RINGKASAN
MATERI
1. Kelangkaan, Masalah Pokok Ekonomi, dan Sistem
Ekonomi
a. Kelangkaan
Kelangkaan adalah keadaan yang tidak seimbang antara jumlah
kebutuhan dan alat pemuasnya. Kebutuhan manusia tidak terbatas, sedangkan sumber
daya terbatas. Faktor-faktor penyebab kelangkaan adalah kebutuhan manusia terus
meningkat, persediaan sumber daya alam terbatas, penguasaan IPTEK yang rendah,
sumber daya alam yang baru belum ditemukan, tenaga ahli kurang, dan jumlah
modal terbatas.
b. Masalah Pokok Ekonomi
1) Menurut
aliran klasik terdiri dari produksi (kegiatan menciptakan atau menambah nilai guna
barang), distribusi (kegiatan menyalurkan barang dari produsen ke konsumen),
dan konsumsi (kegiatan mengurangi atau menghabiskan nilai guna barang atau jasa).
2) Menurut
aliran modern terdiri dari what (barang dan jasa apa yang harus diproduksi),
how (bagaimana cara barang
diproduksi), dan for whom (untuk siapa barang diproduksi).
c. Sistem Ekonomi
1) Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang mengandalkan
tenaga manusia dan sangat bergantung pada alam.
2) Sistem Ekonomi Komando
Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi yang pengendalian dan pengaturan
seluruh kegiatan ekonomi dilakukan oleh pemerintah.
3) Sistem Ekonomi Pasar Bebas/Liberal
Sistem ekonomi pasar bebas/liberal adalah sistem ekonomi yang memberikan
kebebasan kepada masyarakat untuk menentukan dan mengatur kegiatan ekonomi yang
ingin mereka lakukan.
4) Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi di mana pemerintah dan
swasta mempunyai peranan yang berimbang dalam kegiatan ekonomi.
RINGKSANA
MATERI
2. Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan Ekonomi
a. Konsumsi
Konsumsi adalah setiap tindakan yang bertujuan mengurangi
atau menghabiskan manfaat suatu benda. Faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi
adalah pendapatan, harga barang dan jasa, sikap, adat istiadat, barang substitusi,
dan mode.
Dalam perilaku konsumen kita mengenal hukum Gossen 1
dan II. Hukum Gossen I menyatakan bahwa jika pemuasan akan suatu jenis barang dilakukan
secara terus-menerus. maka mula-mula kenikmatan tinggi semakin lama semakin turun
sampai terdapat tingkat kejenuhan. Hukum Gossen II menyatakan bahwa manusia memenuhi
kebutuhan yang beraneka ragam dengan Entensitas yang sama.
Ada dua pendekatan konsumen berperilaku yaitu sebagai berikut.
1) Pendekatan
marginal utility, yang beranggapan bahwa kepuasan (utility)
setiap konsumen bisa diukur dengan uang atau dengan satuan lain, sehingga
konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan total maksimum.
2) Pendekatan kurva indiferen (indifference
curve). Kurva indiferen adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumen antara
dua macam barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama bagi konsumen.
b. Produksi
Produksi adalah setiap kegiatan yang bertujuan menambah
atau menciptakan nilai suatu benda Faktor produksi meliputi SDA, SDM, modal,
dan kewirausahaan.
Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan
yang menunjukkan hubungan antars tingkat output dan tingkat (kombinasi) penggunaan
input-input.
Secara matematis fungsi produksi adalah sebagai
berikut.
Adapun MP =
Keterangan;
T.P =
total product (produksi total)
AP =
average product (produksi rata-rata)
MP =
marginal product (produksi tambahan)
L =
labor (tenaga kerja)
= delta (selisih/perubahan)
Agar proses produksi mencapai titik maksimal, maka diperlukan
adanya peningkatan produktivitas dengan jalan menambah faktor-faktor produksi. Akan
tetapi menurut David Ricardo, penambahan faktor produksi tidak seiaiu dapat memberikan
hasil sebanding seperti yang digambarkan dalam "Hukum Hasil Lebih yang Semakin
Berkurang" atau "The Law of Diminishing Returns" yang berbunyi
"Dengan suatu teknik tertentu, maka mulai titik tertentu penambahan faktor
produksi tidak lagi memberikan penambahan hasil produksi yang sebanding".
Dengan kata lain, tambahan hasil lama-lama akan menurun, meskipun faktor
produksi terns bertambah.
c. Peranan Pelaku Ekonomi
1) Rumah
tangga konsumsi (konsumen): sebagai konsumen (mengonsumsi barang dan Jasa),
pemasok faktor produksi (faktor produksi yang ditawarkan berupa tanah, tenaga kerja,
modal, dan keahlian), serta penerima imbalan (sewa, upah, laba, dan bunga modal).
2) Rumah
tangga produksi (perusahaan): sebagai produsen (menghasilkan barang dan jasa),
pengguna faktor produksi, dan agen pembangunan.
3) Rumah
tangga negara (pemerintah): sebagai pengatur (menetapkan kebijakan perekonomian),
konsumen (mengonsumsi barang dan jasa), serta produsen (menjalankan perusahaan
negara).
4) Masyarakat
ekonomi luar negeri; sebagai konsumen (mengonsumsi barang ekspor), produsen
(mengekspor barang ke negara lain), investor (penanam modal), dan sumber tenaga
ahli.
RINGKASAN
MATERI
3. Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan
a. Fungsi Permintaan, Daftar Permintaan, dan Kurve
1) Fungsi Permintaan dan Daftar Permintaan
Fungsi permintaan:
Q = aP + b atau Pd = -
Keterangan:
Qd = quantity
demand (kuantitas barang)
a = gradient
b = konstanta
Pd = price of
demand (harga barang)
2) Kurva Permintaan
Sesuai dengan hukum permintaan bahwa semakin rendah harga suatu
barang, maka semakin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya
semakin tinggi harga suatu barang, maka semakin sedikit permintaan terhadap
barang tersebut. Kurva permintaan dapat dibuat seperti pada kurva di samping.
Baik permintaan maupun penawaran menggunakan fungsi yang sama yaitu
sebagai berikut.
Keterangan:
P1 = harga mula-mula
P2 = tingkat harga
setetah kenaikan/penurunan
Q1 = jumlah permintaan/penawaran
mula-mula
Q2 = jumlah permintaan/penawaran
setelah kenaikan/ penurunan
b. Fungsi Penawaran, Daftar Penawaran, dan Kurva
1) Fungsi Penawaran dan Daftar Penawaran
Fungsi penawaran:
2) Kurva Penawaran
Sesuai dengan hukum penawaran bahwa semakin tinggi tingkat harga
suatu barang atau jasaakan semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan.
Sebaliknya apabila tingkat harga rnengalami penurunan, maka Jumlah barang yang
ditawarkan juga berkurang. Kurva penawaran dapat dibuat seperti pada kurva di
samping.
Keterangan:
Qs = quantity
supply (kuantitas penawaran)
a = gradient
Ps = price of
supply (harga penawaran)
b = konstanta
c. Elastisitas
Elastisitas adalah angka perbandingan antara perubahan relatif dari jumlah
barang dan perubahan relatif dari harga barang itu sendiri, pendapatan, maupun harga
barang lain.
Elastisitas harga adalah etastisitas yang mengukur perubahan jumlah
barang yang diminta/ ditawarkan akibat perubahan harga.
Rumus elastisitas;
Sifat elastisitas harga:
1) Positif: untuk elastisitas
penawaran.
2) Negatif: untuk elastisitas
permintaan.
Sifat-sifat koefisien elastisitas:
1) Elastis bila E > 1
2) Inelastis bila E < 1
3) Elastis miter bila E = 1
4) Elastis sempurna bila E = ~
5) Inelastis sempurna bila E
= 0
d. Harga Keseimbangan
Harga keseimbangan adalah titik yang menunjukkan tingkat harga dan jumlah
barang yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Keseimbangan pasar akan terjadi
jika: Qd = Qs atau Pd = Ps.
Pengaruh pajakdan subsidi terhadap keseimbangan pasar.
1) Bila
ada pajak (t), maka akan terjadi kenaikan harga (P) dan penurunan jumlah barang
yang ditawarkan (Q).
2) Bila
ada subsidi (s), maka terjadi penurunan harga (P) dan kenaikan jumlah barang
yang ditawarkan (Q).
Fungsi
|
Sebelum Pajah/Subsidi
|
Setelah Pajak
|
Setelah Subsidi
|
Permintaan
Penawaran
|
Qd
= a - bP
Qs
= a + bP
|
Qd =
a-b (P+t)
Qs =
a+b (P-t)
|
Qd
= a – b (P - s)
Qs
= a + b (P + s)
|
RINGKASANA
MATERI
4. Pasar Barang (Output) dan Pasar Sumber Daya (input)
a. Pasar Barang (Output)
1) Pasar Persaingan Sempurna
Suatu pasar di mana penjuai dan pembeli tidak dapat mempengaruhi
harga. Harga ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran, sehingga harga
ditentukan oleh pasar.
2) Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Merupakan suatu pasar yang jumlah penjuai dan pembeli tidak seimbang,
terdiri dari:
a) pasar monopoli, terdapat satu
penjuai yang menguasai pasar dan penjuai tidak mempunyai barang substitusi (pengganti),
b) pasar
oligopoli, hanya ada beberapa penjual atau perusahaan (2-10) yang menguasai
pasar,
c) pasar
duopoli, penawaran barang dikuasai oleh dua penjual/perusahaan, dan
d) pasar
persaingan monopolistik, terdapat banyak penjual, tetapi ada unsur diferensiasi
produk (perbedaan merek, bungkus, dan sebagainya).
b. Pasar Sumber Daya (Input)
Pasar sumber daya adaiah pasar yang menyediakan berbagai faktor
produksi, terdiri dari sebagai berikut.
1) Faktor
produksi alam/tanah, faktor produksi tanah bersifat terbatas dan tidak bisa ditambah.
2) Faktor
produksi tenaga kerja adaiah sekumpulan orang yang mempunyai kemampuan dan keinginan
untuk mengerjakan suatu pekerjaan dengan gaji atau upah tertentu untuk jangka waktu
tertentu.
3) Faktor
produksi modal adaiah segala sumber daya hasil produksi yang tahan lama yang
dapat digunakan dalam proses produksi lebih lanjut.
4) Faktor
produksi wirausaha/kewirausahaan adalah inisiatif untuk mengorganisasi dan mengoordinasi
faktor-faktor produksi untuk mencapai etisiensi maksimal.
RINGKASAN
MATERI
5. Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai jumlah pendapatan
yang diterima oleh seluruh rumah tangga suatu negara dari penyerahan faktor-faktor
produksi setama satu tahun.
a. Konsep Pendapatan Nasional
Pengertian tentang pendapatan nasional dapat dilihat dari dua pandangan
yaitu sebagai berikut.
1)
Produk Nasional Kotor (Gross National Product) yaitu keseluruhan barang
dan jasa yang dihasilkan oleh suatu masyarakat dalam satu tahun.
2) Pendapatan
Nasional Kotor (Gross National Income) yaitu keseluruhan pendapatan yang
diterima oleh suatu masyarakat dalam satu tahun.
b. Macam Pendapatan Nasional
1) Produk
Domestik Bruto (PDB)/Gross Domestic Product (GDP) adalah nilai barang dan jasa
yang dihasilkan seluruh warga masyarakat dalam suatu negara (termasuk warga
negara asing) dalam suatu periode tertentu.
2) Produk
Nasional Bruto (PNB)/Gross National Product (GNP) adalah nilai barang dan jasa
yang dihitung dalam pendapatan nasional hanya barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksi
atau dengan oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki warga negara sendiri, baik
di dalam negeri maupun diiluar negeri.
GNP dirumuskan :
3) Produk
Nasional Neto (PNN)/Net National Produce (NNP)
NNP dirumuskan:
4) Pendapatan
Nasional Bersih (PNB)/Net National Income (NNI)
NNI dirumuskan:
5) Pendapatan
Perseorangan/ Personal Income (PI)
PI dirumuskan:
6) Pendapatan
Disposibet/Disposable Income (DI)
DI dirumuskan:
c. Metode Penghitungan Pendapatan Nasional
1) Metode pendekatan produksi,
pendapatan nasionai merupakan hasil penjumlahan nilai barang dan jasa yang
dihasilkan oleh seluruh sektor ekonomi masyarakat dalam satu tahun yang diukur
dengan uang.
Keterangan: Y =
pendapatan nasional P = harga barang ke-2
Q1
= jenis barang ke-1 Q = jenis barang ke-n
P1
= harga barang ke-1 Pn = harga barang ke-n
Q2
= jenis barang ke-2
2) Metode
pendekatan pengeluaran, pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh
pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi dalam suatu negara
selama satu tahun.
Keterangan:
Y = pendapatan nasional
G = pengeluaran dari rumah tangga psmerintah
C = pengeluaran konsumsi rumah tangga konsumen
X = ekspor
I = pengeluaran rumah tangga produsen
M = impor
3) Metode
pendekatan pendapatan, pendapatan nasional adalah hasil penjumlahan dari penerimaan
yang diterima oleh para pemilik faktor produksi dalam suatu negara selama satu tahun.
Keterangan: Y =
pendapatan nasional
p = profit (laba pengusaha)
r = rent (sewa)
w = wage (upah/gaji)
i = interest (bunga modal)
RINGKASAN
MATERI
6. Inflasi
Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian dimana
terjadi kemerosotan nilai uang karena banyaknya uang yang beredar sehingga
harga-harga secara umum mengalami kenaikan. Jenis – jenis inflasi dilihat dari
tiga hal yaitu sebagai berikut.
a. Tingkat
keparahan, terdiri dari inflasi ringan (<10% pertahun), inflasi sedang (10% sampai
dengan 30% per tahun), inflasi berat (30% sampai dengan 100% per tahun), dan hiperinflasi/tidak
terkendali (>100% pertahun).
b. Menurut
sebabnya, inflasi permintaan (demand pull inflation), inflasi biaya (cost push
inflation/ supply inflation), serta inflasi campuran antara inflasi permintaan (demand
pull inflation) dan inflasi biaya (cost push inflation).
c. Menurut
asalnya, terdiri dari domestic inflation (inflasi yang berasal dari dalam
negeri sendiri) dan imported inflation (inflasi yang berasal dari luar negeri).
Untuk mengatasi laju inflasi dilakukan cara-cara sebagai berikut.
a. Kebijakan
moneter: politik diskonto, politik pasar terbuka, dan menaikkan cash ratio.
b. Kebijakan
fiskal: mengurangi pengeluaran pemerintah, menaikkan/mengefektifkan pajak, dan mengadakan
pinjaman pemerintah.
c. Kebijakan
nonmoneter dan nonfiskal: pengawasan kerja, kebijakan upah, dan menaikkan hasil
produksi.
Dampak inflasi yaitu meningkatnya kesenjangan,
ketidakpastian ekonomi, meningkatnya kegiatan spekulatif, dan menurunkan daya
beli.
RINGKASAN
MATERI
7. Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan
a. Fungsi
konsumsi adalah suatu fungsi yang menggambarkan sifat hubungan antara tingkat konsumsi
rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan.
Rumus fungsi konsumsi sebagai berikut.
Keterangan :
S = tabungan
a = konsumsi rumah tangga ketika pendapatan nol
b = kecenderungan konsumsi marginal
Y = tingkat pendapatan nasional
Rumus marginal propensity to save:
RINGKASAN
MATERI
8. Uang
Uang adalah segala sesuatu yang disetujui oleh masyarakat
sebagai media perantara/pertukaran/ alat pembayaran dalam transaksi ekonomi.
Syarat-syarat benda dapat dijadikan uang: diterima secara
umum (acceptability), nilainya stabil (stabil of value), mudah dibawa
(profitability), tidak mudah rusak (durability), serta jumlahnya cukup
untuk kebutuhan perekonomian dan tidak berlebihan (elasticity of supply).
Fungsi uang: fungsi asli (sebagai alat tukar dan
sebagai satuan hitung) dan fungsi turunan (sebagai alat pembayaran, alat penyimpan
kekayaan, pembayaran masa depan, serta alat untuk menentukan harga).
Nilai uang: nilai nominal (nilai yang tercantum dalam suatu
mata uang), nilai intrinsik (nilai fisik yang terkandung dalam suatu mata uang/nilai
bahan), nilai internal (nilai uang yang diukur dari jumlah barang yang dapat ditukar
oleh suatu mata uang), dan nilai eksternal (nilai suatu mata uang yang diukur dengan
mata uang negara lain).
Jenis-jenis uang: menurut bahan pembuatannya (uang logam
dan uang kertas), menurut berlakunya sebagai alat pembayaran (uang kartal dan
uang giral), dan menurut nilainya (full bodied money dan token money).
Teori
Kuantitas Uang
No.
|
Nama Teori
|
Tokoh
|
Pengertian
|
Rumus
|
Keterangan
|
1.
|
Teori Kuantitas
|
David Ricardo
|
Jumlah uang yang
beredar selalu ber-banding lurus dengan lingkat harga.
|
M = KP
|
M = money (jumlah
uang yang beredar
K = konstanta, P
= price
|
2.
|
Teori Transaksi
|
Irving Fisher
|
Daya beli uang
ditentukan oleh jumlah uang yang beredar berlaku jika kecepatan peredaran
uang (V) dan volume of of trade (T) beraifat tetap.
|
MV = PT
|
M = money
V = velocity
circulation of money (laju peredaran
uang)
P = price
T = volume of
trade
|
3.
|
Teori Pendapatan
|
J.M. Keynes
|
Ada tiga motif
orang memegang uang:
a. motif transaksi,
b. motif berjaga-jaga,
dan
c. motif
spekulasi.
|
MVy =
Py . Ty
|
M = jumlah uang
yang beredar
Vy = kelipatan
peredaran uang dilihat dari pendapatan
Py = tingkat
harga umum
Ty = barang-barang/persediaan
barang akhir
|
4.
|
Teori Persediaan
Kas
|
Alfred Marshall
|
Tinggi rendahnya
nilai uang bergantung pada jumlah yang disimpan di masyarakat untuk
persediaan uang tunai.
|
M =
k . P . Y
|
M = jumlah uang
yang beredar
k = jumlah uang
untuk persediaan kas
P = harga
Y = pendapatan
|
RINGKASAN MATERI
9. Perbankan Indonesia dan Kebijakan Moneter
a. Bank
Menurut UU No. 10 Tahun 1998 bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalah bentuk simpanan dan menyaturkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit untuk meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Fungsi Utama: pengumpulan dana dari masyarakat, pembiayaan
(mengeluarkan dana kepada masyarakat), peningkatan faedah dari dana masyarakat,
dan penanggung risiko dana masyarakat dari berbagai nal yang mungkin terjadi seperti
inflasi, deflasi, hilang, atau rusak.
Fungsi tambahan: memberikan fasilitas pengiriman uang,
penggunaan cek (pencairan cek), dan memberikan garansi bank.
Jenis-Jenis Bank
1)
Berdasarkan fungsinya, terdiri dari bank sentraf, bank umum, bank perkreditan
rakyat, dan bank syariah.
2) Berdasarkan
kepemilikan, terdiri dari Badan Usaha Milik Negara, Bank Pemerintah Daerah, bank
swasta nasional, dan bank swasta asing.
b. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah tindakan yang dilakukan oleh otoritas
moneter (bank sentral) untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar dan tingkat suku
bunga. Instrumen kerjakan moneter yaitu sebagai berikut.
1) Kebijakan
moneter kuantitatif, terdiri dari operasi pasar terbuka, penetapan tingkat
diskonto, dan penetapan cadangan wajib minimum.
2) Kebijakan
moneter kualitatif, terdiri dari pengawasan kredit secara selektif dan pembujukan
moral.
RINGKASAN
MATERI
10. Ketenagakerjaan
Istilah-istilah dalam ketenagakerjaan antara lain sebagai berikut.
a. Angkatan
kerja adalah warga negara yang aktif ikut serta menyumbangkan tenaga dalam kegiatan
produksi serta warga negara yang sedang mencari pekerjaan atau masih menganggur,
tetapi sewaktu-waktu siap untuk bekerja.
b. Tenaga
kerja (UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan) adalah setiap orang yang mampu
melaksanakan pekerjaan guna menghasiLkan barang atau jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun masyarakat.
c. Kesempatan
kerja adalah jumlah Lapangan kerja yang tersedia bagi masyarakat, baik yang telah
ditempati maupun Lapangan kerja yang masih kosong.
d. Pengangguran
adalah seseorang yang sudah digolongkan dalam angkatan kerja yang secara aktif
sedang mencari pekerjaan pada suatu tingkat upah tertentu, tetapi tidak dapat memperoleh
pekerjaan yang diinginkan.
Jenis-jenis pengangguran adalah sebagai
berikut.
a. Pengangguran
struktural: pengangguran yang disebabkan adanya perubahan struktur ekonomi.
b. Pengangguran
voluntari: pengangguran karena secara sukarela tidak mau bekerja.
c. Pengangguran
friksional: menganggur karena adanya ketidak cocokan dengan lowongan pekerjaan.
d. Pengangguran
musiman: menganggur karena menunggu musim, misalnya dari musim tanam ke musim panen.
e. Pengangguran
teknologi: menganggur karena adanya pergantian tenaga manusia dengan mesin.
f. Pengangguran
siklus/siktis: pengangguran akibat perubahan-perubahan dalam tingkat kegiatan ekonomi.
Dampak pengangguran: terhadap perekonomian (masyarakat
tidak dapat mencapai tingkat kemakmuran
secara maksimum, pendapatan dari sektor pajak berkurang, dan tidak mampu meningkatkan
pertumbuhan ekonomi), dan terhadap individu (menghilangkan mata pencaharian dan
pendapatan, menghilangkan keterampilan, serta menimbulkan masalah sosial).
Cara mengatasi pengangguran yaitu dengan memperluas lapangan
pekerjaan, mengadakan pelatihan tenaga kerja, atau dengan industri padat karya.
RINGKASAN
MATERI
11. Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adaLah suatu proses naiknya output
per kapita yang terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama dan terus-menerus, sedangkan
pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk
meningkat dalam jangka panjang.
Perbedaan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
No
|
Pertumbuhan Ekonomi
|
No
|
Pembangunan Ekonomi
|
1.
2.
3.
4.
|
Kenaikan jumlah hasil produksi berupa barang dan
jasa.
Kenaikan jumlah GNP dari tahun ke tahun dan
memerhatikan apakah kenaikannya lebih besar atau lebih kecil dari kenaikan
jumlah penduduk.
Kenaikan GNP dari tahun ke tahun tidak disertai
dengan perubahan struktur ekonomi dan perkembangan IPTEK
Kenaikan GNP tidak disertai dengan peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan pemerataan.
|
1.
2.
3.
4.
|
Peningkatan kualitas hasil produksi
Kenaikan jumlah GNP persentasenya lebih besar
daripada jumlah penduduk
Peningkatan GNP dari tahun ke tahun disertai dengan
perubahan struktur ekonomi dari tradisional menjadi modern serta ditandai
dengan perkembangan IPTEK
Kenaikan GNP disertai dengan peningkatan
kesejahteraan masyarakat, pemerataan pendapatan, dan pertumbuhan jumlah
penduduk.
|
Teori
Pertumbuhan Ekonomi Historis
Friederich List
|
Kari Sucher
|
Werner Sombart
|
W.W. Rostow
|
Bruno Hildebrand
|
- Masa
bertani dan mengembara
- Masa
bertani dan beternak,
- Masa
kerajinan
- Masa
kerajinan, industri, dan perdagangan internasonal.
|
- Masa
rumah tangga tertutup.
- Masa
rumah tangga kota.
- Masa
rumah tangga bangsa.
- Masa
rumah tangga dunia.
|
- Zaman
prakapitalis.
- Zaman
kapitalis madya
- Zaman
kapitalfs raya
- Zaman
kapitalis akhir
|
- Masa
tradisional.
- Masa
prasyarat lepas landas.
- Masa
lepas landas.
- Masa
perekonomian matang.
- Masa
ekonomi tinggi
|
- Masa
barter.
- Masa
pertukaran dengan uang.
- Masa
pertukaran kredit
|
RINGKASAN MATERI
12. APBN dan APBD
a. APBN
Pengertian APBN menurut UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara adalah rencana keuangan tahunan pemerintah negara yang disetujui oleh Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR). Fungsi APBN: fungsi perencanaan, otorisasi, pengawasan,
alokasi, distribusi, dan stabilitas.
Model penyusunan APBN: anggaran berimbang: pengeluaran
= pendapatan, anggaran surplus: pengeluaran < penerimaan, dan anggaran defisit:
pengeluaran > penerimaan. Tujuan penyusunan APBN adalah sebagai pedoman ualam
pengeluaran dan penerimaan negara agar terjadi keseimbangan.
Sumber-sumber pendapatan dan jenis pengeluaran negara.
1) Sumber
pendapatan negara terdih dari penerimaan dalam negeri (pajak dan bukan pajak)
dan hibah.
2) Belanja dan pengeluaran negara terdiri
dari belanja pemerintah pusat (belanja pegawai, belanja barang modal, pembayaran
utang, subsidi, hibah, bantuan sosial, dan lain-lain), serta belanja pemerintah
daerah (dana perimbangan, dana otonomi khusus, dan dana penyesuaian).
b. APBD
Pengertian APBD menurut UU No. 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara adalah daftar yang terperinci mengenas pendapatan dan pengeluaran
dalam waktu satu tahun yang telah disahkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Sumber-sumber penerimaan dan jenis belanja daerah
sebagai berikut. :
1) Sumber
penerimaan daerah, terdiri dari pendapatan asli daerah, dana perimbangan, pinjaman
daerah, dan pendapatan lain-lain yang sah.
2)
Belanja dan pengeluaran daerah terdiri dari belanja aparatur daerah,
belanja layanan public, dana bagi hasil, dan belanja lain-lain.
RINGKASAN MATERI
13. Kebijakan Fiskal serta Sumber-Sumber Pembiayaannya
Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah untuk mengatur
perubahan-perubahan dalam sistem pajak atau dalam membelanjakan dananya dengan maksud
untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi. Salah satu bentuk kebijakan fiskal
adalah pajak.
Pajak adalah iuran wajib kepada negara berdasarkan undang-undang
dengan tidak memberikan imbalan secara langsung. Fungsi pajak terdiri dari fungsi
anggaran (budgetair), fungsi mengatur (regulasi), fungsi stabilitas,
dan fungsi redistribusi pendapatan masyarakat. Macam-macam tarif pajak sebagai berikut.
a. Tarif
pajak proporsional (sebanding) yaitu tarif pajak dengan menggunakan persentase
yang tetap untuk setiap dasar pengenaan pajak.
b. Tarif
pajak degresif (menurun) yaitu tarif pajak dengan menggunakan persentase yang
menurun untuk setiap dasar pengenaan pajak.
c. Tarif
pajak progesif (menaik) yaitu tarif pajak dengan menggunakan persentase yang semakin
menaik/meningkat untuk setiap pengenaan pajak
d. Tarif
pajak konstan (tetap) yaitu tarif pajak yang tetap untuk setiap dasar pengenaan
pajak (tidak berdasarkan persentase, tetapi berdasarkan nilai rupiah tertentu).
Pemungutan pajak ada yang dilaksanakan oleh pemerintah
pusat misalnya pajak penghasilan, dan ada yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah
misalnya pajak kendaraan bermotor. Pajak ada beberapa jenis yaitu pajak tidak langsung,
pajak langsung, pajak subjektif, dan pajak objektif.
Tarif Pajak Penghasilan
a. Wajib Pajak Badan Orang
Pribadi Dalam Negeri
Lapisan Penghasilan Kena Pajak
|
Tarif Pajak
|
Sampai dengan
Rp. 50,000.000,00
Di atas Rp. 50,000.000,00
s.d, Rp. 250.000.000,00
Di atas Rp. 250.000.000.00
s.d, Rp. 500.000.000,00
Di atas Rp. 500.000.000,00
|
5%
15%
25%
30%
|
b. Wajib Pajak Badan Dalam
Negeri dan Badan Usaha Tetap (BUT)
Tarif pajak yang diterapkan atas penghasilan kena pajak bagi wajib
pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah sebesar 28%.
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
a. Rp.
15.840.000,00 untuk diri wajib pajak pribadi.
b. Rp.
1.320.000,00 tambahan untuk wajib pajak yang telah menikah.
c. Rp.
15.840.000,00 tambahan untuk istri yang penghasilannya digabung dengan
penghasilan suami.
d. Rp.
1.320.000,00 tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan semenda dalam garis
keturunan lurus, serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak
tiga orang.
14. Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan
oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.
Manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut.
a. Memperoleh
barang yang tidak dapat diproduksi dalam negeri.
b. Memperoleh
keuntungan dari spesialisasi.
c. Memperluas
pasar industri dalam negeri.
d. Transfer
teknologi modern.
Faktor pendorong perdagangan
internasional adalah sebagai berikut.
a. Memenuhi
kebutuhan barang dan jasa dalam negeri.
b. Memperoleh
keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara.
c. Perbedaan
teknologi.
d. Perbedaan
sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk.
e. Adanya
perbedaan selera terhadap suatu barang.
Dampak perdagangan internasional adalah sebagai berikut.
Dampak Positif
|
Dampak Negatif
|
1. Memacu persaingan usaha
2. Meningkatkan efisien dan perbaikan mutu
produk
3. Mendorong kemajuan IPTEK
4. Merangsang pertumbuhan ekonomi
5. Tenaga ahli makin berkembang
|
1. Sulit bersaing karena kualitas sumber
daya manusia rendah
2. Ketergantungan pada produk luar negeri
|
Teori perdagangan internasional adaah sebagai berikut.
a. Teori
Keunggulan Mutlak (Theory of Absolute Advantage)
Dikemukakan oleh Adam Smith yaitu suatu negara dapat disebut
memiliki keunggulan mutlakdari negara lain jika negara tersebut memproduksi
barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi oleh negara lain.
b. Teori
Keunggulan Komparatif {Theory of Comparative Advantage)
Dikemukakan oleh David Ricardo, yang berpendapat bahwa perdagangan
internasional terjadi jika ada perbedaan keunggulan komparatif antar negara.
Keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang
dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lain
15. Valuta Asing
Valuta asing atau mata uang asing dinilai berdasarkan
kurs yang berlaku. Kurs adalah jumlah satuan mata uang yang harus diserahkan untuk
mendapatkan satu satuan mata uang asing.
Perubahan kurs valuta asing disebabkan oleh hai-hai sebagai
berikut.
a. Kebijakan
pemerintah.
b. Tingkat
inflasi
c. Mekanisme
pasar
d. Tingkat
pendapatan dan produksi.
e. Sistem
kurs yang dipakai.
g. Ekspektasi
dan spekulasi.
h. Jumlah
uang yang beredar.
Penentuan nilai kurs bergantung pada sistem kurs yang dianut
oleh negara yaitu sistem kurs tetap, sistem kurs bebas, dan sistem kurs mengambang
terkendali.
Kurs valuta asing dibedakan menjadi dua yaitu kurs jual
dan kurs beli. Kurs jual adalah jumlan rupiah yang diperoleh apabila pedagang
valuta asing menjual mata uang asingnya, Kurs beli adalah rupian yang dibayarkan
oleh pedagang valuta asing untuk mendapatkan satu satuan mata uang asing.
16. Pasar Modal (Bursa Efek)
Pasar Modal (Bursa Efek) adalah pasar tempat
bertemunya permintaan dan penawaran dana – dana jangka panjang dalam bentuk
penjualan dan pembelian surat – surat berharga. Surat – surat berharga yang
diperjualbelikan dipasar modal antara lain saham, obligasi, reksadana,
derivative dari efek, dan lain-lain.
Dilihat secara makroekonomi, fungsi pasar modal ada
empat yaitu fungsi tabungan, fungsi kekayaan, fungsi likuiditas, dan fungsi
pinjaman.
Pelaku pasar modal : Bapepam (Badan Pelaksana Pasar
Modal), perusahaan efek, lembaga penunjang pasar modal, dan emiten.
Manfaat pasar modal : Tambahan modal bagi perusahaan,
mendapatkan laba dari perusahaan meningkatkan produksi, meningkatkan pajak, dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Mekanisme perdagangan dalam pasar modal adalah sebagai
berikut.
a. Menjadi nasabah diperusahaan efek
b. Order dari nasabah
c. Diteruskan ke floor trader
d. Masukan order ke JATS
e. Transaksi terjadi
f. penyelesaian transaksi
17. Persamaan Dasar Akuntansi
Peristiwa ekonomi
perusahaan berpengaruh terhadap keseimbangan aktiva dan pasiva Keseimbangan tersebut
disebut persamaan akuntansi.
Persamaan akuntansi yaitu :
18. Pencatatan Transaksi Perusahaan Jasa
a. Pencatatan Transaksi ke dalam Jurnal Umum
Dilakukan dengan mekanisme debet dan kredit sebagai berikut.
1) Kelompok
akun harta, beban, dan prive bertambah di sisi debet dan berkurang di sisi
kredit.
2) Kelompok
akun utang, modal, dan pendapatan bertambah di sisi kredit dan berkurang di
sisi debet.
b. Posting Jurnal ke dalam Buku Besar
Cara memposting ke dalam buku besar adalah sebagai berikut.
1) Tanggal
yang telah dicatat dalam jurnal dicatat kembali pada akun yang bersangkutan.
2) Nomor
halaman jurnal ditulis pada kolom referensi akun buku besar.
3) Setelah
melakukan posting, maka nomor akun yang telah diposting ditulis dalam kolom
referensi pada jurnal.
Setelah posting buku besar dilakukan, saldo akun buku
besar dikumpulkan menjadi satu yang disebut sebagai neraca saldo.
c. Jurnal Penyesuaian dan Kertas Kerja
Fungsi ayat jurnal penyesuaian adalah mengoreksi perkiraan
harta, utang, modal, pendapatan, dan beban sehingga mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
Akun-akun yang memerlukan penyesuaian antara lain pemakaian perlengkapan, beban
dibayar di muka, pendapatan diterima di muka, pendapatan yang masih harus
diterima, beban yang masih harus dibayar, penyusutan aktiva tetap, dan lain-lain.
Kertas kerja adalah suatu formulir yang terdiri dari berbagai
kolom. Biasanya terdiri dari neraca saldo, ayat Jurnal penyesuaian, laporan laba/rugi,
dan neraca. Kolom laba/rugi diisi akun nominal, sedangkan kolom neraca diisi
akun riil.
d. Jurnal Penutup dan Laporan Keuangan
Jurnal penutup adalah Jurnal untuk menutup akun-akun
nominal, laba/rugi, dan prive, sedangkan laporan heuanganpemsahaan Jasa terdtal
dari laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, dan neraca.
19. Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
a. Jurnal Khusus Perusahaan Dagang
Jurnal khusus dalam perusahaan dagang terdiri dari jurnal
penjualan, jurnai pembeiian, jurna pengeluaran kas, jurnal penerimaan kas, dan
jurnal umum.
Adapun transaksi-transaksi yang umum dilakukan
perusahaan dagang yaitu pembeiian dar penjuatan barang dagangan, pengiriman kembali
barang yang dibeli, penerimaan kembali barang yang dijual, pembayaran biaya angkutpembelian,
dan lain-lain.
b. Posting dari Jurnal Khusus ke Buku Besar
Posting merupakan proses pemindah bukuan dari jurnal
khusus ke buku besar. Buku besar ada dua macam yaitu sebagai berikut.
1) Buku
besar utama adalah kumpulan akun yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan
yang digunakan perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.
2) Buku
besar pembantu adalah buku atau perangkat yang dibuat untuk merinci bagian dari
harta atau utang tertentu secara perorangan atau badan usaha. Buku besar
pembantu ada tiga yaitu buku besar pembantu piutang, buku besar pembantu
persediaan, dan buku besar pembantu utang.
Setelah posting dilakukan, saldo akun buku besar dikumpulkan
menjadi satu yaitu neraca, sisa. Jadi, neraca
sisa adalah suatu daftar yang berisi saldo-saldo sementara setiap akun buku besar
pada suatu periode tertentu.
c. Jurnal Penyesuaian dan Kertas Kerja
1) Jurnal
penyesuaian perusahaan dagang yang paling penting adalah jurnal untuk
persediaan barang dagangan.
Jurnal penyesuaian persediaan barang dagangan dapat dilakukan dengan
dua pendekatan yaitu pendekatan ikhtisar iaba/rugi dan pendekatan HPP.
Pendekaan Harga Pokok Penjualan
|
Pendekatan Ikhtisar Laba/Rugi
|
||||
Penyesuaian unsur-unsur HPP:
Harga pokok penjualan
Persediaan
barang dagangan
(Mencatat persediaan barang dagangan awal)
Harga pokok penjualan
Pembelian
(Mencatat
pembelian)
Harga pokok penjualan
Beban
angkut pembelian
(Mencatat beban angkut pembelian)
Retur pembelian dan pengurangan harga
Harga
pokok penjualan
(Mencatat retur pembelian dan pengurangan harga)
Potongan pembelian
Harga
pokok penjualan
(Mencatat potongan pembelian)
Persediaan barang dagangan
Harga
pokok penjualan
(Mencatat persediaan barang dagangan akhir)
|
Rp.xxx
-
Rp.xxx
-
Rp.xxx
-
Rp.xxx
-
Rp.xxx
-
Rp.xxx
-
|
-
Rp.xxx
-
Rp.xxx
-
Rp.xxx
-
Rp.xxx
-
Rp.xxx
-
Rp.xxx
|
Ikhtisar Iaba/rugi
Persediaan
barang dagangan
(Mencatat persediaan barang dagangan awal)
Persediaan barang dagangan
Ikhtisar laba/rugi
(Mencatat persediaan barang dagangan akhir)
|
Rp.xxx
-
Rp.xxx
-
|
-
Rp.xxx
-
Rp.xxx
|
2) Kertas
kerja/neraca lajur/worksheet.
Akun ikhtisar laba/rugi dari kolom penyesuaian dipindahkan ke kolom
neraca saldo disesuaikan dan kolom laba/rugi tanpa diselisihkan, sedangkan akun
harga pokok penjualan, dari kolom penyesuaian dipindahkan ke kolom neraca saldo
disesuaikan dan kolom laba/rugi sebesar saldonya.
d. Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
Laba/rugi pada perusahaan dagang dicari dengan cara sebagai berikut.
Laba/rugi: penjualan bersih - HPP - beban-beban usaha +/- pendapatan/beban
di luar usaha.
Penjualan bersih: penjualan - retur dan potongan penjualan + beban angkut
penjualan.
HPP = persediaan barang dagangan awal + pembelian bersih - persediaan
barang dagangan akhir.
Pembelian bersih: pembelian - retur dan potongan pembeiian + beban
angkut pembelian,
e. Jurnal Penutup
1) Jurnal
penutup untuk perusahaan dagang adalah sebagai berikut.
Menutup akun nominal kelompok pendapatan
Pendapatan…
Ikhtisar
laba/rugi
Menutup akun nominal kelompok beban
Ikhtisar laba / rugi
Beban …
|
Rp.xxx
-
Rp.xxx
-
|
-
Rp.xxx
-
Rp.xxx
|
Menutup akun prive ke modal
Modal … Rp.xxx
Prive …
Menutup akun ikhtisar laba / rugi ke modal
Jika laba : Ikhtisar laba / rugi
Modal…
Jika rugi : Modal …
Ikhtisar
laba/rugi
|
-
Rp.xxx
Rp.xxx
-
Rp.xxx
-
|
-
Rp.xxx
-
Rp.xxx
|
2) Neraca
siswa setelah penutupan adalah susunan akun-akun rill akhir periode setelah
dilakukan
20. Manajemen
Pengertian manajemen menurut: Harold Koontz dan Cyril
O'Donnel (manajemen adalah suatu usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan
orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, penggerakan,
dan pengendalian), Drs. Malayu S.P. (manajemen adalah ilmu dan seni mengatur
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya secara efektif dan efisien
untuk mencapai tujuan tertentu). Orang yang melakukan proses manajemen disebut manajer.
a. Tingkatan-Tingkatan
Manajemen
Top management (manajemen atas/puncak) berisi manajer
atas yang terdiri dan dewan direktur dan direktur utama, middle management
(manajemen menengah) berisi manajer menengah yang terdiri dari kepala bagian, kepala
divisi atau pimpinan cabang, dan lower management (manajemen tingkat bawah)
berisi manajer tingkat bawah terdiri dari supervisor, mandor, atau kepala seksi.
b. Unsur-Unsur
Manajemen
Man (manusia), money (uang), materials (materi/bahan),
machines (mesin), methods (metode), dan market (pasar).
c. Bidang-Bidang
Manajemen
Manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan,
manajemen personalia, dan manajemen perkantoran.
d. Prinsip-Prinsip
Manajemen (Henry Fayol)
Division of work (pembagian kerja), authority and
responsibility (wewenang dan tahggung jawab), discipline (disiplin), unity of
command (kesatuan perintah), unity of direction (kesatuan pengarahan),
subordination of individual interest to general interest (kepentingan organisasi
lebih dipentingkan daripada kepentingan sendiri), renumeration of personnel (penggaiian
karyawan), centralization (pemusatan), sca/arofohaf'n(hierarki), order (ketertiban),
egnf'ty(keadilan/ke)ujuran), stability of turn over personnel (stabilitas kondisi
karyawan), initiative (inisiatif/prakarsa), dan esprit de corp (semangat kesatuan).
e. Beberapa
Fungsi Manajemen
Planning/perencanaan (menentukan tujuan-tujuan, menentukan
pemecahan yang mungkin, mengumpulkan dan menganalisis fakta-fakta, menentukan
pemecahan, serta menyusun pelaksanaan pemecahan), organizing/pengorganisasian (penentuan
pembagian dan tanggung jawab), directing! pengarahan (menjuruskan atau mengarahkan
yaitu memberikan petunjuk-petunjuk atau instruksi-instruksi), actuating/menggerakkan
(tindakan menjadikan semua anggota kelompok ingin berusaha mencapai tujuan-tujuan
yang baik manajer maupun anggota-anggota kelompok ingin mencapainya), dan controlling/pengendalian
(pelaksanaan kerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan).
21. Badan Usaha dan Koperasi
Bentuk-Bentuk Badan Usaha
Badan usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomis yang menggunakan
taktor-faktor produksi yang bertujuan mencari laba atau memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Perusahaan adalah kesaa teknis yang bertujuan untuk menghasilkan barang
atau jasa.
Bentuk-bentuk badan usaha yaitu sebagai berikut.
a. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Perusahaan perseorangan, firma, persekutuan komanditer {Commanditaire
Vennotschap C perseroan terbatas/PT {Naamioze Vennotschap/NV).
b. Badan Usaha MilikNegara(BUMN)
Menurut pasal 9 UU No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara,
BUMN dibagi menjadi dua bentuk yaitu perusahaan perseorangan (persero) dan perusahaan
umum (perum).
c. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan peraturan daerah yang kekayaan
seiuruhnya atau f sebagian merupakan milikpemerintah daerah.
Koperasi
Menurut UU No. 25 Tahun 1992, koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan meiandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
a. Tujuan Koperasi
Tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adi!, dan makmur
berdasarkan Pancasiladan UUD 1945.
b. Perangkat Organisasi Koperasi
Rapat anggota (pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi),
pengurus, dan pengawas.
c. Jenis Koperasi
Koperasi konsumsi, koperasi produksi, koperasi simpan pinjam,
koperasi jasa, dan koperasi serba usaha.
d. Macam-Macam Koperasi di Indonesia
Koperasi primer, pusat koperasi, gabungan koperasi, dan induk
koperasi.
22. Kewirausahaan
Wirausaha adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko
untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Ciri-ciri Wirausaha adalah memiliki
keterampilan manajerial, memiliki cita-cita dan berusaha mewujudkannya, memiliki
etos kerja tinggi dan tangguh dalam menghadapi persaingan, memiliki rasa
kepekaan terhadap lingkungan, serta memiliki moral yang tinggi. Sifat-sifat yang
harus dihniliki wirausahawan adalah bersifat dinamis dan mempunyai kemampuan
untuk memimpin, mempunyai rasa tanggung jawab pribadi yang tinggi, bersikap optimis
atas segala peluang yang ada, berani dan mampu menghadapi risiko, enerjik dan cerdas,
serta ulet dan gigih.
Sektor usaha bagi wirausaha yaitu sektor forma) dan sektor
informal. Sektor formal merupakan sekfor yang terdaftar resmi dan mendaftarkan izin
resmi dari pejabat yang berwenang, sedangkan sektor informal merupakan sektor
usaha yang tidak terdaftar secara resmi dan tidak berbadan hukum.
Peran wirausaha daiam perekonomian: membuka iapangan
kerja, penghasilan berupa devisa, memperbesar jumlah produk domestik bruto (PDB),
dan wirausaha sebagai mitra pengusaha besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar