat meningkatkan tabungan dan investasi

D.   PERAN KONSUMEN DAN PRODUSEN
a.    Peran Konsumen
1.    Sebagai pemakai barang atau jasa yang dihasilkan oleh produsen
2.    Sebagai penyedia faktor-faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan pengusaha)
3.    Dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam rangka melindungi konsumen
4.    Memperlancar peredaran atau perputaran barang dan jasa
5.    Dapat menaikkan harga faktor-faktor produksi, artinya dapat menaikkan harga sewa, upah, bunga dan laba

b.    Peran Produsen
1.    Sebagai penghasil barang atau jasa yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen
2.    Sebagai pemakai atau pengguna faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh konsumen
3.    Dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam rangka meingkatkan produksinya
4.    Memperlancar penyediaan barang atau jasa yang dibutuhkan konsumen
5.    Dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sehingga akan meningkatkan kemakmuran bangsa
6.    Sebagai pihak yang dapat meingkatkan inovasi-inovasi di bidang produksi barang atau jasa
7.    Melakukan pembayaran faktor-faktor produksi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat

E. TEORI PERILAKU KONSUMEN

1.   UTILITAS KARDINAL
Utilitas Kardinal atau Kegunaan Kardinal adalah kepuasan absolut / mutlak yang diperoleh konsumen dari mengkonsumsi suatu produk. Dan manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif, bisa dengan angka, uang atau menggunakan satuan lainnya.
Teori utilitas kardinal dikemukakan oleh tokoh dari aliran Austria yaitu Herman Henrich Gossen (1854), Stanley Jevons (1871) dan Leon Walras (1894).
Dalam teori nilau guna (utilitas) kardinal, dapat dibedakan diantara dua pengertian, yaitu :
a.    Nilai Guna Total atau Total Utility artinya jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah barang tertentu.
b.    Nilai Guna Marjinal atau Marginal Utility artinya pertambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat perubahan penggunaan satu unit barang tertentu. Atau dengan kata lain Marginal Utility adalah tambahan kepuasan karena bertambahnya mengkonsumsi satu unit barang. Jadi Marginal Utility dapat dihitung dengan rumus :







MU = TU’



 

MU = 



 

 
Atau


Gossen mempelajari cara pemuasan kebutuhan menjadi Hukum Gossen I dan Hukum Gossen II.
Hukum Gossen I, yaitu hukum kepuasan yang semakin berkurang (Law of diminishing utility), yang berbunyi :
“ Jika suatu kebutuhan dipenuhi terus menerus, maka kenikmatannya makin lama makin berkurang, sehingga akhirnya dicapai rasa kepuasan”
Hukum Gossen II, yaitu hukum perata nilai batas atau Law of Marginal utility, yang berbunyi :
“Manusia akan berusaha untuk memenuhi berbagai macam kebutuhannya sampai pada tingkat intensitas yang sama”
     
      Memaksimumkan Nilai guna (Maximalize utility) atau Kepuasan Maksimum Konsumen
Setiap orang akan berusaha untuk memaksimumkan kepuasan yang dapat dinikmatinya atau memaksimumkan nilai guna dari barang-barang yang dikomsumsinya. Dan cara memaksimumkan nilai guna adalah :
a.    Seseorang akan memaksimumkan nilai guna dari barang-barang yang dikonsumsinya apabila perbandingan nilai guna marjinal berbagai barang tersebut adalah sama dengan perbandingan harga barang-barang tersebut.
b.    Seseorang akan memaksimumkan nilai guna dari barang-barang yang dikonsumsinya apabila nilai guna marjinal untuk setiap rupiah yang dikeluarkan adalah sama untuk setiap barang yang dikonsumsikan.
 =   = 



 
Syarat untuk memaksimumkan nilai guna (utility) atau kepuasan maksimum konsumen dapat dirumuskan :




2.   UTILITAS ORDINAL
Utilitas Ordinal atau Kegunaan Ordinal adalah kepuasan yang diperoleh seorang konsumen dari penggunaan sebuah produk yang diukur dengan suatu sekala relatif. Dan manfaat atau kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsikan barang-barang tidak dikuantifikasi.
Teori utilitas Ordinal dikemukakan oleh JR Hicks dan RJ Allen (1934).
Menurut Pendekatan Utilitas Ordinal ini tingkat kepuasan seseorang dari mengkonsumsi barang atau jasa tidak dapat dihitung dengan uang atau angka atau satuan lainnya tetapi dapat dikatakan lebih tinggi atau lebih rendah, maka untuk menganalisis nilai guna tersebut digunakan beberapa analisis yaitu :
a.    Kurva Indifferen (Indifference Curve)
Kurvaindiferenadalahkurvayangmenunjukkankombinasi konsumen antara dua macam barang, yang memberikan tingkat kepuasan sama bagi konsumen.
Perhatikan kurva indiference berikut ini :
     Y

     A
                                             IC 3
           
                          E        IC 2

                                                IC 1


       0                               B                  X
Keterangan :
OX  : jumlah konsumsi barang X
OY  : jumlah konsumsi barang Y
AB  : garis pendapatan (budget line) atau garis anggaran
      IC 1            : kurva yang belum menunjukkan kepuasan optimum, karena masih ada sisa anggaaran
IC 2            : tingkat kepuasan konsumen (titik E) atau kurva keseimbangan konsumen
Kepuasan optimum konsumen bila seluruh anggaran yang dimiliki dapat dipakai untuk membeli barang
      IC 3            : kurva yang semakin menunjukkan kepuasan optimum, tetapi anggaran tidak cukup

b.    Garis Anggaran (Budget Line)
Garis anggaran adalah suatu kurva yang berbetuk garis lurus yang menggambarkan kombinasi dua barang yang dapat dibeli oleh sejumlah tertentu pendapatan. Atau Garis Anggaran merupakan kombinasi dua macam barang (X dan Y) yang dapat dikonsumsi oleh konsumen dengan menghabiskan seluruh anggaran pada harga barang X (Px) dan harga barang Y (Py)
Gambar Garis anggaran :
                  Y

             A
Konsumsi
Barang Y




                                                 B               X
                        Konsumsi barang X                                      

c.    Keseimbangan Konsumen (Ekuilibrium Konsumen)
Keseimbangan konsumen adalah pencapaian kepuasan konsumen yang maksimum yang menyebabkan konsumen tidak lagi berusaha untuk menentukan gabungan barang lain yang akan digunakannya. Menurut pendekatan ordinal (seperti gambar di atas), Keseimbangan konsumen dicapai pada saat kemiringan garis anggaran konsumen sama atau bersinggungan dengan kurva Indiferen, atau kepuasan maksimum dicapai pada saat :


 =



 
 




d.    Price consumption curve dan income consumption curve
Kurva Harga Konsumen (Price consumption curve)  adalah kurva yang menggambarkan pengaruh perubahan harga dengan perubahan garis anggaran konsumen. Jika harga konsumen berubah, maka garis anggaran akan bergeser untuk konsumen barang tertentu.
Gambar kurva harga konsumen sebagai berikut :


 
Keterangan :
AB     : Garis anggaran
AC     : Garis anggaran setelah harga
            X naik menjadi X1
AD     : Garis anggaran setelah harga
           X naik lagi menjadi X2
H       : Kurva harga konsumen
EFG   : Titik yang menghubungkan equilibrium konsumen apabila harga konsumen berubah

 
      A



         Y2     E

         Y1                        F               
                                                      G          H
          Y



              0    X2           X1 D        C  X               B
Kurva Pendapatan Konsumen (income consumption curve)  adalah kurva yang menggambarkan pengaruh perubahan pendapatan dengan perubahan garis anggaran konsumen. Jika pendapatan konsumen bertambah, maka garis anggaran konsumen akan bergeser sejajar ke arah kanan. Dan jika pendapatan konsumen berkurang, maka garis anggaran akan bergeser sejajar ke arah kiri.
Gambar kurva pendapatan konsumen :
          Y







Keterangan :
AB     : Garis anggaran
A1B1 : Garis anggaran setelah pendapatan bertambah
E       : Kurva pendapatan konsumen
CD     : Titik yang menghubungkan equilibrium konsumen apabila pendapatan konsumen berubah

 

 
      B1

                                          E

     
        B
                                           D


                                    C


           0                   X     X1  A                   A1        X
e.    Kurva Engel
Kurva Engel adalah kurva yang menunjukkan kuantitas dari salah satu barang yang dibeli atau dikonsumsi dengan pendapatan konsumen. Hubungan antara pendapatan dengan konsumsi adalah berbanding terbalik seperti yang dikemukakan oleh sarjana ekonomi Jerman bernama “ENGEL” yang terkenal dengan HUKUM ENGEL, berbunyi :“Semakin besar pendapatan, semakin kecil bagian pendapatan yang digunakan untuk konsumsi, dan sebaliknya”

Kurva Engel untuk barang inferior (barang bermutu rendah) berbanding terbalik atau melereng dari kiri atas ke kanan bawah. Dan Kurva Engel untuk barang Superior (barang bermutu tinggi) berbanding lurus atau melereng dari kiri bawah ke kanan atas
Gambar Kurva Engel :
Pendapatan (B)
                                          Kurva Engel

    B1



   B                                                                  

                                                      X
       0                    X       X1  Barang yang dikonsumsi

f.     Efek Penggantian dan Efek Pendapatan
Hubungan antara teori nilai guna dan teori permintaan individu dapat dikemukakan bahwa kalau harga naik permintaan berkurang dan kalau harga turun permintaan bertambah (ceteris paribus), dapat juga dijelaskan dengan menganalisis dua faktor, yaitu Efek Penggantian dan Efek Pendapatan :
1)    Konsumen lebih banyak mengkonsumsi suatu barang dan mengurangi konsumsi barang yang lain (efek substitusi/penggantian)
2)    Penurunan harga menambah pendapatan riil konsumen dan kenaikan pendapatan riil konsumen akan menambah konsumsi berbagai barang (efek pendapatan)
Jadi Kurva permintaan individu suatu barang diturunkan dari kurva harga konsumen (Price consumption curve). Sedangkan kurva Engel suatu barang dapat diperoleh dengan cara menurunkan dari Kurva pendapatan konsumen (income consumption curve)

F. TEORI PRODUKSI

            1.      PRODUKSI DENGAN 1 MACAM INPUT VARIABEL

a.    Fungsi Produksi atau  Persamaan Produksi

Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan antara tingkat output dan tingkat (kombinasi) penggunaan input-input.
Secara matematis fungsi produksi adalah :







Text Box: Q = f (C, L, R, T)



Text Box: Marginal Product =



Text Box: Average Product =

 




Sedangkan                                       Dan


Keterangan : ∆ TP = Selisih besarnya total produksi                  TP = Total produksii
             ∆ X  = Selisih besarnya input                               X   = besarnya input 

b.    Perilaku Produksi

Menurut David Recardo penambahan faktor produksi tidak selalu dapat memberikan hasil yang sebanding, seperti yang digambarkan dalam “Hukum hasil lebih yang semakin berkurang” atau “The Law of diminishing returns” yang berbunyi “
“Dengan suatu tekhnik tertentu, maka mulai titik tertentu penambahan faktor produksi tidak lagi memberikan penambahan hasil produksi yang sebanding”. Atau dengan kata lain tambahan hasil lama kelamaan akan menurun, meskipun faktor produksi terus bertambah.
Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel di bawah ini :
Contoh :
Tanah : 1 Ha, Modal Rp 5.000.000,00
Pekerja
Hasil Total
(Total Product)
Law of diminishing retuns terjadi pada pekerja yang ke-4 dan seterusnya, yaitu setelah tercapai marginal product maksimum sebesar 13.

 
Tambahan Hasil
(Marginal Product)
1
2
3
4
5
6
10
21
34
42
46
48
10
11
13
8
4
2

     2.   PRODUKSI DENGAN 2 MACAM INPUT VARIABEL

a.    Kurva Isoquant (produksi sama) merupakan kurva yang menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasi factor-faktor produksi yang menghasilkan tingkat produksi yang sama, kurvanya berbentuk cembung ke titik asal atau titik origin(tidak boleh lurus vertical maupun horizontal) dan tidak boleh berpotongan dengan kurva isoquant yang lainnya, seperti kurva Indiference.
Misal :Gabungan / kombinasi Faktor produksi Tenaga Kerja dan Modal untuk menghasilkan 1000 unit produksi sebagai berikut :
Kombinasi
Tenaga kerja
Modal
A
1
6
B
2
3
Text Box: ModalC
3
2
D
6
1

Keterangan :
1.  Kombinasi A menunjukkan 1 TK dan 6 Modal dengan hasil 1000 unit
2.  Kombinasi B menunjukkan 2 TK dan 3 Modal dengan hasil 1000 unit
3.  Kombinasi C menunjukkan 3 TK dan 2 Modal dengan hasil 1000 unit
4.  Kombinasi D menunjukkan 6 TK dan 2 Modal dengan hasil 1000 unit
5.  Kurva Isoquant (IQ) menggambarkan gabungan TK dan Modal dengan satu tingkat produksi tertentu
6.  Semakin jauh dari titik 0, semakin tinggi tingkat produksinya

 
Kurva Isoquant (IQ) dapat digambarkan :

6           A





3                    B                                     IQ2 = 3000
                           C
2                                                          IQ1 = 2000
                                                        D
1                                                            IQ = 1000

  0     1       2      3                     6
                              Tenaga Kerja
b.    Kurva Isocost (ongkos produksi sama) merupakan kurva yang menggambarkan kombinasi faktor-faktor produksi yang dapat dibeli dengan menggunakan sejumlah anggaran tertentu, jadi ongkos yang dikeluarkan untuk harga capital/modal dan harga tenaga kerja besarnya sama. Dan garisnya melereng dari kiri atas ke kanan bawah.
Misal :
Upah tenaga kerja Rp 10.000,00 dan modal yang digunakan 20.000 untuk memproduksi 1 unit, sedang jumlah uang yang tersedia Rp 80.000,00. Apabila uang tersebut digunakan untuk modal saja, maka akan diperoleh 80.000 / 20.000 = 4 unit, Dan kalau digunakan untuk tenaga kerja sana, maka akan diperoleh 80.000 / 10.000 = 8 unit.
Kurva Isocost dapat digambakan :






Keterangan :
1.  TC : Isocost atau garis yang menunjukkan kombinasi tenaga kerja dan modal dengan menggunakan uang sebesar Rp 80.000,00
2.  TC1 : Isocost dengan uang atau anggaran meningkat
3.  Titik A : dana sebesar Rp 80.000,00 yang digunakan untuk memperoleh 2 unit modal dan 4 unit tenaga kerja.
 

Text Box: Modal

 


        5

        4

                                A
        2
                                            TC        TC1

          0                  4                 8         10
                  Tenaga Kerja

c.     Keseimbangan Produsen
Keseimbangan produsenadalah pencapaian produksi yang maksimum dengan meminimumkan biaya produksi pada kombinasi faktor produksi Modal dan Tenaga kerja.Keseimbangan produsen dicapai pada saat kemiringan garis anggaran produsen/isocost sama atau bersinggungan dengan kurva isoquant (produksi sama).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar